Sinopsis Chandra Nandini Episode 59 Sinopsis Sebelumnya Pagi harinya Kartikay dan
Bhadraketu berlatih pedang dan saling melawan. Justin berkomentar menyombongkan
dirinya. Charumitra sendiri tengah melihat latihan itu dari balkon bersama
Chitralekha dan Charumitra menggoda Chitralekha. Charumitra bertanya2 dimana
keberadaan Bindusara. Ellis menghampiri mereka dan bertanya apa yang mereka
bicarakan. Charumitra menjelaskan kalau Chitralekha tengah memperhatikan
seseorang dan mereka bertiga melihat latihan tersebut. Justin merasa mereka
semua tengah memperhatikannya dan semakin menyombongkan dirinya pada pelayan.
Ellis berkata akan berlatih pedang kemudian berlari pergi.
Sinopsis Chandra Nandini |
Ellis menahan pedang Kartikay dan
mengatakan ingin melihat kemampuan berperang pangeran Champa. Kartikay menolak
melawan Ellis sementara Justin bersembunyi. Bindusara datang mengatakan kalau kemampuan
Ellis sama sepertinya. Kartikay menyahut kalau dirinya tidak akan pernah
melawan wanita. Bindusara melihat Dharma dan memanggilnya agar mendekat. Lalu
Bindusara mengatakan kalau kemampuan berpedang Dharma juga cukup bagus karena
dia pernah melawan prajurit Magadha untuk menyelamatkan temannya. Dharma
menyahut kalau dirinya tidak bisa menggunakan pedang tapi Bindusara tak peduli
dan mengambilkan pedang untuk Dharma.
Bindusara mengajak Kartikay menepi
dan Dharma pun maju bertarung pedang melawan Ellis. Charumitra tertawa melihat
ketidakberdayaan Dharma. Ellis pun berhasil melukai tangan Dharma. Kartikay
maju membela Dharma dan berkata pada Ellis, “ini hanya permainan dan apa yang kau lakukan ini tidak adil..Dharma
adalah bagian dari rakyat yang telah melayanimu..raja ada karena rakyatnya”.
Bindusara menyela kalau rakyatlah yang ada karena Raja nya dan rakyat bisa
menahan rasa sakit untuk Raja nya. Ellis lebih setuju dengan ucapan Kartikay dan meminta maaf pada Dharma lalu membawanya
pergi pada tabib.
Nandini masih menemani Chandra.
Chandra berbicara padanya, “aku sangat
mencintaimu Nandini..aku selalu mengatakan kalau kau pasti kembali..aku tau
cintaku sejati dan lihatlah..kau masih hidup dan kenapa kau tidak
menemuiku..mengapankau meninggalkanku”, Chandra lalu meletakkan tangan
Nandini di dadanya lalu merengkuh Nandini dalam pelukannya. Nandini kemudian
melepaskan diri dan hendak pergi tapi Chandra memanggilnya dan tanpa disadari
tangan Chandra tergores pisau didekat mejanya.
Nandini urung pergi lalu menutupi wajahnya dan mendekat mengobati tangan
Chandra. Nandini merobek selendangnya untuk membebatkannya ke tangan Chandra.
Saat Chandra tertidur Nandini beranjak pergi tapi Nandini melihat asam di meja
dan mengambilnya lalu mengambil beberapa asam lagi dan setelah itu Nandini
beranjak pergi. Chandra sendiri kembali mengigau. Sinopsis
Di kamarnya Nandini memandangi
tangannya yang digenggam Chandra tadi. Dharma masuk dan bertanya melihat
selendang Nandini yang ternoda darah. Nandini menjawab kalau dirinya pergi pada
Raja dan tangan Raja terluka. Nandini balik bertanya mengenai luka di
tangannya. Dharma menjawabnya lalu Nandini berbicara dengannya mengenai betapa
cintanya Chandra pada Nandini. Dan Nandini berharap suaminya mencintai seperti
itu juga. Dharma melihat asam dan bertanya apakah dia menyukai asam. Nandini
mengatakan kalau dirinya bahkan tidak tau pernah menyukai asam tapi tiap kali
melihat asam dirinya merasa ingin memakannya.
Bhadraketu dan Kartikay berjalan
di koridor. Ellis memperhatikannya dari kejauhan dan Justin muncul untuk
menggodanya mengenai Kartikay. Ellis menyangkal dan berkata kalau dirinya tidak
tertarik dengan yang namanya cinta.
Justin pun mentertawakannya.
Sinopsis Chandra Nandini Episode 59
Chandra terbangun dan memegangi
kepalanya lalu Chandra bangun dan teringat akan Nandini dan minuman yang
diberikan Chanakya. Chandra bergumam bertanya2 mengapa orang2 tidak mempercayai
ucapannya yang mengatakan kalau dirinya melihat Nandini kemudian Chandra melihat
bebatan lukanya (kilas balik saat Nandini melihat luka di punggung Chandra.
Nandini mengomelinya dan kemudian membuat ramuan obat untuknya lalu mengoleskan
pada lukanya). Chandra pun mengatakan kalau bau ramuan obat ditangannya sama
seperti bau ramuan Nandini waktu itu lalu Chandra berteriak memanggil pelayan
dan bertanya siapa yang berada di kamarnya semalam dan Chandra menyuruh pelayan
tadi membawa orang tersebut ke kamarnya. Chandra kembali berbicara sendiri dengan
yakin kalau yang semalam dikamarnya adalah Nandini dan Chandra bertekad akan
membuktikan kalau Nandini masih hidup.
Nandini menuju jendela kamar dan
menatap bulan. Dharma berbicara padanya kalau dirinya bahkan ingin mempunyai
suami seperti Raja Chandra. Nandini terkejut saat melihat wajah Chandra pada
bulan. Nandini berlari menghampiri Dharma. Dharma berkata bahwa tidak ada
siapa2 diluar dan yang dilihatnya hanyalah bulan. Nandini mengatakan kalau
dirinya melihat Chandra disana. Dharma melihat keluar jendela dan bertanya
dimana ada Raja Nandini kembali memandang bulan dan berkata kalau Chandra
telah memegang tangannya tadi. Dharma menggoda ibunya. Nandini pun
menjewer telinganya. Dharma meminta maaf mengatakan kalau dirinya hanya
bercanda. Nandini lalu berkata kalau dirinya ingin melihat suaminya dan akan
menunggunya hingga akhir nafasnya. Sementara Chandra sendiri tengah memandangi bebatan
lukanya. Sinopsis Chandra Nandini Episode 59
Sinopsis Chandra Nandini |
Helena bertabrakan dengan Justin
di koridor. Helena mendampratnya. Justin malah
mengatakan kalau dirinya menginginkan seorang putri kerajaan karena Ellis
juga juga sudah punya seorang pangeran
sekarang. Helena berkata akan menampar Justin. Apama kemudian datang dan meminta
Helena untuk tenang lalu bertanya lagi pada Justin. Justin mengatakan kalau
Ellis menyukai Pangeran Champa yakni Kartikay.
Ellis dan Charumitra berjalan di
koridor sambil mengobrol. Ellis bertanya pada Charumitra mengapa dia mengampuni
Dharma untuk semua kesalahannya. Ellis menambahkan kalau semua yang dilakukan
Dharma itu hanya trik agar dia bisa menikahi pangeran dan masuk menjadi anggota
keluarga kerajaan karena Ellis tau Dharma mencoba mendekati Bindusara dan kini
juga ingin mendekati Kartikay. Charumitra berkata akan memberi pelajaran pada
Dharma lalu memanggil pelayan dan menyuruhnya memanggil Dharma.
Dharma meminta pada Nandini untuk
bersantai dan memberinya asam. Nandini menerimanya dan Dharma beranjak
mengambil air. Nandini memakan asamnya dan teringat sesuatu. Nandini memegangi
kepalanya dan teringat jelas kenangan saat Padmananda menusuknya. Nandini menjerit.
Dharma terkejut dan menghampirinya lalu bertanya. Nandini mengatakan kalau ada
yang menusuk dirinya. Dharma mengomentari kalau itu mungkin bagian dari masa
lalunya. Pelayan lalu datang memanggil Prabha dan Dharma agar menemui Raja dan
Charumitra.
Para pangeran dan putri tengah
berkumpul. Ellis mengajak bermain permainan jujur atau tantangan. Kartikay pun
tertarik. Bindusara lalu duduk berhadapan dengan Charumitra. Bindusara mendapat
giliran pertama. Charumitra berkata kalau Bindusara adalah temannya dan dirinya
tau segala tentang Bindusara. Bindusara berkata kalau ucapan Charumitra adalah
sebuah tantangan lalu Bindusara berdiri diatas meja dan melakukan putaran yang
menakjubkan berulang2. Charumitra tersipu malu lalu menghampiri Bindusara dan melawannya
adu pandang. Ellis berkata kalau tidak ada yang bisa mengalahkan Charumitra
dalam adu pandang. Charumitra pun menantang Bindusara dan Bindusara menjawab
kalau dirinya selalu menang apapun tantangannya. Bhadraketu dan Chitralekha
saling pandang. Lalu Bindusara dan Charumitra duduk berhadapan dan memulai
tantangan. Masing2 pangeran dan putri mendukung jagoan masing2. Tiba2 Dharma
melintas dan berbicara pada pelayan. Bindusara meliriknya dan berkedip. Justin
melihat dan mengatakan kalau Bindusara kalah karena berkedip lebih dulu. Yang
lain pun tertawa. Bindusara geram dan berpikir kalau lagi2 Dharma membuatnya
kalah. Ellis lalu memutar putarannya lagi dan kali ini mengarah pada Dharma. Charumitra pun
mendampratnya karena muncul dan Charumitra
menyuruh Dharma mengambil minuman. Dharma beranjak pergi tapi Bindusara
menyuruhnya berhenti. Lalu Bindusara menghampiri Dharma dan berbicara kalau
permainan selanjutnya adalah gilirannya. Bindusara mengejek Dharma dengan
berkata ingin melihat dia hanya bisa omong besar atau bisa tampil dengan baik. Dharma
pun menanyakan tantangannya. Bindusara menyuruhnya berjalan diatas balkon. Kartikay
teringat saat Dharma berdiri di balkon dan berkata kalau dia takut pada
ketinggian lalu dibantunya Dharma untuk turun.
Dharma menatap balkon dengan
gugup. Kartikay berbicara pada Bindusara kalau tantangannya itu membahayakan.
Bhadraketu mendukung ucapan Kartikay. Tapi Dharma menerima tantangan Bindusara.
Sinopsis Chandra Nandini Episode 59 Tayang Jumat 2 Maret 2018
Sinopsis Chandra Nandini Episode 59 Nandini melangkah perlahan2 ke
kamar Chandra dan Chandra merasakan
kehadirannya lalu mengatakan kalau keyakinannya berhasil menang dan setelah 10
tahun dia akhirnya datang padanya. Chandra lalu membalikkan badan dan menatap
Nandini yang memakai penutup wajah. Chandra berlari menghampiri Nandini dan
memeluknya dengan erat. Nandini pun hanya bisa terdiam.
Dharma berjalan perlahan di atas
balkon dengan mata tertutup. Bindusara menghentikannya dan mengatakan agar dia
membuka matanya. Dharma berpikir untuk tidak melihat ke bawah lalu berjalan kembali sambil membuka matanya.
Kartikay pun mencemaskannya. Charumitra mengatakan pada Ellis dan Chitralekha bahwa tidak
seharusnya dirinya memanggil Dharma tadi karena jika Dharma terjatuh maka akan
menjadi masalah besar. Dharma menatap ke bawah juga dan menjadi pusing lalu
terpeleset tapi dengan sigap Kartikay lari untuk membantunya. Kartikay
mengatakan agar dia tidak perlu khawatir karena dirinya akan membantunya dan Kartikay
berusaha menarik Dharma. Dharma berhasil naik dan Kartikay memeganginya. Ellis
pun terlihat cemburu. Chitralekha lalu memapah Dharma pergi dan Dharma menatap
Bindusara dengan sinis.
Sinopsis Ellis pun berkata pada Kartikay
kalau sepertinya dia tau banyak tentang Dharma dan Kartikay menjawab
kalau ayah Dharma bekerja di kerjaannya dan Dharma juga berasal dari kerjaannya
jadi sudah menjadi tugasnya untuk melayani rakyatnya.
by : aRin