Sinopsis Mohabbatein Episode 238 Raman dan Ishita keluar bersama
preman2 tadi dan bertengkar. Raman mencoba menjelaskan bahwa mereka adalah
Bhalla dan menjadi Agarwal hanya demi untuk mendaatkan meja di resto tapi
preman2 tersebut berkata bahwa mereka tidak bisa di kelabui. Mereka meminta
uangnya kembali, Raman menipu mereka dan berhasil mengunci mereka disebuah
ruangan lalu melarikan diri, mereka lalu
masuk ke dalam mobil Ishita. Tapi mobil Ishita mogok.
Preman2 tadi muncul dan berniat
merusak mobil Ishita. Tiba2 mobil Ishita bisa dihidupkan, Raman serta Ishita
berhasil melarikan diri. Di perjalanan mereka bertengkar karena Ishita
berbohong dengan meja resto tadi dan membuat mereka terlibat masalah. Ishita
lalu menelpon seseorang dan mengaku sebagai Nyonya Agarwal. Ishita pun kemudian berhasil mendapatkan
alamat rumah keluarga Agarwal.
Aditya ke pelataran parkir dan bertemu
Aaliya, mereka mengobrol menceritakan tentang Raman, Ishita dan Mani. Aditya
meminta Aaliya mencarikan seseorang yang bisa mencintai Mani.
Raman dan Ishita tiba dirumah
Agrawal dan memencet bel pintu. Ishita lalu menggunakan jepit rambutnya untuk
membuka pintunya. Karena tak kunjung ada yang membukakan pintu. Raman dan
Ishita masuk ke dalam dan tidak berhasil menemukan Agarwal. Raman menemukan
secarik surat dan membacanya. Ternyata itu surat Agarwal untuk preman2 tadi. Mereka
mendengar suara preman2 dan sembunyi. Preman itu mendobrak pintu dan mencari
mereka.
Ruhi masih bersama hakim dan Ruhi
berkata akan mengambil air minum. Hakim tau bahwa Ruhi akan mencari Raman dan
Ishita, dia lalu berkata bahwa mungkin Raman dan Ishita sudah pergi. Ruhi
melihat Shagun yang tiba2 datang dan Ruhi pamit pada hakim akan mengambil jus.
Raman dan Ishita berhasil pulang
dan mereka kembali berbicara. Ishita takut preman2 tadi mengikuti mereka. Raman
meyakinkan Ishita bahwa tidak akan ada yang mengikuti mereka. Ruhi mendatangi
Shagun dan berbicara dengannya. Shagun beralasan ingin akan ala tapi Ruhi
berkata jika dirinya tau Shagun ingin elihat Raan dan Ishita, Ruhi mengatakan
bahwa Raman dan Ishita sudah pergi.
Shagun tetap menyangkal dan akan beranjak pergi tapi hakim memintanya
untuk ikut bergabung.
Raman membaca pesan dan berkata
akan menelpon polisi, ketika dia hendak menelpon polisi. Raman mendengar alarm
mobil Ishita dan melihatnya dari jendela. Raman tidak melihat siapapun dan
ertanya pada Ishita mengapa alarm mobilnya berbunyi. Ishita menjawab bahwa itu
mobil tua dan berkata akan pergi mematikan alar nya. Raman lalu melihat preman2
tersebut dan mencegah Ishita keluar lalu mematikan lampu dan menunjukkan
preman2 tadi pada Ishita.
Mereka mengintai preman2 tersebut.
Preman2 tersebut lalu bertanya pada penjaga keamanan tentang mobil Ishita di
luar. Raman sibuk berpikir dengan Ishita, Raman lalu mengajak Ishita sembunyi
di gudang rumah karena preman2 tersebut tidak akan memeriksa gudang.
Preman2 tadi berhasil masuk ke
dalam rumah dan mencari mereka. Raman dan Ishita sembunyi didalam lemari gudang.
Preman2 tadi berpikir akan melihat diluar tapi tiba2 ponsel Raman berdering,
preman2 itu pun kembali mencari2 di dalam rumah.
Shagun dan Ruhi tiba di
apartemen, Ruhi melihat mobil Ishita dan mengatakannya pada Shagun bahwa Raman
dan Ishita pasti sudah tiba dirumah. Shagun bertanya2 mengapa Raman menolak
panggilan teleponnya.
Preman2 tadi menodongkan senjata
pada Raman dan Ishita. Mereka berkata akan membunuhnya karena Raman dan Ishita
sudah tahu banyak tentang mereka. Ishita berjanji tidak akan mengatakan pada
siapapun. Raman lalu ditelepon oleh Ruhi. Raman berkata pada preman2 tersebut
akan menerima telepon agar tidak menimbulkan kecurigaan. Raman pun menerima
telepon Ruhi dan mengatakan bahwa dirinya baik2 saja. Ruhi menjadi heran karena
dirinya belum menanyakan apa2 tapi ayahnya sudah mengatakan bahwa dia baik2
saja. Ruhi merasa terjadi sesuatu dengan Raman.
Ishita juga ikut berbicara dengan
Ruhi. Lalu Ruhi mengatakan pada Shagun bahwa mungkin Raman dalam bahaya dan dia
berniat masuk tapi Shagun mencegahnya. Ruhi tanpa sengaja memegang mobil Ishita
dan alarm pun berbunyi. Salah satu preman
memeriksa dari jendela. Shagun dan Ruhi melihat preman tersebut dan
bersembunyi. Ruhi menjadi cemas dan berkata bahwa mereka bisa saja pencuri,
Shagun berusaha menghubungi Aditya.
Sinopsis Mohabbatein Episode 238 Tayang Minggu 26 Maret 2017 Hari Ini
Nidhi menemui Mihika dan
berbicara dengannya. Nidhi mengatakan pada Mihika bahwa dia dan Romi tidak
cocok. Nidhi mengatakan bahwa dia lebih cocok dengan Ashok tapi Mihika
mengabaikannya dan memintanya untuk tidak ikut campur urusannya. Romi datang
bersama Ashok. Ashok menayapa Mihika dan
menanyakan kabarnya. Romi juga kemudian mengajak Mihika untuk ikut dalam
pertemuannya. Sementara Raman dan Ishita masih di sandera dan mereka berdebat
karena kesepakatan yang dibuat Raman dengan preman2 tersebut.
Aaliya dan Aditya menghalangi
Ruhi yang ingin membantu Raman. Shagun berkata bahwa mereka membawa pistol.
Mihir kemudian datang. Ruhi memberitahu tentang preman2 tadi. Mereka lalu
menyusun rencana. Romi, Ashok dan yg lain berada di resto, Mihika dan Romi
berdebat karena Mihika meminta Romi menolak investasi di perusahaan Chandan
Shah. Mihika lalu mendapat telepon dari Ruhi dan terkejut. Mereka lalu
berpamitan pada Ashok dan Nidhi. Nidhi pun geram karena mendengar Ruhi
mengkhawatirkan Raman dan Ishita.
Mihir dan yang lain berada di
rumah keluarga Iyer menyusun rencana. MIhir
meminta Madhavi memberi bubuk cabe pada masing2 orang. Mihir memberitahu mereka
untuk menaburkan bubuk cabe tersebut ke mata para preman Sementara Raman dan
Ishita terus berdebat dan membuat preman2 tersebut pusing. Preman memibta mereka
memberikan emas mereka. Raman berniat memberikan apa yang diminta preman tapi
Ishita melarang. Raman dan Ishita kembali berdebat. Preman pun marah dan menembakkan
senjata ke atap. Raman dan Ishita terkejut.
Ruhi dan yang lain yang menunggu
didepan pintu terkejut mendengar bunyi tembakan. Ruhi semakin cemas dan
menangis, dia meminta Mihir melakukan sesuatu.
Raman dan Ishita berusaha melawan
preman2 tersebut. Ishita berhasil kabur dan berusaha membuka pintu, salah satu
oreman mengikuti Ishita dan saat intu terbuka orang2 menyiramkan bubuk cabai,
Ishita dan salah satu preman tersebut terkena bubuk tersebut. Mihir lalu
menghajar preman tersebut, salah satu preman berhasil lolos dan menodongkan
pisau ke leher Ishita. Raman berhasil menyelamatkan Ishita dan menghajar preman
tersebut. Polisi pun kemudian datang dan menangkap preman2 tersebut yang
ternyata sangat berbahaya.
Raman terlihat sangat
mengkhawatirkan mata Ishita yang terkena bubuk cabai, dia berusaha mengobatinya
dan membersihkan matanya, dia menyuruh Aditya menelpon dokter. Shagun melihat
perhatian Raman pada Ishita dengan iri lalu beranjak pergi, Ruhi melihat sikap
Shagun tersebut.
Raman menelpon seseorang
membicarakan pekerjaannya, Toshi muncul mendatangi Ishita dan berusaha
mengompres matanya. Toshi lalu meminta Raman terus mengompres mata Ishita tapi
Ishita berkata bisa melakukannya sendiri, Ishita meminta Toshi beristirahat lalu
Toshi pun beranjak pergi. Ishita kesulitan mencari kompresnya dan Raman
membantunya. Dia meniup2 mata Ishita lalu mengompresnya dan akhirnya ikut
tertidur sambil memeluk Ishita, pagi harinya Toshi melihat mereka yang tdur
bersama dan tersenyum, Toshi berterimakasih pada Dewa.
Mani menyapa Aaliya sambil
membawakan sarapan, mereka lalu mengobrol tentang Aaliya yang tidak pandai
memasak. Aaliya pun berpikir akan bertanya pada Aditya untuk mencarikan solusi
pada siapa dirinya harus belajar memasak.
Guru Shravan datang ke rumah
keluarga Iyer. Shravan mengatakan pada Madhavi bahwa dia mengajar bahasa
perancis. Guru Shravan menanyakan Bala, Vishwa memangilnya dan Bala kemudian
muncul berbicara dengan guru Shravan. Mereka kemudian saling berjabat tangan.
Vandu muncul dan bertanya2 mengapa mereka harus berjabat tangan. Vandu pun
membuat jabat tangan keduanya terpisah. Bala kemudian beranjak pergi. Vandu
berbicara dengan guru Shravan, guru Shravan terus memuji2 Bala dan mengatakan
Bala lebih muda dari Vandu. Vandu membantahnya dan bertanya apakah dirinya
terlihat lebih tua daripada Bala. Guru Shravan tidak menjawab dan terus
berpamitan. Vandu pun terlihat marah.
Mihir ke rumah Raman dan
berbicara dengan Toshi dan Romi di meja makan. Mihir lalu mendapat telepon dan
beranjak pergi untuk menerimanya. Toshi lalu memuji2 Mihir karena berhasil
membuat preman2 tertangkap. Romi kemudian menemui Mihir dan menghinanya, Romi
tidak berkomentar dan memilih pergi. Aditya mendengarkan mereka dan bertanya2
mengapa Romi menghina Mihir. Aditya merasa harus berbicara dengan Romi.
Ishita terbangun dan terkejut
berada dalam dekapan Raman. Ishita lalu memandanginya sambil tersenyum. Raman
terbangun dan lehernya terasa sakit karena tidur dengan kepala tertunduk
semalaman, Ishita mencoba memijatnya tapi Raman menolak.
Simmi berbicara dengan Toshi, Ruhi diam2 mendengarkan. Toshi
menceritakan Raman dan Ishita yang tidur bersama dan saling peluk, Shagun
terkejut mendengarnya dan merasa sedih. Rhi pun berpikir akankan ayahnya dan
Ishita bersama lagi. Mereka lalu mendengar teriakan Raman dan bergegas melihat.
Simmi menggoda Raman dan Raman
berkelit mengatakan bahwa dirinya ketiduran bersama Ishita saat mengompres
matanya. Shagun lalu berusaha menelpon dokter.
Dokter datang memeriksa Raman dan
mengatakan sesuatu lalu beranjak pergi. Simmi dan Toshi pun tertawa mengingat
penjelasan dokter tadi yang secara tidak langsung mengatakan Raman sudah
beranjak tua. Raman menyuruh mereka pergi sementara Romi berkomentar pada Raman
karena dia sudah tua, Romi meminta Raman memanggilnya jika memerlukan
bantuannya. Raman pun mencari sandal untuk memukul Romi. Romi pun tertawa dan bergegas pergi. Raman merasa marah sementara Ishita mentertawakannya.
By : aRin