Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 34 Sabtu 6 Maret

Sebelumnya, Yeh Hai Mohabbatein Episode 33. Ishita berada diperjalanan bersama Aditya, dia mencoba berbicara padanya. Tapi Aditya menyuruhnya konsentrasi mengemudi, dia tidak mau berbicara dengan Ishita karena dirinya bukan anaknya.  Raman sendiri sedang berbicara ditelpon dengan Mihir,  dia sedang berada di sebuah tempat. Raman bercerita jika Ishita pergi berbelanja bersama Aditya.

Lengkapnya : Daftar Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein

Ishita sudah berada di toko bersama Aditya dan Aditya sedang memilih-milih seragam lalu Ishita menyuruhnya untukmmencoba seragam tersebut. Aditya pun pergi mencobanya, Raman mengirim SMS pada Ishita dan menanyakan keadaannya. Aditya kembali dan mengatakan jika dirinya ingin bahan yang lembut. Ishita mencoba untuk memakaikan baju pada Aditya tapi Aditya marah. Aditya lalu meminum minuman cola dan kemudian menumpahkan minumannya pada baju-baju yang ada disana. Ishita menegur Aditya untuk lebih berhati-hati. Penjaga toko malah menegur ishita karena Ishita adalah ibunya. Aditya dengan lantang berkata bahwa Ishita bukan ibunya. Dia hanya menolongnya berbelanja. Ishita pun meminta maaf dan berkata akan mengganti kerugiannya. 

Yeh Hai Mohabbatein


Yeh Hai Mohabbatein


Aditya berkata bahwa uang adalah solusi dari semua ini. Lalu Aditya mengeluarkan uang-uangnya dan Ishita terkejut melihat uang-uang itu. Ishita merampasnya dan berkata akan memberikannya pada ibunya lagi. Aditya lalu mengambil banyak seragam dan menyuruh Ishita membayar itu semua. Ishita berkata mengapa dia membeli begitu banyak. Aditya berkata bahwa dia memiliki banyak uang dan bebas menggunakannya. Ishita menasihati Aditya dan kemudian mengajaknya pergi.

Raman membantu anak-anak mengambil bola yang masuk ke dalam kolong mobil, Raman terkejut melihat plat nomor mobil itu 3322.  Raman lalu membuka penutup mobil dan mengenali gantungan yang ada di dalam mobil. Raman teringat ucapan-ucapan Ishita.

Ishita membayar di kasir, Kemudian Aditya berlari keluar. Ishita mengejarnya dan mengatakan sesuatu. Sementara itu Shagun baru saja pulang berbelanja sambil menelpon. Dia terkejut melihat Raman dirumahnya dan bertanya. Raman mengatakan jika dia mengerti bahwa Parmeet lah yang telah menabrak Madhavi. Shagun pun menjadi tegang. Raman menghujat Shagun. Raman lalu menerima telepon dari Ishita. Raman pun mengatakan bahwa Parmeet adalah pelaku tabrak lari pada Madhavi. Raman berjanji akan mengirim Ashok dan Parmeet ke penjara. Usai menutup telepon, Raman menelpon polisi tapi Shagun merebut ponselnya, Shagun lalu mengatakan bahwa Ashok tidak mendukung Parmeet.

Bala menerima sms dari Ishita yang memintanya untuk segera datang ke rumah ibunya. Vandu lalu masuk dan Bala menanyakan keadaannya. Vandu lalu berkata jika dirinya sedang hamil. Bala sangat bahagia dan menggendong Vandu. Mereka lalu membahasnya dengan bahagia.

Shagun masih bersitegang dengan Raman. Raman terus menghujatnya. Dan akhirnya Shagun mengatakan kebenaran bahwa dialah yang telah menabrak Madhavi. Raman pun shock mendengarnya.

Madhavi mengambil jemuran sambil mengobrol dengan Ruhi. Ishita lalu datang dan Ruhi menyambutnya. Tak beberapa lama Ruhi keluar. Vandu dan Bala kemudian datang. Ishita mengumpulkan mereka semua. Ishita lalu mulai berbicara bahwa parmeet lah yang mencelakai ibunya dan Ashok menutupi perbuatan Parmeet. Ishita mengatakan bahwa sekarang Raman memiliki bukti kuat  dan Raman berjanji bahwa Parmeet akan masuk penjara.

Shagun mengatakan semuanya pada Raman sambil menangis dan memohon pada Raman untuk tidak melaporkannya pada polisi. Aditya lalu datang dan marah melihat ibunya memohon-mohon pada Raman. Aditya berlari menghampiri Shagun dan khawatir. Aditya lalu memohon pada Raman untuk melepaskan ibunya. Shagun juga memohon pada Raman.

Madhavi mengobrol dengan Vandu dan Bala. Vishwa keluar sambil membawa payung dan berkata bahwa Bala akan menemaninya ke kantor komunitas.

Raman pun terduduk dengan tak percaya, sementara Shagun dan Aditya menangis. Shagun kembali memohon pada Raman. Raman tenggelam pada pikirannya, dia ingin melakukan sesuatu demi Aditya.

Ishita melihat ibunya sedang melamun, Ishita menegurnya dan berkata bahwa Raman akan mengirim pelakunya meringkuk di penjara.  Sedangkan Raman akhirnya mengatakan janjinya pada Aditya dan Shagun bahwa tidak ada satupun yang akan pergi ke penjara. Shagun menyuruh Aditya ke kamar.

Madhavi merasa cemas dengan cuaca yang timbul. Ishita bertanya pada ibunya. Madhavi merasa cemas dan mengatakannya pada Ishita. Sementara Shagun memeluk Raman sambil terus menangis. Madhavi terus mengatakan kekhawatirannya pada Ishita. Dia merasa akan ada masalah besar yang menimpa Ishita dan dia merasa takut. Raman pun memeluk Shagun sambil menahan air matanya dan dia berjanji pada Shagun untuk melindungi Aditya dan tidak akan menjauhkan Aditya dari Shagun.  Ishita tiba-tiba juga merasa cemas.


Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 34


Raman meminta Shagun duduk dan mereka membahas masalah Aditya. Shagun meletakkan kepalanya pada pundak Raman dan berkata bahwa dia ketakutan. Raman berjanji bahwa tidak akan terjadi apa-apa dengannya. Ishita berbicara pada ibunya dan menenangkannya. Madhavi sendiri kemudian berdoa untuk keselamatan Ishita.


Raman hendak pergi, tapi dia melihat foto Aditya dan memegangnya. Lalu Raman pulang mengendarai taksi. Sebelum turun, dia nampak berpikir apa yang akan dikatakannya pada orang rumah. Ishita lalu menelponnya dan Raman bergegas turun dari taksi.


Dirumahnya, semua anggota keluarga telah menunggu. Raman masuk dan Ishita bertanya apakah polisi telah menangkap pelakunya. Raman menjawab tidak dan berkata bahwa ini bukan kesaahan mereka. Vandu menegurnya karena tadi telah mengatakan bahwa Ashok dan Parmeet yang bersalah, Ishita menengahi dan dia mengatakan sesuatu. Raman kembali berpikir. Ishita memberinya air minum, Madhavi berbicara pada Raman bahwa dia menganggap Raman bukan menantunya lagi melainkan anaknya karena Raman telah melakukan banyak hal untuknya lalu Madhavi memberkati Raman dan kemudian memeluknya. Raman berpikir bahwa dia telah menghancurkan kepercayaan semua orang.


Raman kembali keluar rumah dan berbuat seolah-olah dia sedang menerima panggilan telepon, Ishita merasa heran dengan sikap Raman.


Malam harinya, Shagun sedang ‘minum’. Parmeet datang menemuinya dan mereka membicarakan Raman. Parmeet mengetahui dari penjaga rumah bahwa tadi Raman mendatangi Shagun. Shagun berkata bahwa Raman datang karena alasan khusus yakni Aditya. Setelah itu Shagun bergegas pergi. Tapi Parmeet mengatakan sesuatu padanya. Mereka kembali berbicara.


Raman berjalan keluar halaman depan apartemen, dia nampak memikirkan semuanya. Ishita mencarinya dan melihat Raman yang sedang duduk menyendiri. Ishita menghampirinya dan menanyakan sesuatu. Kemudian Ishita mengajak Raman berbicara. Setelah selesai mengobrol, Ishita meninggalkan Raman sendiri.


Parmeet masih berbicara dengan Shagun. Shagun mengatakan bahwa Aditya adalah kelemahan Raman dan itu akan menjadi perisainya, Shagun lalu teringat saat dia baru saja menabrak Madhavi menggunakan mobil Aditya dan dia menceritakannya pada Ashok. Parmeet kemudian membicarakan Gaffur, dia memperbaiki mobil Aditya ke bengkel Gaffur dan Gaffur memberikan nomernya pada Ishita. Parmeet mengingat saat Ishita menelpon Tandon, Parmeet ada disebelah Tandon. Shagun juga mengingat saat dia memarahi Gaffur karena memberikan nomer pada Ishita. Parmeet juga mengingat saat dia mematahkan sim card. Parmeet berkata bahwa Sagun akan menang dan Raman akan mengabaikan Ishita untuk Aditya.


Ruhi sedang berbicara ditelepon dengan Shravan dan mereka memuji Ishita. Lalu Ruhi melihat lagu-lagu dari film Ek Villain di TV dan langsung mengakhiri pembicaraannya dengan Shravan. Ruhi langsung melotot melihat TV. Ishita menghampirinya dan mengajak Ruhi pergi tapi Ruhi berontak. Mereka lalu duduk di ruang makan dan berbicara tentang Siddharth. Ishita lalu menunjukkan foto-foto Siddharth di ponselnya. Ruhi melihat foto Siddharth yang dibelakangnya terparkir mobil berwarna putih, Ruhi mengenali itu mobil Aditya dan mengatakannya. Raman datang dan memarahi  Ruhi. Raman mengamuk dan melempar remote. Ruhi masuk ke dalam kamar dan Ishita menegur Raman karena Ruhi hanya anak kecil. Mereka bertengkar. Ishita lalu pergi menemui Ruhi. Toshi mencoba menenangkan Raman tapi Raman semakin marah.


Romi sedang menerima telpon temannya yang baru datang dari New York yakni Rohit, dia berbicara diparkiran apartemen. Rohit memintanya menemuinya untuk makan siang, Romi berkata bahwa kakaknya seperti Hitler yang menyuruhnya selalu bekerja keras. Tapi Romi berjanji bahwa dia akan datang. Usai menelpon, Romi berbicara sendiri dan berkata bahwa dia harus melakukan sesuatu.


Aditya masih menangis, Shagun mencoba menenangkannya dengan mengatakan Raman akan mengatur semuanya karena Raman sangat mencintai Aditya. Sementara Ishita sedang menenangkan Ruhi, Ruhi menduga bahwa ayahnya sedang kesal padanya, tapi Ishita mengatakan bahwa ayahnya sangat mencintainya. Ishita lalu meminta Ruhi segera tidur.


Raman sedang sibuk dengan laptopnya dan pekerjaannya di ruang tamu, dia lalu menerima telepon dari Pathak. Ishita muncul dan Raman mengakhiri pembicaraan. Ishita mengambil air minum sambil terus memperhatikan Raman. Ruhi lalu keluar kamar dan Ishita memberi isyarat agar Ruhi mendekati ayahnya. Ruhi langsung memeluk ayahnya dan meminta maaf, Ruhi juga berjanji jika dia tidak akan menonton TV lagi dan akan mengerjakan semua pekerjaan rumahnya. Raman pun memeluk Ruhi dan berkata bahwa dirinya tidak pernah kesal dengan Ruhi karena sangat mencintainya. Ishita ikut duduk dan ikut meminta maaf pada Raman. Lalu Raman keluar rumah dengan alasan akan mengambil file di dalam mobil dan menangis, dia duduk ditangga sebentar dan memikirkan bagaimana cara Raman menyembunyikan kebenaran dari Ishita kemudian Raman kembali masuk ke dalam rumah. Ishita dan Ruhi telah kembali ke kamar.


Shagun terbangun dari tidur dan kemudian ponselnya berbunyi. Raman menelponnya dan menanyakan Aditya. Mereka mengobrol. Ishita muncul membawakan selimut untuk Raman dan Raman mengakhiri panggilannya. Raman mengatakan itu telepon dari Subramanium. Raman meletakkan ponselnya di meja dan pergi mengambil air minum. Shagun mengirim SMS dan Ishita membacanya. Shagun mengucapkan terima kasih atas dukungan Raman dan juga untuk telponnya. Ishita tahu jika Shagun yang baru saja berbicara ditelepon dengan Raman. Raman lalu menyuruhnya beristirahat. Ishita lalu kembali ke kamar dan berpikir maksud SMS Shagun, dukungan apa yang diberikan Raman pada Shagun. Ishita pun menangis mengetahui Raman telah membohonginya. Raman dan Ishita sama-sama gelisah.


Raman mencoba untuk tidur, begitu juga dengan Ishita. Raman kembali teringat permintaan Aditya. Ishita  mengingat ucapan Raman bahwa Subramanium yang menelponnya dan teringat SMS Shagun.


Shagun hendak memilih baju, dia membuka lemari dan melihat baju pemberian Raman, dia pun teringat saat Raman memberikannya. Shagun pun mengambilnya dan akan memakainya. Shagun pun kemudian berdandan. Ashok mendatanginya dan memuji kecantikannya, Ashok berkata akan menghabiskan wamtu bersama Shagun dan pergi makan malam romantis. Shagun menjawab bahwa dia akan mengantar Aditya dan sambil mengambil tasnya di lemari lalu keluar rumah.


Ruhi terbangun dan mencoba membangunkan ishita. Raman masuk ke kamar dan berbicara dengan Ruhi. Lalu Ruhi pergi ke kamar mandi. Raman memandangi Ishita yang sedang tertidur dan meminta agar ishita memaafkannya karena telah menghancurkan kepercayaannya. Ruhi kembali datang dan mengatakan dia harus bersiap untuk ke sekolah. Kemudian Raman yang menyiapkan Ruhi untuk pergi ke sekolah.


Ruhi sedang menikmati sarapannya dan Simmi kemudian memperbaiki kuncir rambutnya yang dibuat acak2an oleh Raman. Mihika lalu datang membawakan makanan untuk Ruhi. Ruhi berkata pada Mihika bahwa Ishita sedang tidur. Raman lalu muncul dan mengajak Ruhi pergi, Ruhi pun berangkat bersama Raman. Romi muncul dan meminta uang pada Ibunya untuk pergi ke dokter karena perutnya sedang sakit. Toshi memberinya uang. Lalu Romi pun pergi.


Ishita terbangun dan tergeragap karena kesiangan, dia pun kebingungan. Ishita lalu menanyakannya pada Toshi. Toshi menjelaskan bagaimana Raman mengurus Ruhi. Madhavi lalu datang membawakan prasad untuk Ruhi dan Shravan karena dirinya baru saja dari kuil bersama suaminya. Mereka mengobrol. Ishita lalu berkata akan ke klinik dan sekalian akan mengantar Prasad untuk Ruhi dan Shravan. Toshi berkata bahwa suaminya membawa mobil Ishita. Ishita berkata akan naik bajaj.


Raman mengantar Ruhi ke sekolah. Raman lalu bertemu Bala dan mengobrol. Bala lalu kembali ke dalam sekolah untuk menemui guru Shravan. Shagun lalu datang dan Raman melihatnya. Shagun dan Aditya menemui Raman. Lalu Aditya masuk. Raman dan Shagun berbicara. Raman mengatakan kalau mereka harus menemui pengacara yang bagus. Raman melihat Bala dan Raman menyuruh Shagun pergi menemui nya di gerbang sekolah ke dua.


Mihika membawakan makanan untuk Mihir. Mihir memujinya, Mihir merasa dirinya seperti Raja. Romi datang ke kantor dan berpapasan dengan Romi yang baru saja datang. Romi lalu menyapa Subramanium dan berkata jika sedang sakit perut dan dokter mengharuskannya melakukan pemeriksaan. Subramanium menyuruhnya pergi periksa, Romi memintanya tidak menceritakan pada Raman. Mihir melihat Romi yang sedang berbicara dengan Subramanium. Subramanium menjelaskan. Mihir mengatakan bahwa Raman harus mengetahuinya dan Romi meradang, Romi berdebat dengan Mihir lalu Romi bergegas pergi.


Raman menunggu Shagun, sementara Ishita naik bajaj dan lalu turun di gerbang yang sama dengan Raman dan Shagun, dia melihat Raman. Ishita pun menghampirinya, tepat saat itu Ishita juga melihat Shagun yang sedang menghampiri Raman dan mereka naik mobil Raman. Ishita menatap tak percaya.


Shagun masuk ke dalam mobil Raman, Raman menerima telepon Ishita dan menjawab bohong pada Ishita. Shagun lalu hendak meletakkan tas nya di jok belakang dan dia melihat Ishita. Shagun lalu mengatakan bahwa dia tidak bisa memasang sabuk pengamannya. Raman memasangkannya dan Ishita melihat seolah-olah Raman sedang mencium Shagun. Ishita pun terkejut. Raman dan Shagun lalu melesat pergi.


Ishita mendatangi Madhavi di dapur, dia meminta ibunya berhenti memasak. Madhavi bertanya apakah Ishita sudah memberikan Vibhuti pada Ruhi dan Shravan. Ishita menjawab jika dia tadi terlambat jadi tidak mengirimkannya. Madhavi lalu memuji-muji Raman. Ishita tidak seberapa peduli dan meminta ibunya pergi ke kamar karena dirinya akan menyelesaikan semua. Ishita memasak sambil berpikir mengapa Raman membohonginya tentang hubungannya dan Shagun.


Shagun dan Raman menemui Pathak, Raman berkata bahwa mereka tidak bisa berbicara di ruangan Pathak. Pathak berkata akan membicarakannya di sebuah hotel. Lalu Raman meminta Shagun menunggu diluar ruangan karena Pathak ingin berbicara berdua dengan Raman. Setelah Shagun pergi, Pathak bertanya pada Raman apa Raman merasa yakin untuk membantu Shagun. Raman mengiyakan karena dia melakukan semuanya demi Aditya. Raman meminta Pathak mengatur semuanya sebelum Ishita, Mihir dan Madhavi tau tentang hal ini. Pathak pun berjanji tidak akan memberitahukan rahasianya pada siapapun.


Bala melihat kemarahan pada diri Ishita dan dia menanyakannya. Ishita melihat ibunya dan memintanya pergi beristirahat. Madhavi lantas pergi. Ishita lalu menceritakan semuanya tentang Raman dan Shagun. Bala menduga Raman membohongi Ishita karena Aditya. Ishita berkata bahwa dirinya tidak pernah menghentikan Raman untuk menemui Aditya dan Shagun tapi Ishita merasa buruk karena Raman membohonginya. Ishita kemudian pergi dan Bala berpikir bahwa dia harus berbicara dengan Raman.


Raman, Pathak dan Shagun mendatangi hotel untuk menemui pengacara. Raman berkata pada resepsionis bahwa tamunya akan datang dan meminta resepsionis mengirimkannya ke ruangannya Raman Bhalla. Romi dan temannya juga mendatangi hotel tersebut. Romi berkata pada temannya bahwa dia sudah memesan kamar hotel. Romi lalu berkata bahwa namanya Romi Bhalla. Resepsionis  menyebut nama Bhalla dan kemudian memberikan nomer kamar Raman. Pathak sendiri keluar untuk melihat dimana pengacaranya.


Romi mencari kamarnya, dia menemukannya dan berjalan masuk tapi Romi terkejut melihat Raman dan Shagun bersama. Dia lalu keluar dan menutup pintu sambil berpikir, teman-teman Romi datang dan Romi mengajaknya pergi karena dia telah salah kamar.


Pathak menemui Raman dan berkata bahwa pengacara akan datang dalam 10 menit. Raman pun menyuruh Pathak untuk duduk. Beberapa saat kemudian pengacara datang dan Raman pun menjelaskan dengan rinci tentang kasusnya.


Mihir menelpon Raman tapi Raman merejectnya, seorang sekretaris memberitahu Mihir bahwa Raman membatalkan semua rapatnya karena ada pekerjaan penting. Raman pun berpikir pekerjaan apakah yang tengah dilakukan Raman.


Raman menjelaskan bahwa dia tidak ingin melukai perasaan Aditya dengan mengirim Shagun ke penjara. Pengacara bertanya mengapa Raman ingin menyembunyikan kasus tabrak lari mertuanya. Raman menjawab tidak ada yang lebih penting daripada putranya. Pengacara pun berkata akan mengatur semuanya dan Raman memintanya untuk tidak mengkhawatirkan mengenai uang.


Romi pulang dan melihat Ishita. Dia memikirkan apa yang dilakukan Raman di dalam kamar hotel bersama Shagun. Ishita menanyakan tentang kesehatan Romi. Romi merasa buruk untuk Ishita. Dia pergi ke kamarnya dan berpikir. Dia ingin memberitahukan Ishita tapi Raman pasti akan memukulnya. Romi merasa terjebak untuk mengatakan kebenaran atau berbohong.


Kamar hotel ada yang terbakar dan manager hotel meminta staff nya untuk membuat semua tamu keluar. Raman tengah memikirkan membagi waktu antara Shagun dan Ishita. Pathak menelponnya dan Raman berkata akan pergi sekarang. Raman meminta Shagun untuk bergegas.


Tn. Bhalla menyalakan TV dan memberitahu jika Hotel Peninsula terbakar. Sementara Raman dan Shagun mendengar alarm kebakaran. Shagun pun panik, api sudah menjalar ke kamar mereka. Manager meminta mereka segera keluar. Shagun mulai terbatuk oleh asap dan Raman mengurusnya.


Romi mendengar berita kebakaran tersebut dan berkata jika Raman ada disana. Semua orang terkejut dan merasa khawatir. Romi berkata bahwa dia melihat mobil Raman di hotel sana. Ishita langsung berlari keluar dan pergi dengan mobilnya. Simmi berkata bahwa Ishita pergi dan Romi kemudian menyusulnya. Simmi pun menenangkan Toshi. Ishita menyetir dengan kencang untuk sampai dihotel, Romi mengikutinya dengan motornya. Sesampainya di hotel, manager menghentikan Ishita. Ishita berkata bahwa dia harus melihat suaminya. Ishita lalu terkejut melihat  Raman menggendong Shagun keluar dari hotel. Raman juga melihat Ishita. Romi kemudian datang lalu melihat Raman dan Shagun. Raman mendudukkan Shagun di mobilnya dan memandang Ishita.


Raman dan Ishita saling melihat satu sama lain. Romi lalu mengajak Ishita pergi. Ishita pun pergi bersama Romi, sementara Ashok terlihat marah karena Shagun tidak juga menerima panggilan teleponnya dan juga tidak mengirim SMS. Parmeet menenangkan Ashok dengan berkata mungkin ada masalah dengan ponsel Shagun. Ashok menduga bahwa Shagun sedang bersama Raman. Parmeet berpikir bahwa Shagun sedang bermain-main dengan Ishita dan menghancurkan kehidupannya bersama Ashok.


Sepanjang jalan Ishita menangis, Romi menghiburnya dan memintanya untuk tidak menangis. Beberapa saat kemudian mereka sampai dirumah. Sementara Parmeet mencoba menelpon Shagun. Parmeet berkata mungkin Shagun sedang dalam masalah, Ashok mengatakan jika sedang dalam masalah maka Shagun akan menelponnya.


Romi melihat Ishita dengan sedih. Semua orang bertanya pada Ishita dimana Raman. Ishita masih menangis dan dia pergi ke kamarnya. Romi lalu menceritakan semuanya. Romi juga bercerita bahwa dirinya melihat Raman dan Shagun di kamar hotel waktu pagi hari. Semua orang pun terkejut.


Aditya melihat Shagun dan bertanya apa yang dilakukan Raman pada ibunya. Raman menenangkan Aditya dan berkata jika dia telah memanggil dokter. Shagun berkata bahwa dia sedang rapat dan hotelnya terbakar lalu Raman menyelamatkannya. Raman lalu mendapat telepon dan Shagun menyuruhnya untuk pulang. Raman pun pergi meninggalkan rumah Ashok. Ashok dan Parmeet melihat Raman keluar meninggalkan rumah. Ashok pun bertanya-tanya apa yang dilakukan Raman dirumahnya. Parmeet lalu mengajak Ashok untuk menanyakannya pada Shagun. Ashok masuk rumah dan memanggil Shagun. Pelayannya muncul dan menceritakan semuanya, dia berkata bahwa Raman membawanya pulang dan Shagun sedang tidur sekarang.


Semua keluarga Bhalla sedang berpikir apa yang dilakukan Raman dan Shagun. Raman lalu pulang. Tn. Bhalla bertanya apa yang dilakukannya bersama Shagun. Ishita muncul dan melihat Raman. Raman berkata bahwa dirinya tidak perlu menjawab semuanya, dia lalu pergi ke kamar. Ishita pun menangis.


Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Sabtu 6 Maret 2021


Ashok berbicara dengan Shagun dan dia merasa cemburu, mereka akhirnya berdebat dan bertengkar karena Shagun kini memuji-muji Raman. Sementara Raman terbatuk-batuk dan Ishita memberinya obat-obatan. Ishita lalu meminta penjelasan atas semua yang dilakukannya bersama Shagun. Raman berkata bahwa apa yang dilihat Ishita tidak selalu benar. Raman pun berkata bahwa dia telah berbohong tapi dia tidak dapat mengatakannya sampai masalah ini selesai. Raman pun meminta maaf pada Ishita. Ishita memandangnya dan menangis. Raman pun berkata jika dia melakukannya demi Aditya. Raman juga menangis. Ishita menjawab bahwa Raman melakukannya demi Aditya tapi Raman tidak dapat memenangkan kepercayan Ishita. Ishita kemudian beranjak pergi.


Ishita dan ibunya bertanya mengapa Bala dan Vandu memanggil semua orang. Bala mengatakan bahwa Ruhi dan Shravan bertengkar. Ishita pun melerai mereka. Ruhi berkata bila Shravan melarangnya bermain dengan adiknya. Semua orang pun tersenyum memahami kehamilan Vandu. Madhavi dan Ishita memeluknya. Raman dan yang lain mengucapkan selamat pada Bala. Ishita membawakan manisan untuk Vandu. Ruhi berkata jika Shravan melarangnya bermain dengan adiknya maka dia akan membawa adiknya sendiri.  Semua orang pun memandang Ishita. Madhavi lalu berkata bahwa adik Shravan juga akan menjadi adik Ruhi. Raman lalu menerima panggilan telepon dari Pathak dan Raman berkata bahwa dia akan datang. Raman lalu mengucapkan selamat sekali lagi pada Bala dan berkata bahwa dia harus pergi. Mihir bertanya apa yang terjadi tetapi Raman tidak mau menceritakannya. Ishita pun memandangnya.


Ishita dan Mihika lalu menggoda Vandu. Kemudian Ishita berkata bahwa dia harus ke klinik. Ishita pun pergi mendatangi klinik. Sarika berkata bahwa Ashok Khana sedang menunggunya. Ishita menemui Ashok dan bertanya mengapa dia mendatanginya. Ashok menjawab untuk membicarakan tentang Raman dan Shagun.


Pathak mengatakan jika di TKP ditemukan kamera CCTV, mereka akan memeriksa rekaman ulang. Shagun berkata bahwa ini semua tidak bisa terjadi. Shagun meminta Raman berpikir. Pathak berkata jika rekamannya ada di kantor polisi.


Ashok meminta Ishita untuk memperingatkan Raman bahwa kini Shagun bukan lagi istrinya dan Raman tidak bisa kembali lagi. Ishita berkata bahwa dia mempercayai Raman dan tidak perlu mendengar apa-apa lagi dari Ashok. Ishita berkata bahwa dia memahami karena Raman dan Shagun memiliki seorang putra hingga mereka akan terus berhubungan. Ishita meminta Ashok pergi meninggalkan ruangannya. Ashok berkata bahwa percaya itu hal yang bagus tapi kepercayaan yang buta itu sangat buruk. Ashok kemudian beranjak pergi.


Pathak berkata jika mereka mendapat rekamannya maka akan timbul masalah. Raman menyuruh Pathak menyuap Inspektur dan mengambil rekamannya. Raman berkata pada Shagun apa yang telah dilakukannya hingga dirinya harus berbohong pada semua orang dan melakukan pekerjaan yang melanggar hukum. Shagun hanya bisa mengucap maaf. Pathak lalu menemui Inspektur Balram dan menyuruhnya mengambil rekaman 10 juni dimana saat kecelakaan terjadi, Pathak memberinya uang.


Ishita pulang ke rumah dan memikirkan tentang Raman-Shagun. Dia berkata bahwa dia hanya bisa menunggu hingga Raman mengatakan semuanya di saat yang tepat dan sekarang dirinya hanya bisa memberi kepercayaan padanya.


Ruhi mendatangi  Ishita dan bertanya bagaimana seorang bayi ada di RS. Ishita menjawab bahwa Dewa mengirimkannya ke RS dan para orang tua membawa bayinya pulang. Ruhi lalu meminta agar Ishita dan ayahnya pergi ke RS untuk mengambil bayi. Ishita pun menangis. Ishita kemudian berkata bahwa dia sudah memiliki Aditya. Tapi Ruhi berkata bahwa Aditya tidak pernah bermain bersamanya. Ishita pun mengajak Ruhi pergi makan malam.


Raman dan Shagun merasa tenang karena Pathak sudah menghapus semua rekaman. Shagun merasa lega dan Raman berkata agar Shagun memberitahu Aditya untuk tidak lagi merasa takut.


Shagun terkejut melihat Aditya pulang dalam keadaan tidak sehat. Shagun berkata akan memanggil dokter. Aditya pun berkata pada ibunya bahwa dia hanya merasa takut. Shagun berkata bahwa Raman tidak akan mengingkari janjinya. Shagun lalu mengusulkan untuk melakukan piknik bersama Ruhi dan Raman. Aditya bertanya mengapa harus bersama mereka. Shagun menjawab jika dia sedang merindukan Ruhi. Tapi Shagun tidak tahu Raman setuju atau tidak. Aditya bersedia menelpon Raman. Shagun pun berpikir bahwa ini saatnya untuk Ishita tahu bahwa dia tidak bisa menggantikan tempatnya.


Aditya menelpon Raman dan memintanya untuk membawanya keluar dari Delhi selama satu hari. Aditya mengatakan bahwa dia merindukan Ruhi. Raman mengiyakan dan bertanya kapan Aditya ingin pergi. Aditya berkata hanya dirinya, Ruhi dan Shagun. Raman pun merasa terjebak dan dia menyetujuinya. Raman pun berpikir tidak mungkin mengajak Ruhi tanpa Ishita.


Malam harinya Raman sedang berpikir bahwa dia sudah merindukan bertahun-tahun untuk menghabiskan waktu bersama Aditya tapi dia bingung cara memberitahu Ishita. Ishita datang ke kamar dan menjahit pakaiannya. Raman berpikir dia harus memberitahu Ishita dan Ishita pasti mau mengerti. Raman pun mengatakan rencananya ingin pergi piknik. Ishita brsemangat dan berkata bahwa itu ide yang bagus, mereka bisa menyewa bus dan membawa semua orang. Raman kemudian berkata ‘Adi, Ruhi dan Shagun, aku akan pergi bersama mereka’. Seketika Ishita terluka oleh jarumnya.


Raman mengkhawatirkan Ishita tapi Ishita berkata jika dia baik-baik saja. Raman mengatakan jika Aditya yang memintanya setelah 6 tahun lamanya dan dia tidak bisa menolak. Ishita pun menangis. Raman berkata bahwa dia meminta Ishita meyakinkan Ruhi untuk pergi piknik bersamanya. Ishita pun beranjak pergi. Raman merasa bingung, satu sisi Aditya dan di sisi lain Ruhi serta Ishita. Ishita sendiri mencuci muka dan berkata bahwa tidak seharusnya dirinya menangisi Raman.

Lengkapnya : Daftar Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein

Ishita kembali ke kamar, dia bertanya mengapa Aditya ingin membawa Ruhi karena selama ini Aditya tidak pernah menyayanginya. Raman berkata bahwa Aditya merindukannya. Ishita pun berkata agar Raman membawa Ruhi dan tidak perlu bertanya padanya. Ishita pergi sambil menangis ke rumah ibunya. Toshi melihat Ishita dan terkejut. Ishita melihat rumah ibunya terkunci, sementara Toshi memandangi Ishita. Intifilm.com


Selanjutnya, Yeh Hai Mohabbatein Episode 35