Fatmagul Episode 93 (Tayang Kamis, 16 Juni 2016)

Sinopsis Fatmagul Episode 93 Tayang Kamis 16 Juni 2016 -Munir, Rezat dan Mustafa sdg berada di dlm mobil. Munir kembali mengancam Mustafa. Ponsel Rezat bordering, Rezat menerima tlp Selim. Selim menyampaikan pesan ibunya kemudian Rezat menceritakan sesuatu ttg Mustafa lantas menutup tlp. Selim terkejut dgn berita dr ayahnya, dia mengatakan pd Erdogan bahwa Mustafa akan bekerja kembali utk ayahnya. Erdogan dan Selim jg tdk percaya dgn keputusan Rezat. Perihan jg terkejut mendengarnya lantas dia bergegas pergi.

Mobil Rezat sampai di depan apartemen Mustafa, Munir kembali mengancam Mustafa dan menyuruh Mustafa utk bertindak sesuai perintahnya dan tdk berbuat macam2 kalau tdk ingin rahasianya terbongkar. Mustafa diam saja lalu begitu pintu dibuka Mustafa bergegas keluar dr dlm mobil. Begitu Mustafa pergi, Munir bersorak dan Rezat bernapas lega. Munir menyombongkan diri krn semua ini ide Munir. Rezat mengakui kehebatan Munir.




Mustafa masuk kedlm apartemennya dan menyalakan lampu, dia memanggil Hacer, Hacer dgn cemas keluar dr kamar. Mustafa lgs memeluknya dan dgn menangis berkata bahwa kali ini dia sdh hancur, dia terkena perangkap Yasaran. Hacer masih nampak kebingungan.

Karena semakin gelisah, Fatmagul pun memutuskan pergi menyusul Kerim. Kerim sendiri sdg berada di dlm rumah makan dan menghangatkan badan di perapian. Kerim tampak menggigil. Fatmagul masuk dan mengajaknya ke kamar tp Kerim bersikukuh utk tetap tinggalm di rmh makan dan menyuruh Fatmagul kembali ke kamarnya, Fatmagul pun menurut meski sebenarnya tdk tega melihat Kerim.

Sementara di apartemen Mustafa, Hacer dan Mustafa sdg berbicara. Mustafa berkata pd Hacer bahwa dia hrus menuruti kemauan Yasaran. Hacer menyuruhnya melapor pd polisi saja tp Mustafa menolak dgn alasan dia takut dipenjara. Hacer tdk ingin Mustafa menjadi kaki tangan Yasaran lg. hacer berkata bagaimana kalau Hacer saja yg buka suara pd polisi. Dan Mustafa menjawab jika Hacer melakukan itu maka Mustafa akan membunuhnya. Hacer terkejut dgn ucapan Mustafa, dia segera pergi kekamar. Sedangkan Mustafa berjalan menuju lemari tempat dia menyimpan wiski2nya. Mustafa mulai minum utk menghilangkan kegelisahannya.

Sementara itu Fatmagul telah terlelap, begitu juga dgn Kerim meskipun beberapa kali dia  bersin2. Mustafa sendiri masih terjaga dan masih meminum wiskinya, hacer di kamar sdg mengirim pesan pd Sami agar menjemputnya. Tak lama kemudian Mustafa sdh terlelap. Hacer dgn mengendap2 mengambil jaketnya di lemari lalu dia keluar rumah. Diluar masih hujan deras, Hacer menerobos hujan dan melihat taksi Sami sdh menunggu, Sami berjalan menghampiri Hacer dan bertanya, tp Hacer menyuruhnya cepat2 membawanya pergi dr situ.

PAgi harinya, Fatmagul yg sdh terbangun bergegas mencari Kerim di rmh makan, tp Kerim tdk terlihat, Fatmagul pun pergi ke dapur dan bertemu seorang wanita  bule yg sdg memasak. Wanita bule itu menyapanya dgn bhs inggris, tp Fatmagul tdk paham, dia memutuskan me nelpon Kerim. Kerim sdg membantu org2 menyingkirkan kayu yg melintang dijalan saat Fatmagul menelpon. Fatmagul mengkhawatikannya dan Kerim b erkata akan segera kembali.

Di Ankara, Meltem dan ibunya sdg berada di dlm mobil, ponsel Meltem berb unyi dan ternyata tlp dr Gaye. Gaye mengingatkannya utk menelpon Mustafa krn istrinya sdg mencari. Meltem teringat dan men jawab akan segera menelpon. Gaye menutupmtlp. Ender bertanya pd Meltem. Setelah menjelaskan pd ibunya, Meltem pun menelpon Mustafa.




Mustafa masih tertidur dan terbangun saat mendengar suara ponselnya. Meltem menceritakan ttg Hacer yg kemarin mencarinya. Mustafa beralasan dan Meltem percaya, mereka mengorol sebentar kemudian Mustafa menutup tlp. Mustafa mencari hacer tp tak diketemukannya, lalu dia melihat secarik kertas diatas meja rias. Mustafa membaca pesan pd kertas itu. Hacer memintan ya utk tdk menelpon dan tdk mencarinya, Hacer tdk mau kembali terlibat dgn keluarga Yasaran. Mustafa pun terduduk lemas di ranjang membaca pesan itu.


Sami dan Hacer sdg makan di resto hotel tempat Sami menginap. Hacer memintanya segera mencarikan tempat, Sami ingin tau permasalahan yg terjadi tp Hacer tdk ingin Sami ikut terlibat masalahnya. Sami pun tdk bs memaksa, dia berdiri dan berkata akan mencari tempat utk Hacer. Saat hendak pergi, Sami hampir tertabrak  oleh Fahretin yg ternyata sdg makan juga bersama Deniz. Sami mengucap maaf lalu pergi. Fahretin berbicara sebentar dgn Deniz kemudian dia pergi.  Deniz melihat ponsel ayahnya tertinggal, dia lantas mengambilnya dan mencoba menelpon Kerim. Kerim sendiri masih membantu orang2 membuka jalan akibat terkena banjir semalam. Ponselnya berbunyi dan ketika mengetahui ayahnya yg menelpon, Kerim pun memilih utk merejectnya.  Deniz merasa heran panggilannya di reject.  Fatmagul keluar dari dapur bersama wanita bule td. Mereka pun berpisah krn Fatmagul ingin mencari Kerim . Saat Deniz tengah berpikir, Fahretin datang dan mengagetkannya dgn ketukan tangannya di meja dan meminta ponselnya. Fahretin berkata bahwa dia sdh menduga bahwa Deniz akan menelpon Kerim saat tahu ponsel ayahnyatertinggal, Deniz berkelit dgn berkata bahwa dia ingin mendengar suara kakaknya. Fahretin memintanya utk bersabar sebab kalau Deniz mendesak Kerim terus menerus bukan tdk mungkin Kerim akan menghindarinya. Fahretin mengharap Deniz bs mengerti. Deniz pun tersenyum dan Fahretin bergegas pergi.




Sambil berjalan Fatmagul menelpon Meryem. Rahmi sendiri sdg bersiap2 hendak ke kedai, Rahmi mengajak Mukades tp sepertinya Mukades tdk mau pergi.  Meryem keluar dr kamarnya dan sdg berbicara di tlp dgn Fatmagul. Selama menelpon, Mukades sbuk memberitahu agar Meryem memberi kabar pd Fatmagul ttg adik Kerim, tp Meryem dgn kesal menolaknya. Kemudian Fatmagul jg bicara dgn Rahmi sambil terus berjalan menyusuri jalanan setapak  di tepi sungai.

Sementara Kerim dan pemilik rmh makan sdh selesai memabntu membuka jalan dan sdg dlm perjalanan kembali ke villa. Kerim menceritakan ttg pernikahannya dgn Fatmagul pd pemilik rmh makan tsb.
Fatmagul masih berbicara dgn Rahmi sambil terus berjalan. Tak lama Fatmagul menutup tlpnya dan memasukkan ponselnya ked lm tas. Fatmagul menoleh ke arah sungai, ada lelaki tertawa dan berbicara pdnya, Fatmagul terkejut dan bergegas pergi tp lelaki itu mengejarnya. Fatmagul pun berlari sambil berteriak2 minta tolong, Fatmagul kembali teringat peristiwa lalu yg menimpa dirinya, Fatmagul terus berlari sampai terjatuh, tp dia tdk peduli dan kembai berdiri lalu lari lg dgn sekuat tenaga sambil menangis dan berteriak. Dr arah depan muncul Kerim, dia lgs menghajar lelaki yg mengejar Fatmagul. Pemilik rmh makan menghentikan Kerim, dia mengatkan bahwa lelaki yg dipukulinya itu tdk berbahaya, dia hanya peminta2. Kerim pun berhenti memukuli dan menghampiri Fatmagul yg masih menangis ketakutan dan trauma. Sementara pemilik rmh makan itu menenangkan lelaki yg mengejar2 Fatmagul td.

Di apartemennya, Mustafa terlihat geram krn Hacer. Dia membuka2 lemari pakaian, ponselnya berbunyi, Munir menelponnya, Mustafa menjawab dgn kasar. Munir menggodanya. Mustafa bertanya lg apa mau Munir. Munir  mempertanyakan kekasaran Mustafa. Mustafa berkata bahwa Hacer menghilang, Munir makin menggodanya krn mengira Mustafa sdg mengakalinya. Mustafa berteriak dan berkata bahwa Hacer bnar2 menghilang. Senyum Munir lgs menghilang. Dia mengancam Mustafa agar segera mencari hacer, sebab nasibnya jg ada di tangan Hacer. Munir kembali mengancam, Mustafa mematikan tlp dan melempar ponselnya ke ranjang. Krn kesal Mustafa mengacak2 lemari pakaian dan membuatnya berserakan terlempar kemana2, Munir diperjalanan jg nampak kesal mendengar berita hilangnya Hacer. Sementara itu Mustafa mencoba menghubungi Hacer kembali, tp mata Mustafa melihat sesuatu dibawah tumpukan tas yg dilemparnya td. Mustafa mengambilnya dan melihat bahwa itu foto hasil USG dan jg tertulis tempat praktek dmn Hacer periksa kehamilan. Mustafa terkejut.

Di rumah Yasaran, Rezat sdg sarapan sambil membaca Koran, Selim masuk keruang meja makan dan menyapa ayahnya yg membalasnya dgn senyuman. Selimbahagia melihat ayahnya tersenyum. Lalu mereka membicarakan ttg penjualan rumah.




Dikamarnya, Erdogan sdg bersiap2, Hilmiye mengajaknya berbicara jg mengenai penjualan rumah. Erdogan minta agar ibunya tdk bersedih. Erdogan membertahukan bahwa dia sdg jatuh cinta, Hilmiye bahagia mendengarnya. Tiba2 ponsel Erdogan berbunyi. Dr. Nil menelponnya, dia mengatakan bahwa dia membatalkan makan malam dengan Erdogan, Erdogan kecewa dan menanyakan alasannya. Dr. Nil menjeaskan bahwa dia sdh mencari info ttg Erdogan, Erdogan terkejut lalu berjalan keluar kamar agar tdk didengar ibunya. Erdogan berkata agar Nil jgnn terpengaruh dgn pemberitaan yg tdk benar. Nil malas mendengarnya dan meminta Erdogan tdk menemuinya lg. Nil menutup tlp. Erdogan menjadi kesal, dia bergegas masuk kamar lg mengambil jas lalu keluar kamar, Hilmiye yg bertanya tak dihiraukannya. Perihan keluar kamar dan  ertanya apa yg terjadi pd Hilmiye. Erdogan dgn marah menuruni tangga lalu keluar pintu rumah dan membantingnya dgn kuat hingga membuat Selim dan Rezat terkejut. Erdogan bergegas menuju mobilnya dan melesat pergi. Selim mengintainya dr jendela. Erdogan melarikan mobilnya dgn kencang sambil menangis krn kesal.

Di dlm mobil, Fatmagul sdg mengobati luka di kakinya, Kerim sendiri sdg berjalan bersama pemilik rmh makan dan lelaki yg mengejar Fatmagul td, lelaki itu nampak ketakutan melihat Kerim, Kerim meminta maaf dan memberikan uang utk pengobatannya. Kerim masuk mobil dan berkata bahwa lelaki tadi saja takut padanya, lelaki itu cm org miskin peminta2. Fatmagul menjelaskan bahwa dia td terkejut krn lelaki itu mengejarnya, dgn menangis Fatmagul berkata bahwa dia seketika teringat peristiwa malam itu, Fatmagul mengajak Kerim pulang. Di dlm perjalanan mereka hanya saling diam.

Mustafa masih memegang kartu periksa kehamilan milik Hacer, Mustafa memutuskan menelepon tempat prakteknya. Mustafa bertanya kapan istrinya hrus periksa lg, perawat menjawab dan memberikan info scr detail. Setelah tlp ditutup, Mustafa terlihat sdg memikirkan langkah selanjutnya

Di hotel, fahretin sdg sbuk dgn pekerjaannya, pelayan mengetuk pintu, fahretin membukakannya. Pelayan itu mengantarkan pesanan kopinya tp Fahretin berkata bahwa dia tdk memesan apa2. Pelayan itu sepertinya salah kamar, lalu dia berjalan ke kamar sebelahnya yg ternyata kmar Hacer, Hacer mmg memesan kopi dan menerimanya.

Mumtaz sdg mengantar Deniz jalan2. Deniz memuji keindahan Istanbul. Lalu Deniz dan Mumtaz mengobrol dan mereka membicarakan ttg Fahretin, bagi Mumtaz, Fahretin adalah teman yg baik sdgkan bagi Deniz, Fahretin adalah ayah yg baik.  Kemudian Deniz mempunyai permintaan utk diajak bertemu kakaknya, Mumtaz menolaknya krn tdk ada perintah utk itu. Deniz memohon b ahwa dia hanya akan melihat dr jauh. Deniz ingin melihat kakak dan kakak iparnya. Mumtaz tetap melarangnya. Deniz berkata agar jgn sampai ayahnya tahu. Deniz tetap memohon dan memohon pd Mumtaz. Mumtaz pun terdiam dan berpikir.

PRECAP : Deniz menemui Kerim di rumah Kadir

Tayang Kamis, 16 Juni 2016
By : ARIN