Sinopsis Chandragupta ANTV Episode 25 Tayang Sabtu 10 Oktober 2020

Sinopsis Chandragupta ANTV Episode 25 Sinopsis Sebelumnya Mura bertanya kepada seorang pria apakah dia melihat seorang remaja laki-laki dan brahmana. Pria itu berkata ya, tentara menangkap mereka dan membawa mereka ke istana. 


Raja Ambi membawa Chanakya dan Chandragupta yang terikat ke istana. Seleucus mengatakan Raja Ambi  memberitahunya bagaimana Chandragupta dan Chanakya bersekongkol dan mereka adalah alasan di balik kekalahannya dan bukan Dhananand. Chanakya mengatakan dia berpikir salah. Seleucus mengangkat cambuk untuk mencambuk Chanakya tapi Chandragupta menghentikannya dan mengatakan Raja Ambi menyesatkannya. 

Sinopsis Chandragupta ANTV
Sinopsis Chandragupta ANTV

Chanakya menjelaskan bagaimana Dhanananand ingin memerintah seluruh India dan betapa liciknya dia. Seleucus dengan marah mencambuk Chanakya dan Chandragupta sampai mereka jatuh pingsan. Mura melihat itu dan bereaksi, tapi Sthul menghentikannya dan membuatnya pingsan karena berpikir dirinya harus menepati janjinya untuk melindungi Mura. 


Sinopsis Chandragupta ANTV Episode 25

Seleucus terus mencambuk mereka bahkan setelah mereka jatuh pingsan dan mengangkat pedang untuk membunuh mereka, tapi Raja Ambi menghentikannya dan mengatakan dia harus menghukum mereka setiap hari atas dosa mereka dan tidak membunuh mereka sekaligus. Seleucus menjadi tenang. Raja Ambi memerintahkan penjaga untuk membawa tubuh mereka ke tempat rahasia. Sthul menangis melihat kondisi mereka dan berpikir mereka sudah mati.



Dhananand merasa sedih mendengar Durdhara menuduhnya telah membunuh ayah mereka. Dia bersandar di pangkuan Dayimaa sambil berkata bahwa adiknya membencinya dan dirinya tidak bisa mentolerirnya. Dhanananda berkata ingin adiknya kembali, Chandragupta menghantuinya bahkan setelah kematiannya. Dia berjalan ke kamar Durdhara dan mengawasinya tidur. 


Durdhara bermimpi tentang keberanian Chandragupta dan mendukungnya meski dia sering mengganggunya, kemudian Durdhara melihat mayat Chandragupta dan seketika bangun dengan khawatir. Dia kemudian naik kuda dan pergi. Dhananand mengikutinya dengan kudanya. Durdhara tiba di tempat Dhananand membakar mayat Chandragupta dan mencari sesuatu. Dhananand mengatakan tidak ada apa-apa di sini. Durdhara mengatakan dia hanya seorang raja dan bukan saudara laki-lakinya, jadi menjauhlah darinya. Durdhara menemukan kalung gelang Chandragupta dan memakainya.


Sthul membawa 2 guci abu ke Mura dan mengatakan Chandragupta dan Chanakya tidak ada lagi. Mura memecahkan guci dan mengatakan bahwa putranya masih hidup. Sthul memintanya untuk menerima kebenaran. Mura bertanya apakah dia melihat tubuh mereka dibakar. Sthul mengatakan tidak. 


Dhananand kembali ke istana dan mengenang kebencian Durdhara padanya lalu berteriak memekikkan nama Chandragupta.


Raja Ambi memerintahkan tentara untuk melempar guru dan murid yakni Chanakya dan Chandragupta ke lubang besar sambil membual bahwa impian mereka untuk menyatukan India sudah mati bersama mereka. Dia memberi ucapan Chanakya selamat tinggal dan pergi. 


Seluruh komunitas budak hadir di dalam  lubang yang dalam. Pemimpin mereka mengatakan 2 orang ini sudah mati dan hendak menguburkan mereka. Seorang bocah laki-laki melihat mereka bernapas dan memberi tahu pemimpinnya bahwa 2 orang ini masih hidup. Pemimpin menuju ke arah mereka untuk membunuhnya mengatakan tidak bisa memberi makan 2 orang lagi. 


Bocah laki-laki mengatakan dirinya bisa memberikan makanannya dan membiarkan mereka hidup. Tentara melemparkan makanan ke dalam lubang dengan tongkang di atasnya. Bocah laki-laki itu menjatuhkan air ke mulut Chandragupta dan Chanakya dan mereka berdua bangun dan bertanya tempat apa ini. 


Pemimpin mengatakan tempat ini seperti neraka di mana orang datang setelah kematian dan tidak pernah kembali, mereka dibuang ke sini untuk menyembunyikan identitas mereka selamanya. Chandragupta mencoba memanjat dinding tapi jatuh dan menggeliat kesakitan. Bocah laki-laki menarik tangannya dan meminta untuk bangun dan mencoba lagi. 


Pemimpin mengatakan dirinya pernah mencoba tapi tidak berhasil. Chanakya berkata bahwa surat wasiat Chandragupta akan membawanya suatu hari nanti. Sinopsis Chandragupta ANTV Episode 25


Sthul membawa Mura ke dekat tempat dia melihat Chandragupta dan Chanakya terakhir. Mura mengatakan merasakan kehadiran Chandragupta di sini. Tentara Raja Ambi melihat mereka, panglima mengatakan siapa mereka, mari kita tangkap dan bunuh mereka. Mura dan Sthul pun kabur. 


Panglima kembali ke Seleucus dan menginformasikan bahwa seorang wanita dan seorang remaja melarikan diri. Seleucus berteriak bahwa wanita itu pasti ibu Chandragupta, mereka harus segera menangkapnya.


Dhananand bersukacita karena mengira Chandragupta sudah mati sekarang dan tidak ada lagi yang memberontak melawannya. Durdhara masuk dengan bahan konstruksi dan mengatakan dirinya sedang merekonstruksi istana angin. Dhananand berkata sangat bagus jika dia sedang merekonstruksi istana angin. Durdhara menunjukkan batu bata dengan tanda Piplivan di atasnya dan mengatakan setiap batu bata akan memiliki tanda ini. Dhananand dengan marah berteriak ..


Di lubang yang dalam, bocah laki-laki bertanya kepada Chanakya dan Chandragupta bagaimana tentang dunia luar. Chanakya menggambarkan keindahan dunia luar. Pemimpin meminta untuk tidak mengisi harapan palsu pada bocah laki-laki itu dan menggambarkan dia kenyataan bahwa dia akan segera mati. Chandragupta berteriak kuat bahwa dirinya akan membuat mereka keluar dari neraka ini dan melihat dunia luar dan menyatukan India.


Mura dan Sthul melihat kerumunan gagak tapi Mura tidak percaya jika Chandragupta tiada. Dia meletakkan makanan dan berkata jika Chandragupta telah tiada maka gagak itu akan memakan makanannya tapi gagak itu pergi menjauh dan Mura merasa lega. Dia mengatakan pada Sthul bahwa Chandragupta masih hidup dan Mura berjanji akan meletakkan makanan setiap hari untuk menandai gagak itu akan memakannya atau tidak. 


Mura memperumpamakan bahwa Chandragupta layaknya pohon Banyan yang tidak akan pernah mati. Mura yakin Chandragupta akan kembali untuk memenuhi impiannya.


Mura lalu berjalan pergi dan kakinya menendang biji pohon Banyan tanpa sengaja. Biji itu menggelinding dan masuk ke dalam lubang dimana Chandragupta di buang. Chandragupta memungutnya dan Chanakya mengenali itu sebagai biji pohon Banyan. Chandragupta lalu menanam biji tersebut. Hari telah berganti hari dan setiap Mura meletakkan makanan di tanah maka gagak itu selalu pergi.


Dhanananda berlatih pedang sembari teringat dimana Durdhara memberikannya hadiah bata Piplivan untuk membangun kembali istana angin. Amartya muncul dan memintanya untuk beristirahat. Dhanananda berkata bahwa yang dirasakannya saat ini hanya rasa sakit karena Durdhara berubah, Durdhara kini memanggilnya 'Raja' dan bukan 'kakak' lagi. Dhanananda merasa Chandragupta kini mentertawakan nya dari neraka sana karena sikap Durdhara padanya.


Penjaga berkata bahwa Durdhara telah tiba. Dhanananda begitu senang mendengarnya tapi kemudian dia kecewa karena Durdhara datang dan berjalan menghampirinya sambil memegang bendera Piplivan yang telah terbakar sebagian.


Durdhara meminta Amatya Rakshas untuk mencari rakyat yang bisa membuat bendera Piplivan yang sama persis dengan yang di pegangnya. Sekali lagi Durdhara memanggil Dhanananda dengan sebutan Raja dan berkata bahwa dirinya lebih suka bendera Piplivan karena bisa melihat kerja keras dan keberanian Chandragupta di dalamnya tidak seperti bendera Magadha yang di buat dari kucuran darah ayahnya.


Dhanananda meradang lalu saat Durdhara hendak pergi dia mencekal tangannya dan membawanya masuk menunjukkan sebuah peta. Dhanananda berkata akan memenangkan wilayah 15 kerajaan tetangga agar Durdhara mengakui kemampuannya sebagai seorang raja dan akan kembali memanggilnya sebagai seorang kakak.


Chandragupta melihat biji pohon Banyan yang ditanamnya mulai tumbuh, dia dan yang lain kemudian rajin menyirami pohon tersebut hingga terus tumbuh.


Mura melihat seorang anak kecil yang tengah merampas kambing seorang lelaki tua, bocah itu mengancam menggunakan pisaunya. Mura pun memarahinya dan menyuruhnya melepaskan lelaki tersebut. Bocah itu menolak dan menghampiri Mura hendak menusuknya tapi dengan sigap Mura menjewer telinga sang bocah. Bocah itu lantas lari terbirit-birit.


Lelaki tua tadi berterimakasih pada Mura dan beranjak pergi. Mura menjadi khawatir generasi masa depan yang akan di pimpin Chandragupta memiliki mental serakah seperti bocah tadi. Mura berniat merubah mereka tapi Sthul mengingatkan bahwa dia berada di tanah musuh mereka. Mura lantas melihat sekelompok pendeta dan menghampiri mereka untuk meminta bantuan.


Para pendeta membawa Mura dan Sthul ke kediaman mereka dan memberi pakaian seperti yang mereka pakai juga.


Chandragupta menatap langit dari lubang tempatnya berada dan berkata bahwa akan tiba waktunya untuk memenuhi janji yang di buat pada sang ibu, sumpah guru nya dan tugasnya pada ibu Pertiwi untuk membuat India bersatu.


5 TAHUN KEMUDIAN


Dhanananda berhasil menaklukkan 15 distrik demi memecahkan kebencian Durdhara padanya. Sementara itu Mura menjadi guru bagi anak-anak kecil generasi masa depan di kuil para pendeta.


Mura lantas mendengar ribut-ribut penarikan pajak diluar. Dia membuat murid-murid nya sibuk dengan latihan yang mengharuskan mereka  memejamkan mata dan menghitung sampai 200. Saat para murid mulai memejamkan mata dan menghitung Mura bergegas pergi keluar.


Mura melihat tentara Seleucus dan Raja Ambi menarik paksa pajak pada rakyat. Mura menembakkan petasan ke arah kuda yang membawa kereta berisi koin pajak. Kuda itu terkejut dan melompat-lompat. Mura berhasil mengambil satu karung koin dan lari tapi salah satu tentara melihatnya dan mengikutinya hingga ke kuil.


Sinopsis Chandragupta ANTV Episode 25 Tayang Sabtu 10 Oktober 2020


Setelah selesai menyimpan karung koinnya, Mura melihat tentara Seleucus yang mengintainya dan menghabisinya lalu menutupinya dengan jerami. Tentara lain datang menanyakan perihal pencuri koin pada Mura. Mura berpura-pura tidak tahu dan mereka bergegas pergi.


Sinopsis Chandragupta ANTV Episode 25 Raja Ambi menemui Seleucus bersama kuda yang membawa pesan dari Dhanananda bahwa dia menantang mereka untuk memperebutkan Takshashila.


Pohon Banyan yang di tanam Chandragupta telah tumbuh tinggi menjulang. Dengan bantuan Chanakya dan orang-orang di dalam lubang Chandragupta berhasil keluar dari lubang yang curam tersebut menggunakan akar dari pohon Banyan.


Chandragupta melihat beberapa tentara Takshashila tengah duduk beristirahat tak jauh dari lubang tersebut. Chandragupta lantas membersihkan diri dengan air yang ada di sekitar sana. Para tentara mempertanyakan identitasnya.


Chandragupta mengatakan dirinya muncul dari lubang bawah tanah tersebut dan menambahkan bahwa teman-temannya juga akan keluar dari sana. Para tentara itu terkejut karena satu persatu orang-orang itu bermunculan dari dalam lubang dengan bantuan pohon Banyan.


Para tentara menyerang Chandragupta tapi Chandragupta berhasil menaklukkan mereka lantas membantu Chanakya  keluar.


Sthulbhadra yang menjadi tentara Takshashila tengah menyeleksi rakyat untuk di jadikan tentara, dia lantas melihat Chandragupta tapi tidak mengenalinya. Sthul menyuruh Chandragupta kembali ke barisan  tapi Chandragupta menolak dan malah meminjam kuda Sthulbhadra untuk mencari Mura. Sthulbhadra hendak mengejarnya tapi Pangeran Ambikumar datang dan menyuruhnya untuk cepat-cepat melakukan seleksi.


Chandragupta tiba di gubuk dekat pohon Banyan dimana dulu Mura tinggal. Mura sendiri ada di dalam gubuk dan saat melihat kuda milik tentara Takshashila maka Mura pun bersembunyi dan berhasil kabur keluar. Chandragupta kecewa karena tidak berhasil menemukan Mura. Chanakya muncul dan mengatakan bahwa Dhanananda dan pasukan telah sampai di Takshashila untuk perang.


Chandragupta berkata inilah saatnya menghadapi Dhanananda. Dia mengingat satu-satu kematian sahabat dan khsatriya Piplivan. Chandragupta pun bersumpah akan membalaskan dendam mereka semua pada Dhanananda dan juga dendamnya pada Seleucus dan Raja Ambi.



SINOPSIS SELANJUTNYA