Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 45 Rabu 17 Maret

Sebelumnya, Yeh Hai Mohabbatein Episode 44. Parmeet sedang berbicara ditelepon dengan Ashok. Parmeet memberitahu keberadaan Shagun. Ashok pun terlihat sangat marah mendengarnya.


Usai menelpon, Ashok memanggil pelayannya dan menanyakan keberadaan Shagun lalu Sooraj muncul dan berbicara bahwa Shagun pasti lari pada Raman setiap ada masalah, Ashok berkata bahwa dirinya ingin tahu mengapa Shagun pergi ke rumah Raman dan Ashok pun bergegas pergi. Sooraj berbicara sendiri dan mengatakan bahwa dirinya akan menendang Shagun keluar dari rumah Ashok karena dirinya tidak akan membiarkan kehidupan adiknya hancur  karena Shagun.


Raman masuk ke dalam kamar dan melihat Shagun, Raman keluar kamar, Ishita datang membawakan air lemon untuk Shagun. Shagun bertanya apa yang terjadi dengan dirinya. Raman yang menjawabnya dengan sinis. Ishita menenangkan Raman tapi Raman terus mencemooh Shagun. Ishita pun bercerita apa yang telah terjadi dengannya dan membuat Shagun terkejut.

Lengkapnya : Daftar Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein


Yeh Hai Mohabbatein Episode 45

Yeh Hai Mohabbatein

Raman menuju meja makan, Ishita mendatanginya dan membawakan bajunya dan Raman mengomelinya karena telah membawa Shagun ke rumah. Ishita berusaha menjelaskan. Madhavi datang dan mengatakan agar Ishita serta Raman bersiap-siap untuk menjadi saksi pernikahan Mihika dan Mihir. Madhavi lalu melihat Shagun keluar dari kamar dan Madhavi bertanya pada Ishita apa yang dilakukan Shagun dirumahnya. Ishita meminta ibunya pulang terlebih dahulu ke rumah dan nanti dirinya akan memberi penjelasan.


Ashok lalu mengetuk pintu, semua terkejut melihatnya. Ashok mengajak Shagun pulang. Toshi pun menghina mereka. Ashok hendak menghampiri Shagun, Raman menghentikannya dan menghinanya. Ashok pun membalas ucapan Raman.  Raman hendak menghajar Ashok, Ishita meminta Shagun menghentikannya. Shagun menghentikannya dan mengajak Ashok pulang. Raman lalu memarahi Ishita karena telah membawa Shagun yang sedang mabuk ke rumah, Raman berkata agar Ishita tidak lagi melakukan pekerjaan sosial seperti itu dirumahnya atau tidak akan ada lagi tempat untuk Ishita dirumahnya ini. Madhavi melihatnya. Mihika tiba-tiba datang dan dengan gembira menceritakan pernikahannya nyang akan diadakan di pengadilan, Mihika terkejut melihat wajah tegang semua orang. Ishita menghampirinya dan mengatakan bahwa semua orang akan segera datang. Lalu Mihika mengajak Madhavi pulang.


Ishita menghampiri Raman di kamar dan meminta maaf atas apa yang telah dirinya lakukan. Raman pun meminta Ishita untuk bersiap-siap karena harus segera menghadiri pernikahan Mihir di pengadilan.


Mihika dan Mihir serta semuanya telah tiba di pengadilan.  Seorang lelaki datang dan memanggil Mihika serta Mihir. Mihika dan Mihir pun duduk didepan. Bala dan Vandu datang terlambat. Mereka semua lalu menuju ruangan didalam dan staf pengadilan mengatakan ada satu masalah bahwa kakak Mihir tidak menyetujui pernikahan ini dan mengirim berkas-berkas penolakannya melalui pengacaranya. Mihika menanyakannya pada Mihir. Vandu juga menanyakannya. Mihir pun bergegas pergi. Raman dan Ishita mengejarnya.


Ashok dan Shagun tiba dirumah, mereka melihat Sooraj. Sooraj mengejek Shagun. Ashok pun membela Shagun dan berkata bahwa Sooraj tidak bisa menghina Shagun seperti itu. Shagun mengucapkan terima kasih atas pembelaan Ashok untuknya. Shagun hendak naik ke lantai atas dan dia mengatakan sesuatu terlebih dahulu pada Sooraj. Saat Shagun pergi, Ashok dan Sooraj pun saling berbicara, Ashok hanya berakting di depan Shagun, Sooraj pun berkata akan menendang Shagun secara halus keluar dari rumah Ashok.


Raman menghentikan langkah Mihir. Raman mengajak Mihir keluar dan meminta Ishita untuk pergi. Ishita berpikir apa permasalahan antara Mihir dan kakaknya hingga dia tidak memberitahu keluarga Iyer.


Mihika merasa sedih dan keluarga Iyer menghiburnya. Mihir mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menjelaskan apapun, Mihir berkata bahwa dirinya tidak akan membiarkan Mihika bertemu dengan kakaknya. Ishita datang ke rumah Bhalla dan ikut berbicara agar Mihir memikirkan pernikahannya dengan Mihika. Ishita meminta Mihir menceritakan tentang keluarganya. Mihir menjawab bahwa dirinya tidak akan menceritakan keluarganya, Mihir juga tahu bahwa kakaknya akan menghentikan pernikahannya. Mihir berkata bahwa dirinya dan Mihika bisa menikah di kuil. Mihika datang. Raman mengatakan sesuatu tapi Mihir marah dan berkata bahwa tidak ada cara lain, Mihir menolak untuk menikah dengan Mihika dan kemudian Mihir bergegas pergi.


Ishita menenangkan Mihika. Tak lama kemudian Mihika mulai tenang. Ponsel Ishita berdering, Poornima menelponnya dan mengatakan akan mendatanginya besok. Usai menutup telepon Ishita kembali menenangkan Mihika.


Shagun sedang berbicara dengan seorang perancang busana. Sooraj muncul, mereka berdua pun mulai berdebat. Sooraj menunjukkan sebuah koran yang memuat berita tentang Shagun di masa lalu. Sooraj menyudutkannya dan kemudian pergi. Shagun membanting korannya dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan Sooraj menjadi penghalang hubungannya dengan Ashok.


Ishita pergi ke tempat Poornima dan berkata bahwa dirinya ingin belajar membuat Palak Paneer. Datang seorang perempuan bernama Sanjhana, Poornima mengenalkannya pada Ishita. Sanjhana memberikan buku resep pada Ishita.


Romi berusaha menghubungi Sarika, tapi Sarika tidak menerima panggilan teleponnya. Romi pun berbicara dengan temannya. Romi juga berkata bahwa dirinya harus berubah untuk bisa mendapatkan Sarika.


Mihika berbicara dengan Mihir di depan kantornya btentang apa yang telah dilakukan Ashok, Mihir merasa emosi mendengar ucapan Mihika dan meminta Mihika berhenti bekerja tapi Mihika menolak dan menganggap Mihir terlalu berlebihan. Mihir pun kemudian mengajak Mihika untuk pergi ke kedai kopi.


Raman menjemput Ishita di kelas memasak Poornima, dia menunggu diluar dan menerima telepon dari seseorang mengenai pekerjaan, tiba-tiba muncul Ishita bersama Sanjhana dan Sanjhana langsung pamit pergi begitu melihat Raman. Raman sendiri masih sibuk dengan teleponnya. Ishita merasa heran karena Sanjhana berlari saat melihat Raman. Ishita menghampiri Raman dan menceritakan tentang Sanjhana Arora. Raman berkata bahwa dirinya tidak mengenalnya. Lalu Ishita pun pergi bersama Raman.


Mihir sedang bersama Mihika dirumahnya, mereka berencana akan menonton film bersama, lalu datang Vandu dan Bala. Mereka pun berbicara, lalu Vandu dan Bala memberinya voucher bulan madu Mihir berkata mereka tidak menginginkan hadiah tapi Vandu bersikeras agar Mihir dan Mihika menerima, Mihir pun mengucapkan terima kasih kemudian Vandu dan Bala pergi. Mihika dan Mihir kembali berbicara mengenai ikatan kakak adik antara Mihika dan Vandu. Mihir juga menceritakan masa kecilnya bersama kakaknya lalu membuka-buka albumnya di laci dan melihat foto seseorang. Mihir menunjukkannya pada Mihika.


Raman berbicara di telepon dengan kakak Mihir, tiba-tiba Ishita masuk dan Raman mematikan teleponnya. Ishita bertanya siapakah yang menelponnya, Raman menjawab bahwa itu panggilan untuk kartu kreditnya. Raman lalu keluar kamar. Ishita pun merasa heran.


Raman kembali ke kamar dan mengomel sendiri di depan cermin, lalu Raman melihat pertandingan kriket di TV. Ishita datang dan Raman berbicara pada Ishita. Lalu mereka  duduk di tempat tidur dan Ishita mengganti channel TV dengan film sedih.  Ishita pun melihatnya. Lalu Raman berniat hedak keluar tapi Ishita memberinya air minum. Raman meminta remote TV tapi Ishita tidak memberikannya, mereka berebut dan saling memeluk. Setelah tersadar, Raman melepas pelukannya dan Ishita memberikan remotenya. Mereka berdua sama-sama salah tingkah. Lalu keduanya berbaring di tempatnya sendiri-sendiri.


Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 45


Ishita pulang dari berbelanja, dia masuk ke mobil sambil berkata bahwa hari ini dirinya akan membuat Palak Paneer dan Raman harus tau itu. Tiba-tiba saat akan pergi, Ishita melihat Parmeet bersama Sanjhana. Parmet berjabat tangan dengan Sanjhana dan kemudian beranjak pergi.


Ishita turun dari mobil dan bergegas menemui Sanjhana. Ishita bertanya dan berkata bahwa Parmet bukan orang yang baik. Sanjhana berkata bahwa Parmeet ada hubungannya dengan masa lalunya, Sanjhana berkata bahwa Parmeet ada hubungannya dengan kakak lelakinya, Sanjhana meminta Ishita untuk tidak ikut campur dan Sanjhana kemudian pergi. Ishita berpikir dan berkata akan bertanya tentang kebenarannya pada Parmeet.


Ishita lalu mendapat telpon dari Toshi yang menyuruhnya untuk segera pulang. Usai menutup telepon, Toshi berbicara sendiri dan sebuah mobil hampir menabraknya dan  berhenti di depannya. Toshi mengomel tapi sangat terkejut melihat siapa yang turun dari mobil. Dua orang itu adalah Deepika Padukone dan Arjun Kapoor. Arjun meminta maaf pada Toshi.Toshi membawa keduanya ke rumah, Toshi menghidangkan camilan dan berkata bahwa mereka berdua harus makan agar memiliki energi untuk menemukan Fanny, semua tetangga melihatnya. Madhavi datang dan melihat. Toshi mengajaknya masuk dan juga yang lainnya. Toshi mengenalkan Deepika dan Arjun ke semuanya. Pammi mengajak mereka selfie. Deepika  menanyakan keberadaan Fanny. Arjun menerima telepon dari seseorang dan keduanya berpamitan, Arjun berkata bahwa dirinya akan menemukan Fanny. Arjun juga berkata pada Toshi dan teman2nya untuk menonton film terbarunya bersama Deepika yakni “FINDING FANNY” di bioskop. Mereka semua setuju akan menonton filmnya. Setelah itu keduanya keluar, Pammi pun memuji Toshi dan Madhavi pergi dengan kesal.


Ishita memasak Palak Paneer bersama Toshi, lalu Ishita ijin pergi keluar sebentar. Toshi lalu melihat buku resep milik Ishita dan melihatnya. Toshi lalu membaca nama penulis buku resep tersebut adalah Pornima. Nillu pun bercerita bahwa Poornima pernah mendatangi rumah waktu itu. Toshi pun berpikir akan menghentikan Poornima agar tidak melangkah lebih jauh lagi. 


Raman pulang dan melihat Ishita di meja makan khawatir dan berpikir. Dia membawa pulang Ramachandran dan memintanya untuk pulang dan mengambil cetakannya. Dia mengatakan Palak paneer, mari kita lihat, apakah Raman akan menyukainya atau aku akan mendapat ejekan lagi. Dia melihatnya dan sangat menyukainya. Dia memintanya untuk belajar dari ibunya, dan memuji hidangannya. Ruhi datang dan dia bertanya apakah dia makan Palak paneer. Nyonya Bhalla dan Tuan Bhalla pulang. Mereka berkata Ishita membuat palak paneer. Raman kaget. Ishita tersenyum dan menatapnya. Dia berkata kau berhasil. Dia bertanya lebih banyak? Ruhi tertawa. Tuan Bhalla bertanya apakah Anda memuji istri Anda atau tidak. Dia berkata aku mengatakan padanya paneer karetnya, gigiku patah. Ruhi mengatakan kau harus berbicara lebih sedikit dan tertawa. Tuan Bhalla mengatakan dia kalah taruhan. Raman minta maaf dan pergi.


Ishita tersenyum. Ruhi mengatakan ayah berpikir nenek membuatnya dan meminta Ishita untuk mempelajarinya. Ruhi berkata pada Ishita bahwa Ayah akan memberikan apa yang kau inginkan. Raman berkata aku pergi hari ini, bagaimana dia bisa begitu baik. Sebelum dia datang, aku akan tidur. Ishita datang dan mengatakan hari ini dia tidur sangat awal, aku tidak akan membiarkan dia tidur. Dia mendatanginya dan mengatakan kecoak. Raman bangkit dan bertanya dimana itu. Ishita berkata dalam pikiranmu. Dia mengatakan apakah kau keberatan, aku akan mendapat serangan jantung. Dia berkata kau tidak tidur, waktu pengembaliannya untuk palak paneer. Dia mengatakan itu bukan pengembalian, tapi balas dendam, katakan padaku apa yang kau inginkan, dan tinggalkan aku.


Ishita berkata dia akan mengambil janji ketika waktunya tiba, dan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia berkata baik-baik saja, ambil apa yang kau mau. Dia berkata dia akan menyentuh kakinya, tidak pergi dan tidur. Dia berkata dia belajar membuat palak paneer dan pergi istirahat. Dia juga beristirahat. 


Paginya, Raman bersiap-siap berangkat ke kantor. Pelayan itu mengatakan seseorang datang menemui Ishita, Ramachandra, dia datang untuk mengambil beberapa barang. Dia bertemu dengannya dan mengatakan Ishita sedang sibuk, dia akan datang. Dia berkata itu mendesak, katanya untuk menceritakannya. Dia mengatakan duduk, dan meminta pelayan untuk memberinya teh. Dia mengetuk pintu kamar mandi dan mengatakan Ramachandra datang. Dia berkata ya, aku akan meluangkan waktu, memeriksa lemari dan memberinya barang dari laci kanan. Dia bingung dan mendapatkan bra. Dia menjadi malu dan menyimpannya kembali. 


Raman duduk membaca koran. Ibu Bhalla meminta Simmi pergi bersama Ibu Bhalla. Dia berkata baik-baik saja. Nyonya Bhalla mengirim pembantu untuk membersihkan kamar Ruhi dan memberikan teh untuk Raman. Dia mengatakan kepadanya tentang Ishita pergi ke kelas memasak. Dia mengatakan apakah kau tegang sehingga dia membuat makanan lebih baik dari mu. Dia berkata lihat dirimu. Dia menunjukkan foto Poornima dan Raman tertegun. Dia mengatakan pertama kita telah menyembunyikan tentang saudara perempuan Mihir, sekarang ini, aku pikir kita harus memberi tahu Ishita.


Dia mengatakan tidak, tidak sekarang, kau juga masuk kelas ini dan mengelola di sana. Dia berkata baik-baik saja. Nyonya Bhalla menyajikan makanan untuk Ishita. Dia berkata kau membuat palak paneer baik-baik saja dan bertanya tentang kelasnya. Ishita mengatakan sangat baik dan memuji Poornima. Dia berkata dia sangat terkenal dan punya sikap. Dia memiliki banyak asisten tetapi memberikan perhatian pribadi kepada semua dan aku adalah murid favoritnya, dia bertanya tentang Ruhi. Dia bertanya bagaimana dia tahu Ruhi. Ishita berkata aku mengajak Ruhi saat peluncuran bukunya. Dia datang ke sini juga, dia sukses karena dia merawat muridnya. Nyonya Bhalla berpikir untuk menemui Poornima.


Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Rabu 17 Maret 2021


Nyonya Bhalla datang ke kelas memasak dan dihentikan di depan pintu. Dia mengatakan Ishita adalah menantuku, aku harus berbicara dengannya. Poornima memberikan tip kepada Ishita dan menyukai masakannya. Dia mencicipi hidangan Sanjana. Sanjana melihat Nyonya Bhalla dan terkejut. Dia mengatakan apa yang dia lakukan di sini. Ishita melihat Nyonya Bhalla. Sanjana minta maaf dan pergi. Ishita mengatakan apa yang terjadi padanya, dia bereaksi seperti ini melihat Raman dan sekarang ibu, apakah dia mengenal mereka. Nyonya Bhalla berbicara dengan Ishita dan Ishita mengajaknya menemui guru memasaknya. Nyonya Bhalla tersenyum melihat Poornima sementara Poornima terkejut.


Ishita pergi untuk membawanya kembali karena Nyonya Bhalla memintanya untuk pergi. Nyonya Bhalla menghadapkan Poornima untuk bertemu Ruhi dan memperingatkannya untuk menjauh dari Ishita dan keluarga mereka untuk memiliki kebahagiaan dalam hidupnya. Dia mengatakan jika kau melakukan sesuatu, aku akan menarik rambutmu. Ishita mengambil loker tasnya dan melihat tas Sanjana. Dia berkata dia meninggalkannya juga untuk lari, apa yang harus dilakukan sekarang. Dia meminta staf untuk menyimpannya. Gadis itu memintanya untuk menjaga dirinya sendiri. Ishita mengatakan berikan aku alamatnya, aku akan pergi dan memberikannya. Ishita datang ke sana dan menanyakan Sanjana Arora. Dia kaget melihatnya bersama Parmeet lagi. Parmeet pergi. Ishita berpikir Parmeet di sini, apa hubungan mereka, aku harus tahu darinya.


Ishita bertanya pada Sanjana mengapa dia khawatir, apakah Parmeet mengganggunya, dia akan membantunya. Sanjana mengatakan tidak, aku baik-baik saja, itu bukan kesalahan Parmeet. Ishita mengatakan kau menangis, katakan padaku. Sanjana mengatakan ini karena saudara laki-laki aku, Parmeet memberi aku pembaruannya, masalahnya adalah saudara laki-laki aku dan aku tidak berhubungan sekarang, dia tidak berbicara dengan aku dan sekarang aku mendengar dia akan menikah dan dia tidak memberi tahu aku. Ishita menghiburnya dan meminta maaf. Sanjana mengatakan ini aneh karena kita dekat di masa kanak-kanak dan tidak bertengkar, karena ayah meninggal di masa kanak-kanak dan ibu mengasuh kita. Dia berkata kami punya sepasang sepatu yang kami bagikan. Dia menceritakan kisah yang sama yang diceritakan Mihir. Ishita tercengang saat Mihika memberitahunya sebelumnya.


Sanjana menunjukkan foto yang sama. Ishita memegangi kepalanya. Sanjana mengatakan bahwa kami berdua menyimpan salinannya, aku memiliki pemikiran ini bahwa dia akan kembali suatu hari nanti dan memaafkan aku, tapi tidak, dia membenci aku. Dia tidak akan pernah kembali. Ishita memikirkan kata-kata Mihika dan Mihir dan melihat foto yang sama. Dia pikir itu berarti Sanjana adalah saudara perempuan Mihir. Dia bertanya apakah nama kakakmu Mihir. Sanjana berkata iya, tapi bagaimana kau tahu. Ishita mengatakan Mihir adalah teman saudara perempuanku. Sanjana mengatakan itu sangat bagus, apakah dia baik-baik saja, aku tahu dia membenciku dan dia akan memakai kaus kaki putih dan akan makan udang.


Ishita mengatakan tenang, luka lamamu menjadi segar karena aku, aku sangat menyesal. Vandu mendapat hadiah untuk Bala di hari jadi pernikahan mereka dan berkata dia akan mendapatkan Gajra untukku. Dia pulang dan dia menyembunyikan hadiah itu. Dia tidak membawa apapun. Dia meminta biskuit karena dia lapar karena hari yang melelahkan. Dia memberinya manisan. Dia bertanya untuk apa, kau menginginkan manisan. Dia bertanya apakah dia tidak ingat. Dia mengatakan apa. Dia bertanya apakah kau tidak menginginkan aku. Dia berkata aku membencimu dan menangis. Dia bertanya beri tahu aku apa yang terjadi, jangan menangis dalam keadaan hamil, beri tahu aku apa yang aku lupa. Dia berpikir dan melihat hadiah itu.



Dia membaca selamat ulang tahun dan berkata oh, bagaimana aku bisa melupakan hari ini, aku harus menebusnya selama satu bulan untuk kesalahan yang satu ini, sekarang aku pergi dan tidak bisa berbuat apa-apa, aku bisa berdoa saja. Ishita sedang dalam perjalanan dan mengatakan terima kasih Dewa karena memberitahu Sanjana adalah saudara perempuan Mihir, dia mencoba untuk menghubunginya, kemudian, mereka berdua merindukan satu sama lain. Dia mendapat telepon dan berkata sampai di klinik, aku datang dalam 10 menit. Dia mengatakan apa yang terjadi antara Sanjana dan Mihir, mengapa mereka bermusuhan, aku berharap aku bisa tahu, saatnya mereka harus melupakan segalanya dan bersatu, aku tidak bisa berbicara dengan Mihir, aku harus tahu masalahnya dulu, bagaimanapun aku bahagia untuk mengetahui siapa saudara perempuannya.


Bala datang ke kompleks apartemen dan mendapat telepon dari Shravan. Dia berkata aku akan datang. Raman bertemu Bala dan Bala menceritakan kesalahannya. Dia berkata aku lupa hari jadi nya. Raman mengatakan yang mana. Dia mengatakan ulang tahun pernikahan Vandu. Raman bertanya apakah dia menikah sendiri. Bala berkata tidak. Raman mengatakan orang bodoh, itu milikmu juga. Bala mengatakan ya, milik kita. Mereka berbicara secara jantan tentang wanita dan haknya untuk merepotkan pria. Raman mengatakan dosa besar untuk melupakan hari jadi dan mengucapkan selamat kepada dia. Bala berkata aku merasa sedih karena dia mengatur begitu banyak, membuat manisan dan mendapat hadiah dan aku membuatnya menangis, dia akan membunuhku. Raman mengatakan adakan pesta ulang tahun kejutan untuknya.


Bala berkata dia tahu aku lupa hari jadi kita. Raman mengatakan mereka pikir mereka tahu segalanya, katakan padanya kau bertingkah seperti lupa untuk mengejutkannya. Bala menyukai ide itu dan berterima kasih padanya. Mereka tertawa.


Ishita berbicara dengan Mihika dan mengatakan Sanjana sangat sedih. Mihika mengatakan Mihir merindukannya juga, dia mengkhawatirkannya. Ishita mengatakan aku pikir Sanjana bereaksi atas kemarahan dan melakukan keberatan di pengadilan, dia menyesal sekarang. Mihika berkata mari buat mereka bertemu. Ishita mengatakan bahkan aku menginginkan ini, tapi kita harus tahu mereka kasus, apa yang terjadi di antara mereka, mengapa mereka bertengkar, maka mungkin kita bisa mendapatkan solusi. Mihika berkata aku merasa mereka harus bertatap muka, mereka akan mulai berbicara setelah pertarungan. Ishita menatapnya.


Semua orang melakukan pengaturan pesta kejutan. Ishita datang dan Raman menariknya ke dalam rumah dan dia bertanya ada apa ini. Bala mengatakan Raman menyelamatkan hidup aku, kami merencanakan pesta kejutan untuk Vandu, aku lupa ulang tahun pernikahan aku, aku akan berakting dan dia akan merasa aku tidak lupa. Raman memintanya untuk bahagia, dan tidak menangis. Dia berkata aku bahagia dan berharap Bala. Dia berkata Vandu akan datang ke sini. Raman bertanya mengapa. Ishita berkata aku memanggilnya untuk merawatnya. Raman marah.


Lengkapnya : Daftar Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein


Dia berkata kau seharusnya terlibat dalam kejutan, mengapa kau tidak melibatkan aku. Bala mengatakan kau bertarung besok, dan kau Ishita terlibat, dan memesan kue. Ishita bertanya tentang semua orang. Raman menjawab. Bala meminta Ishita meyakinkan untuk membuat Vandu memakai baju barat karena dia merasa dia menjadi gemuk dan terlihat buruk, aku tahu dia terlihat sangat seksi dengan pakaian barat. Ishita tertawa. Raman dan Ishita memulai nok jhok manis mereka. Raman mendapat telepon Mihir dan memintanya untuk datang. Ishita berpikir Mihir akan datang, akan lebih baik untuk menghubungi Sanjana dan menyatukan mereka. Intifilm.com



Selanjutnya, Yeh Hai Mohabbatein Episode 46