Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 42 Minggu 14 Maret

Sebelumnya, Yeh Hai Mohabbatein Episode 41. Vandu memberitahu Ishita tentang kemarahan Raman pada Ashok dan Suraj di pesta ulang tahun Ashok. Dia bertanya mengapa Raman sangat marah, ada apa. Ishita menceritakan semuanya. Raman bertanya kepada pengacara Tuan Ansari mengapa dia menarik kembali keluhannya, apakah dia sadar kembali. Ashok berkata tapi dengan satu syarat. Raman membela Ishita dan mengatakan dia siap untuk kondisi apapun. Dia bertanya apa itu. Ashok mengatakan syaratnya kau harus mengundurkan diri dari Asosiasi Pengusaha Delhi sebagai presidennya, dan merekomendasikan namaku. Raman memegang kerah bajunya dan bertanya apakah dia tidak malu. Ashok bertanya apakah dia setuju atau tidak. Raman mengatakan bisa mengorbankan jabatan 100 presiden seperti itu. Shagun tertegun. Raman mengatakan dia setuju untuk ini.


Suraj memintanya untuk memikirkan kembali, kalau tidak dia akan menyesal. Raman mengejeknya dan berkata kapan kalian berdua akan berhenti memohon padaku. Raman memuji dirinya sendiri dan mengatakan betapa kuatnya dia. Raman memberitahu Pak Ansari untuk memastikan mereka tidak akan berubah. Ansari berkata aku ambil jaminannya. Raman berkata aku tidak akan mempercayaimu, buat dia tanda tangan dulu dan kemudian aku akan mengundurkan diri di sana. Suraj tanda tangan di dokumen menarik kembali keluhannya. Raman meminta Tuan Ansari membebaskan Ishita dalam dua hari dan mendapatkan kembali lisensinya. Raman pergi mengancam mereka untuk membuat tindakan mereka benar.


Lengkapnya : Daftar Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein


Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 42


Yeh Hai Mohabbatein


Romi meminta Mishra untuk mendapatkan akta kelahiran. Mishra mengatakan dia bukan Birla, orang kaya, kalau tidak dia tidak akan lahir di sini. Romi mengatakan itu kadang-kadang terjadi. Asisten Mishra memberikan alamat itu kepada Romi. Romi mencatatnya dan bertanya apakah dia mabuk, dia menginginkan nomor Birla, bukan Bhallas. Mereka berkata Birla tinggal di sini, pergi dan lihat, dia penjual teh. Romi bertanya apakah ayahku penjual teh, apakah dia bukan pembangun Birla. Dia mengatakan apa yang aku lakukan, wajah ku tidak terlalu miskin untuk mendapatkan ayah yang malang. Mishra mengatakan dia tidak ditukar karena dia dan putra penjual teh lahir pada waktu yang berbeda. Romi mengatakan dia diselamatkan, jika Raman tahu ini, dia tidak akan melepaskanku.


Mihir meminta Raman untuk memeriksa kodenya. Raman berpikir tentang Ishita yang menjahit blus itu. Mihir bertanya dimana pikirannya. Raman mengatakan ingin menanyakan sesuatu, hal yang sederhana, ada situasi dalam hidup, misalkan jika ada yang melihat seseorang untuk pertama kalinya, dan kemudian melihat lain kali, itu berbeda, tetapi untuk kedua kalinya kau tidak ingin melihat dan kau ingin untuk melihat pertama kali. Mihir memintanya untuk menjelaskannya, karena itu membingungkan. Mereka mengevaluasi kata-kata Raman. Raman berkata tapi aku selalu melihat seperti aku melihatnya untuk kedua kalinya, sedikit ini keduanya berbeda, aku tidak tahu aku tidak ingin melihat dan ingin melihat, dan aku tidak ingin menyukainya, tetapi aku menyukainya.


Mihir bertanya siapa yang melihatmu dan siapa yang kau lihat, dan cara apa. Raman menyederhanakan penceritaan tentang Mihika. Mihir tertawa dan berkata dia jatuh cinta dengan Mihika untuk pertama kalinya. Dia menunjukkan Raman kisah cinta mereka. Dia berkata dia dulu memelukku dan aku biasa memeluknya seperti seorang teman. Raman mengatakan ini bukan situasinya. Mihir berkata bahkan psikiater tidak bisa menjawabmu. Mihir mengerti Raman sedang membicarakan Ishita. Raman berkata aku gila memikirkannya, bodoh. Mihir pergi. Raman mengatakan mengapa aku memikirkannya, dan dia juga marah, dia melihatku tidur dan menjahit kancing di sana, mengapa aku memikirkannya, mengapa aku berbicara tentang dia, tidak, sebenarnya aku harus membicarakannya karena dia adalah masalah terbesar dalam hidupku.


Dia mendapat telepon dari departemen konsumen dan mengetahui keluhan Ishita telah dihentikan. Raman sedang dalam perjalanan dan berpikir dia tidak bisa memberi tahu Ishita tentang kesepakatan ini. Dia memikirkan kata-katanya dan mengatakan dia selalu mendukungku, tugasku untuk mendukungnya, karirnya penting, aku harus melakukan ini untuknya. Raman pulang. Dia takut melihatnya tiba-tiba dan meminta maaf. Mereka mengatakan sebenarnya… ..Dia memintanya untuk mengatakan. Dia berkata aku harus menanyakan sesuatu yang hanya kau yang bisa memberitahuku. Raman mengatakan ya tanya. Dia bertanya pada Romi, apakah dia saudaramu sendiri. Dia mengatakan apa yang kau makan di pagi hari sehingga pikiranmu salah, dia adalah saudaraku. Dia berkata aku mendengar. Dia berkata dia saudara laki-lakiku sendiri dari setiap sudut. Dia berkata baik-baik saja.


Raman mengatakan kami darah yang sama, dia saudara laki-lakiku, kami memiliki orang tua yang sama. Dia memintanya untuk melakukan pekerjaan apa pun daripada bengkel jahat ini. Dia berkata kau bisa tahu besok bahwa aku adalah putra Pammi. Dia berkata maksudmu aku bebas di rumah jadi memikirkan ini. Dia meletakkan hadiah di atas meja di sana. Dia melihatnya dan kaget. Dia berkata jangan khawatir, ini bukan bom, buka. Dia melihat jubah mandi dan menatapnya dengan bingung mengatakan jubah mandi. Dia berkata ya, jubah mandi, saat kau ingin menjadi penjahit Gaffur di pagi hari, tolong pakai ini dan lakukan. Dia mengatakan ini sangat tidak tahu malu, kau bukan pria sejati. Dia berkata maksudmu aku melakukan ini dengan sengaja. Mereka berdebat. Dia berkata kau suka memberi hadiah, dia memberinya hadiah. Dia melihatnya dan bertanya apakah itu ada ceramahmu.


Vandu dan Ishita melakukan pengaturan dan dekorasi. Mihika melihat Vandu berdiri di atas bangku dan memintanya untuk turun karena dia hamil. Madhavi meminta Mihika untuk pergi dan mandi dulu. Vandu meminta Mihika untuk berpuasa demi kemakmuran Mihir. Mihika setuju dan pergi. Vandu mengatakan Ishita akan datang sekarang mengenakan saree Kanchivaram baru. Ishita bersiap-siap di pagi hari dan tersenyum melihat Raman tidur dengan penutup mata. Dia berkata dia harus membuat rangoli sebelum semua orang bangun.


Ishita membuat rangoli. Ibu Bhalla datang dan bertanya apa yang spesial hari ini. Ishita berkata aku sudah memberitahumu tentang Tamil Karwachauth. Nyonya Bhalla berkata aku lupa. Madhavi dan Ny. Bhalla berdebat tentang festival mereka. Nyonya Bhalla mengatakan rasa laparmu mengatakan ini. Madhavi berkata kita akan makan semuanya setelah sore. Nyonya Bhalla berkata bahwa kami orang Punjabi tidak makan sampai kami melihat bulan. Madhavi mengatakan kami telah melihat di film Yash Chopra, kami sederhana, kami melakukan puja dulu baru makan. Ishita meminta mereka untuk fokus. Dia berkata aku sedang berpikir untuk menjaga puasa ini dalam gaya Punjabi, karena sepanjang hari tidak ada air. Nyonya Bhalla berkata tapi sulit, kamu tidak bisa makan apapun sepanjang hari. Ishita bertanya mengapa puasa ini disimpan. Ibu Bhalla mengatakan umur panjang dan kemakmuran suami. Ishita mengatakan ini untuk keluargaku dan mudah untuk membatasi diri dari makanan. Dia tersenyum.


Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 42


Ishita merias Ruhi sambil mengobrol tentang puasa yang dilakukannya, Ishita berkata dirinya dirinya akan berpuasa hingga malam. Ruhi sepertinya mengkhawatirkan Ishita. Raman ikut mendengarkan lalu berkomentar pada Ruhi untuk tidak mengkhawatirkan Ishita. Ruhi lalu keluar kamar. Raman kemudian berbicara dengan Ishita. Mereka memperdebatkan puasa Ishita, Raman lalu teringat saat dirinya masih bersama Shagun saat membawakannya makanan karena Shagun tidak kuat menahan lapar saat puasa. Ishita menyadarkan lamunan Raman dan mereka kembali berdebat. Raman pun keluar kamar dan Ishita tersenyum sambil berbicara sendiri bahwa dirinya berpuasa untuk Raman karena Raman telah melakukan banyak hal untuknya.


Raman pulang ke rumah dengan dua orang lelaki yang membawa berbagai macam saree dari para desainer. Raman ingin memberikan hadiah pada Ishita. Ishita lalu memilih-milih saree tersebut. Raman menungguinya. Tak beberapa lama Raman menerima telepon dari Pathak dan dirinya pergi ke kamar. Raman meminta pada Pathak untuk memastikan Ashok dan Sooraj tidak melakukan apapun karena dirinya ingin ijin medisnya hari ini.


Poornima mendatangi rumah keluarga Bhalla dan menyapa Ishita. Ishita menyapanya dan mempersilahkan duduk. Ishita pun mengobrol bersama Poornima. Poornima menanyakan Raman dan Ishita sedikit terkejut karena Poornima mengetahui nama suaminya. Poornima beralasan bahwa waktu itu Ishita menyebut namanya lengkap dengan nama suaminya. Ishita lalu meminta Poornima bertemu Raman dan Ishita hendak memanggilnya. Tapi Poornima berkata bahwa dirinya harus pergi lalu Poornima bergegas keluar rumah bersamaan dengan Raman yang keluar dari kamar.


Ashok menggelar konferensi pers di kantornya terkait dengan statusnya yang kini menjadi presiden baru di asosiasi menggantikan Raman, Ashok memfitnah Raman dengan mengatakan bahwa Raman ‘membeli’ jabatan presiden tersebut kemudian mengundurkan diri. Mihika mendengarnya saat Ashok membicarakan tentang pengunduran diri Raman.


Raman meminta Ishita untuk buru-buru menyelesaikan pemilihan sareenya. Tiba-tiba ponsel Ishita berbunyi dan mendengar kabar bahwa ijin medisnya telah kembali. Usai menutup telepon dengan bahagia Ishita mengabarkannya pada Raman. Raman pun mengucapkan selamat untuk Ishita. Setelah itu Ishita kembali memilih-milih sareenya dengan senang hati. Raman ikut senang melihat kegembiraan Ishita, dia berbicara dalam hati bahwa jabatan kepresidenannya tidak lebih penting daripada kebahagiaan Ishita. Raman meminta Ishita untuk tidak lupa makan dan kemudian Raman beranjak pergi.


Mihika terheran-heran dengan pengunduran diri Raman. Saat managernya melintas, Mihika bertanya padanya, Ashok menghampirinya dan mengatakan sesuatu kemudian beranjak pergi. Mihika pun berniat memberitahu Ishita mengenai pengunduran diri Raman.


Toshi mengucapkan selamat pada Ishita atas kembalinya ijin medis Ishita, mereka membicarakannya kemudian Toshi berniat menelpon Raman tapi Ishita melarang dan memberi penjelasan, Toshi merasa terharu dan bangga memiliki menantu seperti Ishita. Mereka pun berpelukan. Shravan tiba-tiba muncul dan meminta Ishita untuk menemaninya bermain karena semua orang sedang sibuk.


Ishita hendak ke rumahnya tapi Mihika menahannya dan ingin mengatakan sesuatu tapi Madhavi kemudian muncul dan membawanya masuk ke dalam rumah. Mihika pun kebingungan hendak menyampaikan ceritanya. Ishita pun memulai ritualnya. Pendeta bertanya dan Ishita berkata bahwa dia melakukan puasa untuk kemakmuran Raman dan berharap yang terbaik untuknya.


Raman sendiri di kantornya menghadapi pertanyaan dari berbagai media. Raman menjawab dengan penuh amarah karena para reporter menelan mentah2 ucapan Ashok dan percaya bahwa Raman ‘membeli’ jabatan kepresidenannya, Mihir melihat ke arah Raman dan menenangkannya dengan mengatakan bahwa semua yang dilakukannya hanya untuk Ishita. Lalu Mihir berusaha menghalau reporter-reporter  itu pergi.


Mihir membahas masalah Raman di ruangannya, Mihir mengatakan bahwa keputusan Raman akan menghancurkan bisnis mereka. Raman memahaminya tapi dirinya melakukan hanya untuk Ishita. Romi yang hendak masuk mendengar pembicaraan Raman dan Mihir. Raman masih membicarakannya dengan Mihir. Raman mengatakan jika Ishita sangat penting baginya karena Ishita telah melakukan banyak pengorbanan untuknya. Mihir berkomentar bahwa dirinya mengkhawatirkan masa depan perusahaan. Romi juga masih mendengarkan dari balik pintu. Mihir berusaha menenangkan Raman. Romi pun berpikir bahwa Raman telah berkorban banyak untuk Ishita. Romi merasa harus memberitahu Ishita. Diapun beranjak pergi.


Ishita masih menjalani ritualnya dan bersyukur karena ijin medisnya telah kembali. Tak lama kemudian setelah ritual selesai Mihika pun memberitahu Ishita tentang pengunduran diri Raman dan rekomendasi Ashok. Ishita pun bertanya-tanya mengapa Raman melakukan hal ini, Ishita menduga semua ini rencana Ashok yang ingin membalas dendam.


Romi mendatangi kamar Ishita dan memberitahu semuanya. Romi berkata bahwa Raman melakukan semua ini agar Sooraj mengembalikan ijin medis Ishita. Ishita teringat pertengkarannya dengan Sooraj dan percakapannya bersama Raman juga saat bersama Mihika. Ishita pun terduduk dengan sedih dan mulai menangis mengingat semua pengorbanan Raman yang melakukan semua ini untuknya. Romi mencoba menghibur Ishita dan meminta Ishita untuk tidak memberitahukan semua ini pada Raman.


Toshi sedang merias Shravan  dengan pakaian Punjabi sambil berbicara dengannya. Shravan pun kemudian menemui Madhavi dengan dandanan dari Toshi. Madhavi pun memarahinya. Toshi muncul dan menjelaskan jika dirinya yang merias Shravan. Ruhi muncul bersama Vandu dan Mihika, Ruhi mentertawakan Shravan. Mihika membawa Ruhi dan Shravan ke kamar. Madhavi pun mengomeli Toshi. Toshi membalasnya dan bertanya mengapa Madhavi memberitahu semua orang tentang Romi. Madhavi pun meminta maaf pada Toshi. Ruhi dan Shravan muncul kembali. Ruhi mengenakan pakaian Punjabi dan Toshi pun memeluknya


Ishita dan Romi hendak turun dari mobil dan Romi kembali meyakinkan Ishita dengan langkah yang diambilnya. Mereka lalu melihat Sooraj bersama seorang lelaki. Romi lalu berkata pada Ishita bahwa lelaki yang bersama Sooraj adalah seorang bandar terbesar di Delhi. Romi pun berpikir pasti mereka akan mengatur skor pertandingan. Romi pun mempunyai ide.


Tn. Bhalla sedang menonton TV dan melihat berita mengenai Raman dan Ashok, Toshi muncul dan ikut melihat. Tn. Bhalla pun mencoba menelpon Raman. Tepat saat itu Romi dan Ishita juga sampai dirumah. Tn. Bhalla meloudspeaker ponselnya dan mendengar Raman marah-marah padanya. Ishita dan Romi hanya saling pandang.


Raman menemui kepala asosiasi, lelaki itu membicarakan masalah Raman. Raman pun menandatangani berkasnya. Ashok muncul dan menghina Raman. Raman nampak meredam kemarahannya. Raman lalu berkata pada Ashok bahwa dirinya selalu memberi segala sesuatu untuknya. Raman juga berkata bahwa Ashok memang pantas menerima semua hal yang telah ditolak dirinya dan kemudian Raman beranjak pergi.


Ishita sedang meminta pendapat Romi mengenai sareenya agar tidak dikenali oleh Sooraj. Romi berkata bahwa mereka sudah tahu Ishita dan pasti mengenalinya. Romi pun mendapat ide. Kemudian Romi menemui Sarika dan berbicara dengannya. Romi meminta Sarika berakting dan memintanya demi Raman dan Ishita. Romi lalu memberikan sebuah tas yang berisi pakaian pada Sarika. Romi memintanya segera bersiap dan Romi pun beranjak pergi.


Ishita berada di hotel tempat Sooraj menginap. Romi muncul dengan memakai baju staf hotel. Mereka menunggu Sarika. Sarika lalu muncul dengan pakaian staf hotel juga. Romi pun terpana dengan penampilannya. Mereka lalu bergegas ke sebuah tempat dan Romi memberi Sarika tanda pengenal hotel yang dilengkapi kamera mata-mata dan mikropon. Romi berkata bahwa semua itu terkoneksi dengan bluetoothnya dan dirinya bisa mendengarnya. Ishita berusaha memberi penjelasan pada Sarika. Sarika ragu melakukannya tapi Romi dan Ishita berusaha meyakinkan Sarika bahwa semua ini demi Raman. Sarika pun setuju dan bergegas pergi bersama Romi.


Sooraj bersama temannya sedang melihat pertandingan kriket dan membicarakan sesuatu. Bel berbunyi dan teman Sooraj yang membukakannya. Dia melihat Sarika dengan ketertarikan lalu meminta Sarika masuk. Romi menunggu diluar dengan alat penyadapnya. Sarika pun masuk ke dalam dan Romi mengabarkan pada Ishita.


Di dalam kamar, Sarika berusaha mengatakan sesuatu pada Romi melalui alatnya. Sarika mulai melayani mereka sambil merekamnya melalui kamera yang tersembunyi di ID cardnya. Sarika melayani Sooraj dan temannya dan berhasil mendapat rekaman saat Sooraj mengatakan bahwa Ashok juga ikut bertaruh.


Ishita menghampiri Romi dan Romi memberikan kabar bahwa Sarika mendapatkan buktinya. Sarika hendak buru-buru keluar tapi teman Sooraj mendekati Sarika dan mengajaknya untuk minum. Romi mendengarnya dan mengumpat. Ishita pun pergi ke kamar Sooraj dan berpura-pura memarahi Sarika sambil mengerudungi kepalanya. Ishita berkata bahwa dirinya adalah istri dari teman Sooraj. Sooraj pun memarahi temannya. Ishita hendak membawa Sarika pergi tapi tanda pengenal Sarika terjatuh dan Sooraj melihatnya. Saat Sooraj mengambilnya, Sooraj sudah merasa curiga. Ishita segera menyambar tanda pengenal tersebut dan melarikan diri bersama Sarika. Teman Sooraj juga berkata bahwa dirinya belum mempunyai istri.


Ishita bergegas keluar hotel bersama Romi dan Sarika. Sooraj pun menelpon security tapi security tidak berhasil menangkap mereka.


Ishita, Romi dan Sarika berhasil sampai ke rumah. Mereka berbicara di dalam mobil. Lalu Ishita turun dari dalam mobil. Sarika ikut turun dan berbicara dengan Ishita serta memberikan tanda pengenalnya yang berisi rekaman kamera Sooraj. Sarika lalu kembali ke dalam mobil dan Romi mengantarkannya pulang.


Shravan sedang membantu Madhavi di dapur sambil mengobrol, Vandu datang dan memintanya bermain diluar karena dapur bukan untuk mainan. Shravan pun pergi mengambil remote TV dan merubah salurannya. Bala memarahinya dan menyuruhnya pergi belajar bersama Ruhi. Shravan merasa marah dan bergegas pergi.


Raman tiba dirumah dan ketika turun dari dalam mobil dia melihat Shravan dan berbicara dengannya. Ishita tiba dengan sebuah bajaj dan melihat Raman sedang mengobrol bersama Shravan. Ishita tersenyum dan berkata bahwa Raman telah menanggung resiko apapun untuk karir dirinya dan Ishita berharap semoga rencananya berjalan baik dan Raman bisa kembali mendapatkan posisinya.


Toshi berdebat dengan Romi mengenai makanan, Toshi mengatakan bahwa Ishita sedang berpuasa dan meminta Romi untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum Ishita memakannya, Raman muncul dan Tn. Bhalla mengatakan sesuatu. Raman pun masuk ke dalam kamar dan memberikan saree yang diinginkan Ishita. Mereka mulai berdebat. Toshi masuk dan membela Ishita, Toshi berkata bahwa Ishita sedang berpuasa Nirjala. Toshi lalu meminta Ishita untuk membatalkan puasa. Ishita dan Toshi pun keluar kamar. Raman pun menyesal telah berdebat dengan Ishita.


Ishita akan berbuka puasa dengan melihat bulan dan Ishita melakukan ritual di balkon bersama Raman dengan bimbingan Toshi. Ishita melakukan tilak untuk Raman dan melakukan aarti. Setelah selesai, Ishita memanggil Romi dan berbicara dengannya. Romi memberikan CD rekaman Sooraj dan berkata bahwa mereka akan menuntut Ashok besok saat konferensi pers dan Raman akan mendapatkan posisinya kembali.


Pagi harinya. Ishita sedang menyiapkan Ruhi yang akan berangkat sekolah. Raman menemuinya dan mengatakan sesuatu. Raman kemudian pergi ke kantor.  Ishita lalu menelpon Mihir dan memintanya untuk bersiap dan memintanya tidak melakukan kesalahan hari ini.


Raman hendak berangkat dan di parkiran dia berpapasan dengan Mihir, mereka berbicara sebentar, Mihir berusaha membujuk Raman untuk ikut pergi ke rapat asosiasi bisnis tapi Raman menolak karena dirinya sudah menandatangani semuanya lalu Raman pergi .


Mihir menemui Ishita dan menceritakan pertemuannya dengan Raman tadi. Ishita pun kembali berpikir. Ruhi lalu meminta CDnya. Ishita meminta Nillu mengambil CD di kamar. Nillu ke kamar dan mengambil CD dari ranjang. Sementara CD yang dimaksud ada di meja rias.


Ishita lalu berencana dengan Romi dan Mihir. Ishita ke kamar dan melihat CDnya sudah tidak ada. Ishita mencari-carinya. Dan kebingungan. Ishita lalu menemukan CD Ruhi di meja rias, kemudian  Ishita pun bertanya pada Nillu dan Nillu berkata bahwa dirinya mengambil CD yang berada di atas ranjang. Ishita pun kebingungan, Romi berkata bahwa dirinya akan mengambilnya dari Ruhi. Ishita meminta Mihir mencari Raman dan berharap Romi akan mendapatkan CDnya tepat waktu.


Mihika dan Ashok serta yang lainnya sedang melihat hasil dari pemotretan Mihika. Murti dan yang lain lalu keluar ruangan. Ashok hanya bersama Mihika. Ashok lalu berakting menelpon Shagun dan Mihika melihatnya. Ashok lalu berbicara dengan Mihika dan meminta tolong untuk dipasangkan syal. Ashok berdiri hendak mendekati Mihika tapi dia pura-pura tersandung dan jatuh sambil memegang Mihika. Mihika pun marah dan mengembalikan syalnya. Kemudian Mihika bergegas pergi dan Ashok tersenyum memandang Mihika.


Raman membantu Aditya mengerjakan pekerjaannya di pelayanan komunitas. Shagun juga berada di sana, dia bertemu Raman yang sedang membantu proyek Aditya. Lalu dia berkata akan menghadiri acara Ashok karena Ashok sekarang adalah presiden dari asosiasi Delhi. Raman menanyakan hubungan apa antara dia dan Ashok. Shagun pun memamerkan cincin pemberian Ashok dan berkata bahwa dirinya akan segera menjadi istri Ashok. Aditya menemui ibunya dan mereka kemudian pergi. Raman lalu mendapat telepon dari Mihir yang mengatakan bahwa ijin medis yang didapat Ishita ternyata palsu. Raman pun berkata bahwa dirinya akan segera datang.


Ishita mengobrol bersama Bala di depan rumahnya. Ishita mengatakan ‘aku  tidak akan membiarkan mereka merusak nama suamiku’. Bala pun menggodanya karena sering menyebut Raman dengan sebutan ‘suamiku’. Ishita pun tersipu malu dan bergegas kembali ke rumahnya. Lalu Ishita kembali kamarnya sambil menggerutu dan tersipu malu dengan menyebut kata “suamiku”.


Media mengajukan pertanyaan pada Ashok dan Ashok menjawabnya dengan memfitnah Raman. Sementara Romi menelpon Ishita dan memintanya segera turun karena dirinya udah nunggu di dalam mobil, Ishita pun segera berangkat.


Ashok memperkenalkan Shagun, sedangkan Raman datang dan mencari Mihir, Mihir pun bersembunyi. Media melihat Raman dan memburunya dengan berbagai pertanyaan.


Ashok sendiri sedang membicarakan Raman dengan Parmeet. Media mewawancarai Raman, Manager Asosiasi menghalau media pergi dan kemudian orang tersebut berhasil membawa Raman masuk, dia mengacungkan jempol pada Mihir yang sedang bersembunyi.


Ashok dan Shagun dengan bangganya maju ke depan, sementara Raman berniat pergi tapi Manager Asosiasi menahannya. Kepala Asosiasi meminta Ashok duduk dan bersiap menandatangani berkas, semua pun bertepuk tangan. Ketika Ashok hendak menandatangani, Ishita datang bersama Romi dan membuat semua terkejut. 


Ishita mengatakan jika dirinya ingin memberi kejutan pada semuanya dan juga pada Ashok. Ishita langsung maju ke depan. Raman menatap Ishita dengan bingun. Kepala Asosiasi bertanya maksud pembicaraan Ishita, Ishita pun menjelaskan siapa yang pantas menerima jabatan tersebut dan siapa yang tidak. Ashok berdiri dan menghina Raman. Ishita mengeluarkan CD dan memberikannya pada kepala Asosiasi.


Romi bergegas keluar ruangan sementara CD pun diputar, disitu terlihat jelas Sooraj sedang taruhan dan membawa-bawa nama Ashok yang akan menggaet beberapa klien. Ashok dan Sooraj terkejut.


Ishita kembali menjelaskan niat buruk Ashok di belakang jabatan kepresidenannya. Sooraj hendak pergi tapi Romi telah datang dengan membawa polisi untuk menangkap Sooraj. Polisi mengatakan sesuatu kemudian pergi membawa Sooraj yang terus memanggil-manggil nama Ashok. Ashok hanya bisa terdiam. Ishita kembali berbicara dan berkata bahwa dirinya hanya melakukan tugasnya sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kemudian Ishita pun turun panggung.


Kepala Assosiasi meminta maaf pada Ashok dan kembali menyerahkan jabatan pada Raman.


Romi dan Mihir mengobrol. Mihir berkata bahwa Raman pasti akan memahami bahwa  dirinya dan yang lain adalah tim khusus Ishita.


Raman dipanggil dan maju ke depan. Semua pun bertepuk tangan. Raman memberikan sambutannya. Dia mengucapkan terima kasihnya pada Ishita karena semua usahanya untuk mengembalikan kebenaran dan mengembalikan posisinya.


Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Minggu 14 Maret 2021


Kepala Asosiasi mengobrol dengan Raman. Ashok mendekatinya dan mengatakan sesuatu. Raman pun membalasnya dan memintanya untuk memikirkan Sooraj terlebih dahulu agar segera terbebas dari penjara. Ashok dan Parmeet pun pergi. Raman menghentikan Shagun dan menghinanya.


Raman pergi menemui Ishita, Raman bertanya bagaimana bisa Ishita melakukan ini semua. Ishita menjawab bahwa ini semua rencananya, Mihir, Romi dan Sarika. Raman berkata dengan emosi bahwa mereka telah melakukan hal yang membahayakan. Romi dan Mihir pun bergegas pergi. Raman lalu berbicara pada Ishita, mereka berdebat. Seorang fotografer datang dan meminta foto mereka berdua.


Madhavi dan Soumya mendatangi rumah keluarga Bhalla. Mereka ingin menetapkan tanggal pernikahan Mihir dan Mihika. Raman muncul dan menyapa mereka. Vishwa juga datang bersama seorang pendeta. Madhavi berkata bahwa dirinya yang telah memanggil pendeta Punjabi tersebut. Tn. Bhalla pun memujinya. Toshi pun berkata akan mendatangkan pendeta Madrasi. Tak beberapa lama Madhavi dan Toshi memperdebatkan pendeta siapa yang akan didatangkan.


Ashok menuju kantornya dengan menaiki lift sambil mengomel dan berkata bahwa Raman dan Ishita telah mempermalukan Sooraj hari ini. Ashok mendengar stafnya sedang mengejeknya karena telah dipermalukan oleh Raman. Ashok memarahi mereka dan Mihika melihatnya. Parmeet lalu mengajak Ashok ke ruangannya, mereka membahas tentang Shagun yang akan diumpankan oleh Ashok untuk rekan bisnisnya yakni Tyagi. Mihika membuka pintu dan mendengar pembicaraan mereka. Mihika tidak habis pikir bahwa Shagun meninggalkan Raman hanya demi Ashok yang ternyata mempunyai rencana murahan untuk kekasihnya sendiri. Mihika kemudian pergi dan Ashok kembali mengobrol.


Ishita menelpon Mihika dan mengabarkan semuanya mengenai update persiapan pernikahannya, Mihir lalu datang ke rumah keluarga Bhalla. Seorang staf memberikan file pada Mihika, Mihika lalu menutup teleponnya.


Madhavi dan Toshi serta Soumya berbicara dengan pendeta. Madhavi lalu bertanya siapa saja keluarga Mihir yang akan datang, pertanyaan Madhavi ini membuat semuanya terdiam. Mihir menjelaskan bahwa dirinya memiliki ibu tapi sudah tidak pernah berhubungan dan dirinya tidak mempunyai ayah. Mihir berkata bahwa dirinya mempunyai saudara yakni Raman, ishita, keluarga Bhalla. Madhavi pun berkata bahwa dirinya juga merupakan ibu untuk Mihir. Tak bebrapa lama Madhavi dan Soumya pun pamit pergi.


Madhavi dan Soumya berbicara berdua dan tertawa-tawa. Madhavi berkata bahwa dirinya ingin pernikahan nanti dilakuka dengan gaya Madrasi maka dari ituah dirinya memanggil pendeta Punjabi. Vandu datang dan mendengar pembicaraan mereka. Madhavi meminta Vandu merahasiakan rencananya.


Raman keluar rumah dan ishita mengejarnya untuk memberikan ponselnya. Mereka berbicara sebentar. Raman meminta Ishita mengatur rumah Mihir karena Mihir tinggal sendirian dan semuanya pasti kacau di rumahnya. Ishita menyetujuinya. Ponsel Raman berdering dan Raman bergegas pergi. Ishita mengikutinya. Bala muncul dan merasa khawatir.


Romi berdua bersama Sarika di sebuah kedai. Sarika menceritakan segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya. Romi memegang tangan Sarika dan Sarika menariknya. Selanjutnya Romi asik menatap Sarika saat Sarika berbicara.


Bala berdiri di balkon sambil melamun. Vandu menghampirinya sambil membawakan kopi. Vandu bertanya. Bala menceritakan kekhawatirannya mengenai pernikahan Mihika dan Mihir. Bala merasa sebagai menantu pertama harus memberikan yang terbaik pada Mihir dan Mihika. Bala mencoba mensejajarkan dirinya dengan Raman tapi tidak akan bisa. Vandu mencoba memberi penjelasan bahwa Raman seorang CEO hingga dia wajar bisa memberikan berlebih untuk pernikahan Mihir dan Mihika. Bala merasa emosional dan beranjak pergi.


Ishita pergi ke rumah Mihir dan mengagumi rumah Mihir yang terlihat bersih. Ishita lalu mengeluarkan catatannya dan mencatat apa-apa saja yang perlu di benahi. Ishita lalu menelpon Mihika dan menceritakan tentang rumah Mihir.


Ishita lalu melihat lemari Mihir yang tertata rapi beserta label-label di setiap lacinya. Poornima lalu menelpon Ishita dan mengundangnya untuk mengikuti acara  memasaknya. Ishita berterima kasih dan berkata akan datang memenuhi undangannya. Poornima meminta Ishita untuk membawa Ruhi juga. Usai menelpon, Poornima lalu mengeluarkan foto dari dalam tasnya.

Lengkapnya : Daftar Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein


Ishita melihat laci dengan label bertuliskan ‘rahasia’. Ishita melihat ada rakhi didalamnya. Ishita pun menduga bahwa Mihir pasti memiliki saudara. Ishita pun bertanya-tanya mengapa Mihir tidak memberitahunya. Ishita lalu berencana untuk bertanya pada Raman.


Keesokan paginya, Ishita menerima telepon dari seseorang. Raman masuk ke kamar dan Ishita berkata agar Raman menelpon Shagun dan meminta Aditya untuk datang ke rumah agar Ruhi bisa mengikatkan rakhi pada Aditya. Ishita juga meminta agar Raman membelikan hadiah untuk Simmi. Usai berbicara Ishita pun pergi. Raman tersenyum sendiri dan mengatakan bahwa Ishita sangat peduli pada semua anggota keluarganya. Intifilm.com