Sinopsis Paakhi Episode 14 Anshuman memberitahu Paakhi apa
yang disukai Ayaan dan Paakhi yakin Anshuman berniat membantunya untuk merubah
Ayaan. Paakhi pun berterimakasih pada Anshuman.
Mahaji masih bersama Ayaan dan
mereka sedang merencanakan sesuatu untuk membuat Paakhi meniggalkan rumah.
Mahaji bertanya pada Ayaan apakah dia pernah melihat Kuch Kuch Hota Hai. Ayaan
mengiyakan dan tersenyum.
Paakhi ke dapur dan Paakhi
berpikir untuk membuat Ayaan berteman dengannya, Paakhi lalu mengambil biskuit
dan mengganti krim isinya dengan pasta gigi. Paakhi tersenyum memikirkan apa
yang akan dilakukan Ayaan setelah memakannya, Paakhi lalu bergerak ke kamar
Ayaan hendak memberikannya, Mahaji mengintainya dan memberitahu Ayaan melalui
walkie talkienya bahwa Paakhi mendatangi kamarnya.
Paakhi masuk ke kamar Ayaan. Dia
melihat Ayaan menatap bulan sambil berkeluh kesah dengan memegang foto ibunya
betapa dirinya sangat merindukan ibunya dan berkata bahwa dirumah tidak ada
yang menyayanginya, Ayaan berkata tidak ingin pergi ke sekolah asrama. Paakhi
pun trenyuh dan memilih pergi. Ayaan tersenyum senang. Mahaji berkata bahwa
misinya sukses.
Paakhi ke kamar dan
termenung. Anshuman muncul dan senang
melihat Paakhi bersedih. Anshuman lalu bertanya padanya apakah Ayaan telah
melakukan hal yang buruk padanya. Anshuman pura2 mendekati Paakhi dan ikut
merasakan kesedihannya, dia menyuruh Paakhi bersandar di bahunya. Paakhi tersenyum
dan bersandar dibahu Anshuman tapi Anshuman tidak memeganginya lalu Paakhi bercerita
panjang kebar mengenai Ayan dan bagaomana Ayaan memegangi foto ibunya sambil
mmenangis, Anshuman kini memeluk bahu Paakhi.
Paakhi meminta maaf karena
berbicara terlalu banyak lalu dia ke kamar mandi, Anshuman bertanya2 tentang
Ayaan yang memeluk foto ibunya yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, Anshuman
yakin ini rencana Ayaan, lalu Anshuman memakan kue buatan Paakhi dan merasa
aneh. Paakhi muncul dan tertawa melihatnya. Dia mengatakann bahwa krimnya telah
diganti dengan pasta gigi. Anshuman pun ke kamar mandi.
Pagi harinya, Anshuman melihat
melalui cermin Paakhi yang kesulitan memasang tali saree belakangnya. Paakhi
lalu meminta bantuannya. Anshuman mengikatkannya dengan tegang dan Paakhi
mengingatkannya untuk memberikan sindoor. Paakhi juga mengingakannya unuk
menandai kalender.
Mereka mendengar teriakan Ayaan,
Paakhi melihatnya bersama Anshuman, Mahaji bersama Ayaan merencanakan sesuatu dan
Ayaan mengatakan pada Mahaji bahwa dirinya ebutuhkan sesuatu untuk proyek
sekolahnya. Mahaji mmenjawab dirinya tidak bisa pergi ke pasar Rabu karena
disana tempatnya tidak bagus. Paakhi lalu bersikeras ingin membantu Ayaan,
Ayaan mengatakan membutuhkan tali nilon 2 meter dan mengingatkan Paakhi bahwa
pasar Rabu jam 2 telah tutup. Paakhi pun mengiyakan permintaan Ayaan. Anshuman
mendengar semua ini. Paakhi bertanya pada Ayaan apakah dia bahagia sekarang
ini. Ayaan menjawab bahwa kebahagiaannya akan terlihat ketika dia telah
membawakan pesanannya. Anshuman berkata bahwa Ayaan melakukan permainan besar
dengan Paakhi dan aku harus menemukan tentang apakah hal tersebut.
Anshuman mengantar Ayaan ke
sekolah. Dalam perjalanan, Anshuman mengajak Ayaan berbicara mengenai
rencananya pada Paakhi tapi Ayaan tidak mau menjawabnya. Anshuman bertekad
mencari au sendiri apa yang tengah direncanakan Ayaan untuk Paakhi.
Lavanya berbicara dengan Girish
mengenai Buaji yang menghalanginya untuk mendapatkan alamat dan informasi
mengenai orangtua Naina. Girish pun menjadi tegang mendengar ucapan Lavanya.
Lavanya merasa Buaji menyembunyikan sesuatu. Buaji lalu muncul dan memberikan
sertifikat kematian orangtua Naina.
Mahaji melihat jam dan berpikir
bahwa Paakhi harus ke pasar karena guru Ayaan juga akan pergi kesana, guru
Ayaan harus melihat Paakhi dipasar tersebut untuk mensukseskan misi nya dan
Ayaan, Paakhi sendiri tengah memeriksa laundry nya . Mahaji mengingatkan Paakhi
untuk ke pasar Rabu. Paakhi lalu mendapat telepon dari Anshuman yang mencoba
membuatnya pergi ke pasar sebelum jam 3. Usai menutup telepon, Paakhi pun
beranjak pergi ke pasar.
Sekretaris Anshuman mendatangi
Anshuman dan mengingatkan rapatnya. Tap;I Anshuman menyuruhnya membatalkan
rapat dan Anshuman berpikir untuk pergi ke pasar.
Paakhi ke pasar Rabu dan Anshuman
mengikutinya dengan diam2. Paakhi lalu memilih2 tali nilon dan membelinya, dia
lalu berjalan lagi dan melihat guru Ayaan lalu menyapanya.
Preman2 lalu mengganggu Paakhi
dengan memegang tangannya, Paakhi pun menamparnya. Preman itu pun memegang syal
Paakhi dan mencoba menamparnya. Anshuman datang membantunya dan berkelahi
dengan preman2 tersebut hingga para preman ittu melarikan diri. Paakhi lalu
menanyakan keadaan Anshuman, Anshuman mengatakan baik2 saja dan mengajaknya
pergi.
Dalam perjalanan, Paakhi terus
tersenyum bahagia karena Anshuman telah menyelamatkannya, dia lalu melihat
darah di jemari Anshuman dan membersihkannya. Paakhi lalu bertanya pada
Anshuman mengapa dia bisa berda di pasar dan Paakhi bahagia mengetahui Anshuman
mencemaskan keadaannya. Paakhi meminta wakttu Anshuman untuk berbicara membahas
Ayaan. Anshuman pun menghentikan mobilnya.
Ayaan tiba dirumah, Mahaji
mengatakan padanya bahwa gurunya sudah berbicara dengannya dan mengatakan
melihat Paakhi di pasar. Mahaji lalu bertanya pada Ayaan mengenai rencananya.
Anshuman dan Paakhi berhenti
disebuah tempat, mereka mengobrolkan Ayaan. Paakhi tertawa2 mendengar Anshuman
memujinya sebagai orang yang baik dan tali nilon Paakhi terjatuh, saat hendak mengambilnya,
sareenya hampir terjatuh tapi Anshuman menahannya bersamaan dengan Paakhi,
tangan mereka pun bersentuhan. Paakhi berkata pada Anshuman bahwa dirinya
merasa lebih baik mengetahui opininya tentang dirinya. Anshuman tak berkomenar
dan mengajaknya pulang.
Paakhi dan Anshuman pulang ke
rumah dan menghentikan Ayaan yang tengah mengejar2 Ashok. Ayaan menceritakan
tentang kisah Hatim (hero di serial The Adventure of Hatim). Paakhi pun memuji
Hatim dan berbicara dengan Ayaan. Ayaan lalu menanyakan tali nilonnya, Paakhi
hendak memberikannya tapi Paakhi meminanya memberitahu untuk apakah tali
tersebut. Ayaan menjawabnya untuk kepentingan proyeknya lalu Paakhi memberikan
tali nya sambil mengatakan jika dirinya mempercayainya dan meminta Ayaan tidak
menyalahgunakan kepercayaannya karena ketika kepercayaan itu han cur maka akan
sli untuk mendapakannya kembali. Ayaan hanya diam lalu beranjak pergi. Anshuman
sendiri memikirkan ucapan Paakhi dan menjadi tegang.
Ayaan ke kamar dan Mahaji
mengikutinya lalu mengatakan bahwa guru sejarahnya telah datang kemudian Mahaji
keluar.
Guru Ayaan datang dan Paakhi
menyapanya serta mengatakan bahwa Ayaan ada di kamar.
Guru Ayaan membantu Ayaan dan
berkata akan memanggil orangtuanya tapi Ayaan melarangnya. Ayaan mengatakan
bahwa Paakhi yang telah melakukan semua ini. Guru Ayaan teringat saat bertemu
Paakhi dipasar dan melihatnya membeli tali nilon. Ayaan pura2 menangis dan
mengatakan bagaimana Paakhi menghukumnya. Ayaan lalu mengambil foto ibunya dan
memberikannya pada sang guru, Guru melihat itu foto ibu Ayaan yang telah
dirobek menjadi dua. Sang guru berkaa akan melaporkannya pada Anshuman tapi
Ayaan melarang karena ayahnya pasti akan membela Paakhi. Guru Ayaan
menenangkannya dan berkata akan membantunya.
Ayaan tengah bermain video game
dengan ponselnya, begitu juga dengan Anshuman. Gaya mereka berdua menunjukkan
gerakan yang sama. Paakhi lalu datang membawakan makanan dan minuman serta
mengatakan kalau dirinya telah membuat sesuatu yang spesial untuk Ayaan yakni
pasta bayam. Ayaan melihat makanan buatan Paakhi dan memikirkan apa yang harus
dilakukannya. Anshuman juga memikirkan bahwa Ayaan tidak menyukai bayam. Ayaan
hendak mengambil makanan dari tangan Paakhi tapi kemudian Anshuman merebutnya,
mereka berebut dan Anshuman mengatakan sesuatu mengenai Hatim yang membuat
Paakhi dan Ayaan tertawa lalu saling berhighfive. Lavanya dan Girish datang.
Lavanya terkejut sementara Girish merasa senang dan berkata bahwa mereka terlihat
seperti keluarga yang bahagia. Lavanya lalu mengundang mereka ke acara Naina
yang baru mendapatkan gigi pertamanya. Lavanya juga meminta Ayaan untuk datang
dan Ayaan berjanji akan datang.
Anshuman merokok dan melihat
Paakhi yang sedang merenung di taman dengan merasa kedinginan. Paakhi sendiri
tengah merenungkan Ayaan
Anshuman kemudian turun
membawakan selimut untuk Paakhi dan memakaikannya. Paakhi berterimakasih lalu
Anshuman melihat Paakhi melamun menatap bulan. Anshuman pun mengajaknya
berbicara mengenai Ayaan. Paakhi juga kemudian membicarakan hadiah untuk Naina lalu
memberikan selimutnya juga pada Anshuman dan mereka berselimut berdua sambil
menatap bulan yang terlihat indah.
Pagi harinya, Anshuman melihat
Paakhi ditaman tengah menghias sebuah benda berbentuk gigi yang besar. Ayaan
mendatangi Paakhi dan mengatakan tidak akan datang k acara Naina karna gurunya
akan datang mngajar Paakhi hendak menelpon gurunya dan Ayaan melarangnya dan
mnyuruhnya mngirim pesan saja. Ayaan memberi kode pada Mahaji yang berdiri
dibelakang dan Anshuman melihatnya dari kejauhan. Paakhi pun mengirim pesan
pada guru Ayaan. Ayaan mminta mreka smeua untuk berangkat lebih dulu dan Ayaan
berkata akan datang dengan diantar sopir.
Anshuman memanggil Ayaan lalu
berbicara dengan Paakhi untuk segera berangkat. Paakhi kemudian menghadiahi
Ayaan dompet. Ayaan membukanya dan melihat foto ibunya disana beberapa lembar
uang. Ayaan menyukainya lalu beranjak pergi.
Anshuman dan Paakhi di kamar,
Anshuman melihat stiker di punggung Paakhi, Anshuman memberinya arahan untuk
mengambilnya, Paakhi memintanya mengambilkannya dan Anshuman mengambilkannya.
Lalu mereka berdua pergi bersama tapi Anshuman mengatakan terlupa dengan file
yang diberi oleh Girish dan meminta Paakhi berangkat lebih dulu.
Mahaji dan Ayaan ke dapur dan Mahaji meliha akting Ayaan. Mereka
berbicara mengenai misi baru mereka untuk melawan Paakhi. Anshuman mengintai
mereka dan tersenyum dengan kepintaran Ayaan. Anshuman lalu beranjak pergi.
Sinopsis Paakhi Episode 14 Tayang Selasa 11 April 2017 Hari Ini
Mahaji menelpon guru Ayaan dan
mengatakan agar datang mengambil gajinya dan Mahaji juga memberikan kesan jelek
entang Paakhi pada guru Ayaan, usai menutup telepon, Ayaan memuji Mahaji dan
mengajaknya merayakannya dengan minum cola dingin karena Paakhi akan segera
keluar dari rumah ini. Lalu mereka
menuang minuman dingin dan meminumnya bersama.
Paakhi berada dirumah Lavanya dan
menanyakan Ayaan pada Anshuman. Anshuman berkata Ayaan akan segera datang.
Guru Ayaan datang dan Mahaji
memberinya amplop gajinya. Ayaan menelpon Mahaji dan memintanya melakukan apa
yang diperintahkannya. Mahaji lalu berpura2 mengatakan bahwa Anshuman
membutuhkan file keuangan tapi dirinya tidak tahu file tersebut. Mahaji lalu
meminta guru Ayaan membantunya dan sang guru pun setuju. Mahaji membawanya ke
kamar Anshuman.
Paakhi berbicara dengan Girish
mengenai Ayaan sementara Mahaji membawakan file2 dan memberikannya pada Guru
Ayaan untuk dipilih. Mahaji lalu diam2 keluar kamar.
Lavanya melihat teman2nya di teras
membicarakan Naina dengan buruk dan mentertawakan Lavanya. Lavanya lalu
menghampiri mereka dan mengatakan agar mreka masuk ke dalam karena dirinya
ingin mengumumkan sesuatu.
Guru Ayaan menemukan file nya dan
saat akan keluar dia mendengar suara tangisan Ayaan. Guru Ayaan mencari2 dan
terkejut melihat Ayaan terkunci didalam lemari sambil menangis.
Guru Ayaan membantu Ayaan keluar
dari dalam lemari dan bertanya. Ayaan mengelabui gurunya dan berkaa bahwa
Paakhi sedang menghukumnya. Guru tersebut pun memeluknya. Ayaan meminanya untuk
tidak bercerita pada Anshuman dan gurunya pun mengiyakan. Guru Ayaan keluar
kamar dan Ayaan menari2 bahagia.
Mahaji menemui Ayaan dan mereka berhighfive
karena misi mereka berhasil lalu mereka keluar kamar tanpa menyadari tas guru
Ayaan tertinggal di kamar.
Lavanya meminta perhatian tamu
undangannya dan mengumumkan tentang adopsi sah mereka pada Naina, bagi Lavanya
Naina sangat indah dan ini adalah keberuntungan untuknya dan Girish hingga diberi
kesempatan untuk menjadi orangtua. Girish memeluknya dengan bangga. Paakhi
memberikan tepuk tangan dan disambut dengan yang lain.
Lavanya dan Girish memotong kue dengan Naina, Ayaan
diam2 muncul dan Paakhi bertanya mengapa dia datang lambat sekali, Ayaan
berkata bahwa dirinya sudah datang sejak tadi. Mereka semua lalu mengambil foto
keluarga.
Anshuman membawa Ayaan dan
mengajaknya bermain catur serta memberi tips Ayaan cara menjadi pemain catur
yang baik. Paakhi mendatangi mereka dan mengajak mereka makan. Anshuman kalah
dan Ayaan ganti memberinya beberapa tips2.
Paakhi masuk ke kamar dan
terkejut melihat tas guru Ayaan. Dia mengambilnya lalu melihat tanda pengenal
guru Ayaan. Paakhi mendatangi Mahaji dan bertanya apakah guru Ayaan datang tapi
sembari menyembunyikan tas nya. Mahaji berbohong dan Paakhi menunjukkan tas
guru Ayaan. Mahaji terkejut dan beralasan. Paakhi lalu berkata akan menelpon
gurunya. Mahaji mengambil walkie talkienya dan memberitahu Ayaan.
Mahaji membuat langkah Paakhi
terhenti dan mengatakan sesuatu. Ayaan sendiri mengotak atuk ponsel Paakhi di
kamar mengganti nama Anshuman dengan nama guru nya, begitu juga sebaliknya.
Paakhi melangkah pergi, Mahaji
menghubungi Ayaan dan mengatakan bahaya akan datang. Ayaan keluar kamar. Paakhi
mengambil ponselnya dan menghubungi guru Ayaan tapi tersambung pada Anshuman
dan Anshuman yang tengah rapat mengabaikan ponsel Paakhi.
Ayaan masuk ke kamar dan
berbicara dengan Paakhi bahwa tas gurunya tertinggal. Paakhi berkata sedang
menelponnya dan Ayaan menyuruhnya untuk terus menghubunginya. Paakhi kembali
menelpon Anshuman. Anshuman kembali mengabaikannya dan Paakhi terus berusaha
menelponnya. Ayaan menyuruhnya terus menelpon. Anshuman pun marah kemudian
membubarkan rapatnya dan menelpon balik Paakhi tapi baik Paakhi serta Anshuman
sama2 saling menelpon dan membuat masing2 ponsel bernada sibuk. Mahaji masuk
membawa telepon rumah karena Anshuman menelpon, Anshuman lalu berbicara dengan
Paakhi dan memarahainya karena terus2an menelpon. Paakhi sendiri membantah telah
menelponnya berulang2. Anshuman nberkaa membunyai bukti riwayat panggilannya di
ponselnya, Paakhi mengatakan hal yang sama dan menyuruhnya pulang untuk
memeriksanya.
Paakhi keluar kamar, Mahaji
menemui Ayaan dan berbicara dengannya. Ayaan berkata mereka harus melakukan
sesuatu karena jika mereka saling memeriksa ponsel maka akan menimbulkan
masalah untuknya. Ayaan memikirkan sebuah ide.
Ayaan berlari mengejar Mahaji
sambil membawa jus, jus itu pun tumpah mengenai Anshuman yang baru datang,
Anshuman menegur Ayaan lalu meninggalkan ponselnya di meja dan bergegas ke
kamar mengganti baju. Ayaan tersenyum melihat ponsel Anshuman.
Setelah itu Anshuman bertemu
Paakhi di lantai bawah dengan saling menattap penuh kemarahan dan mereka saling
menukar ponsel lalu memeriksa. Paakhi memeriksa lebih dulu ponsel Anshuman dan
menunjukkan ponsel Anshuman lalu menyuruhnya memeriksa dimana ada riwayat
panggilannya, Anshuman memeriksa riwayat panggilan ponsel Paakhi yang telah
raib dari ponselnya, dia pun lantas melirik Ayaan dan paham jika semua ini ulah
Ayaan.
Ayaan hanya menunduk dan
mengingat bagaimana tadi dia menghapus riwayat panggilan Paakhi di ponsel
Anshuman. Paakhi menyadarkan Anshuman dan menyuruhnya meminta maaf. Ayaan pun
bersyukur ayahnya tidak menuduhnya. Lalu Ayaan memberi saran bahwa ketika
seseorang membuat kesalahan maka dia harus mentraktir es krim. Anshuman
memahami Ayaan sedang merencanakan sesuatu dengan membuatnya pergi keluar
bersama Paakhi. Anshuman pun mengiyakan dan mengajak Paakhi pergi, Paakhi
mengajak Ayaan tapi Ayaan menolak karena ada pekerjaan sekolah yang belum
diselesaikan. Anshuman dan Paakhi pun berangkat dan Ayaan merasa senang karena
langkah terakhir misinya akan diselesaikan.
Ayaan sedang berakting dan Mahaji
memujinya sebagai aktor yang berbakat. Mahaji meminta Ayaan memberitau
rencananya. Ayaan berkata akan menelpon gurunya dan membuatnya berpikir dirinya
tengah disiksa.
Anshuman dan Paakhi dalam
perjalanan dan berhenti untuk membeli es krim. Mereka menulis menu dan Paakhi
meletakkan kertasnya di atas kap mobil, kertas itu diterbangkan angin, Paakhi
dan Anshuman bersama2 mengambilnya dan diam2 Anshuman memandangi Paakhi saat
tangan mereka saling bersentuhan. Anshuman lalu berbicara dengan Paakhi dan
pergi memesan es krim.
Ayaan mencoba menelpon, Mahaji
membantunya dan menelpon ke nomer Anshuman, Paakhi yang tengah memegang ponsel
Anshuman hendak menerimanya tapi terkejut melihat nama “Paakhi” yang muncul
dilayar. Paakhi pun mengingat ponselnya yang teringgal dan menerima telepon
tersebut, ternyata Ayaan (yang sedang berakting) menangis dan berkata untuk
tidak memukulinya. Paakhi pun bertanya apa yang terjadi, Ayaan dan Mahaji terkejut
mendengar suara Paakhi.
Paakhi menyeret Anshuman dan
mengajaknya segera pulang. Anshuman dan Paakhi pun bergegas. Anshuman bertanya
pada Paakhi, Paakhi lalu mengatakan semua mengenai telepon Ayaan tadi.
Anshuman dan Paakhi tiba dirumah
dan memanggil2 Ayaan, Mahaji melihatnya dan menelpon Ayaan un tuk memberitahu
kedatangan Paakhi.
Paakhi masuk ke kamar Ayaan dan
menanyakan keadaannya, Ayaan menunjukkan skrip dramanya pada Paakhi dan
mengarang cerita palsu. Mahaji tersenyum dan Anshuman senang melihatnya. Paakhi
bertanya mengapa tadi Ayaan menelponnya, Ayaan mengatakan tidak sengaja
menelpon dan dia lalu mengembalikan ponsel Paakhi. Paakhi pergi dengan sedih
dan Anshuman mentertawakannya.
Paakhi mendatangi kamar Ayaan,
Ayaan sudah tertidur, Paakhi menyelimutinya dan membelai rambutnya. Paakhi
hendak pergi dan melihat tali nilon dibawah bantal Ayaan. Paakhi teringat
ucapan Ayaan dan bertanya2 mengapa Ayaan idak membawa tali nya unttuk proyek
sekolahnya. Paakh lalu memikirkannya dan kembali mengingat2 pertemuan awal
mereka hingga masalah tadi.
Paakhi lalu membuka laci meja
Ayaan dan melihat nilai2nya, Paakhi kemudian melihat potongan foto ibu Ayaan
dan hendak mengambilnya tapi Anshuman memanggilnya dan Paakhi mengurungkan niatnya,
dia menghampiri Anshuman, Anshuman bertanya apa yang dilakukannya di kamar
Ayaan, Paakhi berkata bahwa sepertinya Ayaan menyembunyikan sesuatu dari
dirinya. Mereka lalu membicarakan Ayaan dan Anshuman berkata bahwa semua
kecemasan Paakhi mengenai Ayaan mungkin karena tantangan 15 hari yang terlalu
membebaninya. Paakhi berharap anggapan Anshuman benar mengenai Ayaan.
By : aRin