Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 180 Tayang Kamis, 26 Januari 2017 -Chadda sedang minum dan teringat
kembali semua ucapan Pallavi di RS. Pallavi sendiri sedang cemas di kamarnya.
Chadda lalu menemuinya dan Pallavi meminta maaf serta menyuruh Chadda agar
meninggalkannya. Tapi Pallavi terkejut karena Chadda tidak memukulinya. Chadda
bahkan bertanya pada Pallavi mengapa dia tidak bercerita mengenai Rohit. Chadda
berkata akan mendapatkan Rohit lagi dan tidak mmbiarkan siapapun menadopsinya
karena Rhit adalah anaknya juga. Pallavi terkejut mendengarnya.
Chadda juga meminta maaf pada
Pallavi karena telah menyiksanya. Dia memeluk Pallavi dan berkata bahwa mulai
saat ini akan selalu menjaganya. Pallavi pun tersenyum mendengarnya.
Pagi harinya, Ishita berbicara
dengan Raman, Raman menyuruh Ishita menelpon Pallavi. Ishita menelponnya dan menanyakan
keadaannya. Pallavi mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia karena Chadda
membatalkan rapatnya dan meliburkan pelayannya, allavi berkata bahwa Chadda
akan memasak untuknya. Ishita menyuruh Pallavi menikmati harinya.
Ishita mendatangi ruangannya di
klinik dan Ishita menerima telepon dari Shagun. Ishita bercerita bahwa Pallavi
dan Chadda baik2 saja, Ishita mengatakan bahwa mereka berdua sedang menikmati
kebersamaan. Shagun meragukannya, dia mengatakan ketika bekerja di yayasan
sosial banyak kasus yang sama, seorang suami menunjukkan cinta mereka pada sang
istri tapi kenyataannya mereka akan memukuli istrinya. Tapi Ishita mengatakan
bahwa Pallavi terdengar bersemangat. Ishita meminta Shagun untuk menunggu dan
bersantai.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 180
Raman marah pada Neil karena
Vandu dipecat dengan cara seperti itu. Neil mengatakan bahwa ibu mahasiswa
tersebut sangat kaya dan menyewa pengacara terkenal. Raman berkata bahwa karir
Vandu akan berakhir. Raman bersikeras ingin bertemu dengan pengacara tersebut.
Dia menyuruh Neil menyiapkan temu janji dengan pengacara tersebut. Neil pun
setuju.
Pallavi menyalakan lilin dan
tersenyum, Chadda muncul dan mulai menyakiti Pallavi dengan menuangkan cairan
lilin di tangan Pallavi. Chadda juga membuka ikat pinggangnya dan akan
menghajar Pallavi . Pallavi mendorngnya dan berlari tapi dia terjatuh di tangga
dan Chadda menghampirinya. Seseorang menelpon Chadda, dan Pallavi pun
mempergunakan kesenmpatan itu untuk melarikan diri ke kamar dan menguncinya
serta menahannya dengan meja.
Pallavi menelpon Ishita dan memintanya
untuk menyelamatkannya karena Chadda akan menghabisinya. Chadda berhasil
membuka pintu dan Pallavi membuang ponselnya. Chadda menginjak ponsel tersebut
dan menghancurkannya. Ishita pun menjadi cemas dan bergegas pergi untuk
menyelamatkan Pallavi.
Neil menemui Niddhi dan berbicara
dengannya. Neil lalu menelpon Raman, setelah Raman menerima pangilannya, Neil
memberikan ponselnya pada Niddhi. Mereka membicarakan Vandu. Setelah menutup
panggilan, Niddhi menyuruh Neil untuk pergi.
Ishita mendatangi rumah Chadda.
Chadda membekap mulut Pallavi dengan
kain dan mengikatnya. Lalu Chadda menemui Ishita dan mengatakan bahwa Pallavi
tidak berada dirumah. Ishita memaksa masuk tapi Chadda melarangnya dan menutup
pintu.
Ishita menunggu dengan cemas
diluar, sementara Pallavi berusaha mendekati jendela sambil mencoba membebaskan
diri dan berhasil, Pallavi lalu memanggil
Ishita. Chadda menyeret Pallavi kembali ke dalam kamar tapi Ishita melihatnya
dan meneriakinya.
Ishita berhasil masuk dan pergi ke
kamar saat Chadda hampir menusuk Pallavi. Chadda mendekati Ishita dan mereka
saling berebut pisau. Ishita berhasil mendapatkan pisau tersebut. Chadda
berusaha merebutnya. Ishita pun menyuruh Pallavi melarikan diri
Ishita dan Chadda berebut pisau
dan pisau itu akhirnya menusuk Chadda, Ishita memegang pisau yang berlumur
darah dan Chadda pun jatuh terkapar.Pallavi meneriaki Chadda lalu berteriak
pada Ishita sementara Ishita masih tertegun memandangi pisau yang berlumur
darah.
Pallavi bergerak mendekati Chadda
dan mengatakan pada Ishita bahwa Chadda telah mati, Pallavi berkata bahwa
Ishita tekah membunuh Chadda. Ishita membantahnya dan berkata bahwa Chadda
memegang tangannya dan mendorong tangannya. Ishita berkata bahwa Chadda tidak
mati. Ishita lalu mencba membangunkan Chadda dan Ishita memeriksa nadinya lalu
menangis. Pallavi terus aja berkata bahwa Chadda telah tewas.
Raman masuk ke kamar dan
bertanya2 tentang keberadaan Ishita. Hujan datang dan Raman menutup tirai kamar.
Ishita mencuci tangannya yang
berlumuran darah di wastafel sambil menangis dan berpikir pada siapa kini
dirinya harus bercerita. Sementara Raman masih gelisah menunggu Ishita dan
mencoba menelpon klinik.
Ishita mendatangi kamar dan
melihat Pallavi yang termenung. Ishita lalu berusaha menelpon Abhisek dan
Abhisek menjawabnya tapi kemudian Pallavi merampas ponselnya dan mematikannya,
Pallavi berterimakasih karena Ishita sudah membebaskannya dari Chadda yang
selalu memukulinya setiap hari. Ishita lalu berkata bahwa mereka akan menjelaskannya
pada polisi. Pallavi menjawab, “tidak..
polisi tidak akan pernah mengerti..keluarga Chadda adalah orang2 yang
berkuasa..mereka tidak akan melepaskan kita..kita harus melakukan sesuatu”.
Abhisek sendiri bertanya2 mengapa Ishita menelponnya.
Raman masih kebingungan di rumah,
Ruhi muncul dan menunjukkan proyeknya pada Raman dan memintanya u ntuk tidak
memberitahu Ishita. Ruhi lalu hendak membawanya ke kamar tapi kakinya
tersandung kursi dan proyeknya terjatuh. Ruhi pun menangis dan Raan
menenangkannya.
Ishita terkejut mendengar saran
dari Pallavi dan berkata bahwa membuang jasad merupakan tindakan kejahatan,
Ishita mengajaknya menghubungi polisi. Pallavi menghentikannya dan berkata agar
Ishita memikirkan Aditya, Ruhi dan Rohit. Pallavi kembali berkata bahwa mereka
harus membuang jasad Chadda. Ishita berkata bahwa akan ada pengacara yang akan
membela mereka. “pengacara apa..keluarga
Chadda punya kekuasaan dan mereka akan merubah kebenaran..tolonglah
aku..semuanya akan membaik..aku tidak mau kau dipenjara gara2 aku..ku mohon”,
kata Pallavi. Ishita pun menangis dan berkata bahwa dirinya adalah pembunuh.
Raman mendapat telepon dari
Abhisek yang menanyakan keadaan Ishita karena Ishita telah menlponnya dan
teleponnya terputus sebelum mengobrol dengannya. Raman berkata bahwa Ishita
tidak ada dirumah. Abhisek meminta Raman untuk tenang dan berkata akan
menelusuri jejak panggilan telepon Ishita.
Pallavi menyiapkan koper dan kembali
berbicara dengan Ishita bahwa mereka akan meletakkan jasad Chadda dalam koper
tersebut dan membuangnya sejauh mungkin. Ishita lalu bertanya apa yang akan
dijawab Pallavi jika ada orang yang menanyakan keberadaan Chadda. Pallavi
berkata, “aku akan mengatakan bahwa aku
juga mencemaskan Chadda”
Raman beserta keluarganya mencemaskan
Ishta. Mihika dan Mihir datang. Mihir mengatakan akan mencarinya bersama Raman
dan Romi akan pergi ke tempat yang lain. Raman meminta keluarganya untuk tidak
mengatakan pada Ruhi dan Aditya, mereka lalu bergegas pergi.
Pallavi meminta Ishita membantunya
memasukkan jasad Chadda kedalam koper. Setelah itu mereka berdua berusaha
mengangkat koper tersebut dan berhasil membawanya ke ruang tamu.
Bel rumah berbunyi, Pallavi dan
Ishita pun kebingungan. Pallavi dan Ishita terus menyeret koper tersebut dan
menyembunyikannya. Pallavi lalu menutupi lukanya dengan rambutnya dan membuka
pintu.
Ashok datang dan menanyakan
Chadda pada Pallavi. Ishita terkejut
medengar suara Ashok. Pallavi mengatakan bahwa Chadda sedang pergi dan
menyuruh Ashok untuk menemuinya besok, lalu Pallavi menutup pintu. Pallavi
menghampiri Ishita dan Ishita mengatakan sesuatu mengenai Ashok.
Ashok menuju mobilnya sambil
mengomel karena Chadda tidak memberitahunya tentang pembatalan pertemuannya.
Dia lalu melihat mobil Ishita yang terparkir di sana. Ashok pun bertanya2 tapi
tidak ambil pusing lalu kembali masuk ke dalam mobilnya dan pergi.
Raman dan Mihir mendatangi
Abhisek. Abhisek memberitahu bahwa dirinya tidak bisa mengetahui jejak
panggilan telepon Ishita, Raman pun panik. Abhisek lalu berkata akan memeriksa
panggilan terakhir dari ponsel Ishita. Mihir juga berkata akan memeriksa
jalanan menuju rumah Shagun.
Ishita dan Pallavi kembali
menyeret koper dan mereka kembali berdebat karena Ishita tidak mau membantu
Pallavi, Ishita berkata bahwa dirinya bukan penjahat dan akan menelpon polisi.
Pallavi pun menyuruhnya menelpon polisi jika memang Ishita tidak peduli dengan
kehidupannya. Tapi kemudian Pallavi sendiri yang menelpon. Ishita pun mengambil
ponsel tersebut dan mematikannya.
Abhisek, Raman dan Mihir mencari
Ishita sambil menunjukkan fotonya pada orang2. Abhisek lalu memberitahu Raman
tempat Ishita berdasarkan pelacakan ponselnya dan Raman menyadari jika itu
rumah Chadda.
Ishita dan Pallavi berhasil
keluar rumah, Pallavi kembali ke dalam untuk mengunci pintu dan Ishita menjaga
koper. Penjaga datang dan bertanya pada Ishita dan Ishita menjawabnya.
Pallavi muncul dan mengajak
Ishita menyeret kembali koper tersebut menuju mobil Ishita lalu mereka beranjak
pergi.
Beberapa detik kemudian Raman
datang dan memencet bel rumah Chadda. Mereka lalu bertanya pada penjaga. Penjaga
mengatakan bahwa Nyonya Chadda pergi dengan seserang, Raman menunjukkan foto
Ishita dan penjaga membenarkan bahwa Pallavi ergi bersama wanita tersebut
dengan membawa sebuah koper besar.
Ishita dan Pallavi berada dalam
perjalanan sambil terus berdebat. Lalu Ishita berhenti disebuah tempat untuk
membeli drum kecil sementara di sebrang jalan, Romi sedang membeli bensin tapi
mereka tidak saling lihat. Setelah Romi pergi, Ishita juga membeli bensin. Tak
jauh dari tempat tersebut Romi menghentikan motornya karena ponselnya berbunyi
dan Romi mengatakan pada Raman bahwa dirinya belum juga menemukan Ishita.
Ashok berbicara dengan Sooraj
bahwa dirinya melihat mobil Ishita di luar rumah Chadda. Sooraj bertanya apa
yang sedang dilakukan Ashok di rumah Chadda. Ashok berkata ingin menggunakan
jasa Chadda sebagai pengacara tapi istrinya mengatakan bahwa dia sedang tidak
dirumah. Sooraj mengatakan bahwa Chadda yang memegang kasus Rohit. Ashok
berkata, “mungkin itu sebabnya Ishita
berada disana..tapi istri Chadda mengatakan kalau Chadda keluar kota lalu..apa
yang dilakukan Ishita dan istri Chadda disana”.
Ishita dalam perjalanan dan
Pallavi memintanya menghentikan kendaraan karena tempatnya baik untuk membuang
jasad. Pallavi turun dan meminta Ishita menurunkan koper sementara dirinya akan
memeriksa tempat tersebut, lalu Pallavi beranjak pergi. Ishita juga turun dan
mengambil koper yang berisi jasad Chadda. Seorang pejalan kaki yang melintas melihat
Ishita dan memperhatikannya.
Ishita membawa koper ke tempat
Pallavi, mereka berbicara sebentar. Ishita lalu kembali ke mobil dan mengambil
drum kecil berisi bensin dan memberikannya pada Pallavi. Lalu Pallavi menyuruh
Ishita pergi. Ishita menolak karena tidak ingin membiarkan Pallavi sendirian
tapi Pallavi bersikeras dan berkata akan mengatur semuanya
Pallavi menyeret koper ke tengah
hutan lalu menuangkan bensin dan membakar koper tersebut sambil menangis.
Raman dan keluarga Bhalla masih
mencemaskan Ishita, Ishita kemudian datang dan Raman memarahinya dan bertanya
apa yang dilakukannya dirumah Chadda. Raman mengatakan semua yang dietahuinya
dan Ishita berbohong membuat alasan menjawab pertanyaan Raman. Toshi menuruh
Raman membiarkan Ishita untuk mencuci muka dan beristirahat. Ishita meminta
maaf dan pergi ke kamar.
Di kamar, Ishita melamun sambil
mengoleskan lotion di kedua tangannya, dia lalu membayangkan tangannya penuh
dengan noda darah, Ishita pun menangis dan berusaha membersihkan noda tersebut
tapi tetap tidak bisa hilang.
Neil sedang berbicara dengan
Raman dan Tn. Bhalla. Raman lalu meminta Neil mnghubungi Chadda terkait rapat
yang akan mereka adakan esok pagi. Neil lalu menelpon Chadda.
Ishita dikamar mandi dan membasuh
wajahnya, dia lalu mendengar bunyi ponsel dan mencari2nya karena merasa itu
bukan dering suara ponselnya. Ishita menemukan sumber suara dari dalami tas
nya, dan saat dia mengeluarkan isi tas nya, dia melihat sebuah ponsel dan
melihat panggilan Neil, Ishita bertanya2 ponsel siapakah tersebut. Ketika
panggilan itu berhenti, Ishita melihat wallpaper ponsel adalah foto Chadda dan
Pallavi.
Sinopsis Mohabbatein ANTV Episode 180 Tayang Kamis, 26 Januari 2017
Ishita terkejut dan teringat
bagaiamana ponsel tersebut berada di tas nya. Ishita lalu melihat Neil
menelpon lagi. Ishita menjadi bingung
dengan apa yang harus dilakukan, dia lalu mematikan ponsel tersebut dan
meletakkan didalam tasnya serta menyembunyikannya di dalam lemari.
Raman menyuruh Neil untuk
menelpon Chadda esok pagi lalu Neil pun beranjak pergi. Ishita masih menangis
di kamar. Neelu kemudian datang dan mengatakan bahwa Toshi memanggilnya untuk
makan malam. Ishita brkata sudah makan dirumah Pallavi.
Saat malam hari, Ishita kembali
bermimpi tentang Chadda dan mengigau. Raman mendengarnya dan menghidupkan lampu
lalu membangunkan Ishita. Raman bertanya. Ishita merasa bingung dan menatap
Raman. Ishita berpikir untuk memberitahu Raman. Ishita kemudian berkata, “aku harus menceritakan sesuatu
padamu..ketika kau mencariku..”, tiba2 ponsel Raman berbunyi dan Raman
terkejut dengan berita dari Manoj dan berharap Shagun baik2 saja.
Manoj sedang merawat luka kaki
Shagun, Raman dan Ishita mendatanginya. Shagun meminta maaf, dia bercerita
bahwa dia terpeleset saat akan ke dapur. Raman dan Manoj memintanya untuk
menjaga diri. Ishitab teringat ucapan Pallavi dan Raman. “bagaimana Shagun bisa terluka..Pallavi membuatku berjanji untuk tidak
mengatakan pada siapapun dan ketika aku akan menceritakannya pada Raman inilah
yang terjadi..aku tidak bisa menyembunyikannya dari Raman..”, sementara
Manoj masih mengkhawatirkan keadaan Shagun. Raman melihat Ishita melamun dan menanyakannya.
Pagi harinya, Abhisek mendapat telepon dan berkata akan segera datang. Abhisek lalu menelpon anak buahnya dan mengatakan bahwa ada mayat terbakar disuatu daerah, Abhisek menyuruh mereka menutup daerah tersebut.
Pallavi sedang mengepel, Ishita menelponnya dan mereka saling bertukar kabar. Pallavi berkata bahwa dirinya telah menghapus semua jejak. Ishita terus ketakutan dan Pallavi menenangkannya. Usai menutup teepon, Ishita memutuskan akan keluar rumah.
Abhisek melakukan olah TKP dan menanyakan saksi mata, saksi mata muncul dan menceritakan semua yang dilihatnya. Setelah mendengar kesaksian saksi mata, salah satu anak buah Abhisek menemukan drum bensin. Saksi mata kembali muncul dan mengatakan bahwa dirinya melihat simbol palang merah di mobil yang dilihatnya semalam. Abhisek kemudian beranjak pergi.
Ruhi sedang memperbaiki proyeknya bersama Toshi. Ishita muncul dan mendengar ucapan Ruhi tentang kejujuran. Ishita pun memutuskan akan bicara jujur pada Raman.
Ishita bertemu dengan Pallavi disebuah kafe, Ishita mengembalikan ponsel Chadda dan mereka membicarakannya. Pallavi berusaha mematahkan kartu simcard Chadda. Shagun tiba2 muncul dan bergabung dengan mereka. Polisi tiba2 datang dan menanyakan mobil yang diparkir Shagun. Ishita bernapas lega, sementara Shagun beranjak pergi mengatur mobilnya. Pallavi juga kemudian mengakhiri pertemuannya dengan Ishita.
Ishita menelpon Raman dan menyuruhnya agar segera pulang karena ingin menceritakan sesuatu. Beberapa saat kemudian Raman sudah berada di kamar, saat Ishita hendak mengatakan sesuatu, Romi muncul dan berkata bahwa Abhisek menunggu mereka.
Raman dan Ishita menemui Abhisek, Abhisek berkata hendak membawa Ishita ke kantor polisi sehubungan dengan meninggalnya Chadda. Ishita pun mengakui bahwa dirinya memang membawa ponsel Chadda dan menghancurkan kartu sim nya dengan Pallavi.
Anak buah Abhisek membawa Ishita, Raman langsung menghubungi Neil dan menuju kantor polisi. Sarika sendiri tersenyum melihat semuanya.
Pagi harinya, Abhisek mendapat telepon dan berkata akan segera datang. Abhisek lalu menelpon anak buahnya dan mengatakan bahwa ada mayat terbakar disuatu daerah, Abhisek menyuruh mereka menutup daerah tersebut.
Pallavi sedang mengepel, Ishita menelponnya dan mereka saling bertukar kabar. Pallavi berkata bahwa dirinya telah menghapus semua jejak. Ishita terus ketakutan dan Pallavi menenangkannya. Usai menutup teepon, Ishita memutuskan akan keluar rumah.
Abhisek melakukan olah TKP dan menanyakan saksi mata, saksi mata muncul dan menceritakan semua yang dilihatnya. Setelah mendengar kesaksian saksi mata, salah satu anak buah Abhisek menemukan drum bensin. Saksi mata kembali muncul dan mengatakan bahwa dirinya melihat simbol palang merah di mobil yang dilihatnya semalam. Abhisek kemudian beranjak pergi.
Ruhi sedang memperbaiki proyeknya bersama Toshi. Ishita muncul dan mendengar ucapan Ruhi tentang kejujuran. Ishita pun memutuskan akan bicara jujur pada Raman.
Ishita bertemu dengan Pallavi disebuah kafe, Ishita mengembalikan ponsel Chadda dan mereka membicarakannya. Pallavi berusaha mematahkan kartu simcard Chadda. Shagun tiba2 muncul dan bergabung dengan mereka. Polisi tiba2 datang dan menanyakan mobil yang diparkir Shagun. Ishita bernapas lega, sementara Shagun beranjak pergi mengatur mobilnya. Pallavi juga kemudian mengakhiri pertemuannya dengan Ishita.
Ishita menelpon Raman dan menyuruhnya agar segera pulang karena ingin menceritakan sesuatu. Beberapa saat kemudian Raman sudah berada di kamar, saat Ishita hendak mengatakan sesuatu, Romi muncul dan berkata bahwa Abhisek menunggu mereka.
Raman dan Ishita menemui Abhisek, Abhisek berkata hendak membawa Ishita ke kantor polisi sehubungan dengan meninggalnya Chadda. Ishita pun mengakui bahwa dirinya memang membawa ponsel Chadda dan menghancurkan kartu sim nya dengan Pallavi.
Anak buah Abhisek membawa Ishita, Raman langsung menghubungi Neil dan menuju kantor polisi. Sarika sendiri tersenyum melihat semuanya.
Tayang Kamis, 26 Januari 2017
By : ARIN