Sinopsis Mohabbatein Episode 238 Tayang Minggu 26 Maret 2017

Sinopsis Mohabbatein Episode 238 Raman dan Ishita keluar bersama preman2 tadi dan bertengkar. Raman mencoba menjelaskan bahwa mereka adalah Bhalla dan menjadi Agarwal hanya demi untuk mendaatkan meja di resto tapi preman2 tersebut berkata bahwa mereka tidak bisa di kelabui. Mereka meminta uangnya kembali, Raman menipu mereka dan berhasil mengunci mereka disebuah ruangan lalu  melarikan diri, mereka lalu masuk ke dalam mobil Ishita. Tapi mobil Ishita mogok.



Preman2 tadi muncul dan berniat merusak mobil Ishita. Tiba2 mobil Ishita bisa dihidupkan, Raman serta Ishita berhasil melarikan diri. Di perjalanan mereka bertengkar karena Ishita berbohong dengan meja resto tadi dan membuat mereka terlibat masalah. Ishita lalu menelpon seseorang dan mengaku sebagai Nyonya Agarwal.  Ishita pun kemudian berhasil mendapatkan alamat rumah keluarga Agarwal.

Aditya ke pelataran parkir dan bertemu Aaliya, mereka mengobrol menceritakan tentang Raman, Ishita dan Mani. Aditya meminta Aaliya mencarikan seseorang yang bisa mencintai Mani.

Raman dan Ishita tiba dirumah Agrawal dan memencet bel pintu. Ishita lalu menggunakan jepit rambutnya untuk membuka pintunya. Karena tak kunjung ada yang membukakan pintu. Raman dan Ishita masuk ke dalam dan tidak berhasil menemukan Agarwal. Raman menemukan secarik surat dan membacanya. Ternyata itu surat Agarwal untuk preman2 tadi. Mereka mendengar suara preman2 dan sembunyi. Preman itu mendobrak pintu dan mencari mereka.

Ruhi masih bersama hakim dan Ruhi berkata akan mengambil air minum. Hakim tau bahwa Ruhi akan mencari Raman dan Ishita, dia lalu berkata bahwa mungkin Raman dan Ishita sudah pergi. Ruhi melihat Shagun yang tiba2 datang dan Ruhi pamit pada hakim akan mengambil jus.

Raman dan Ishita berhasil pulang dan mereka kembali berbicara. Ishita takut preman2 tadi mengikuti mereka. Raman meyakinkan Ishita bahwa tidak akan ada yang mengikuti mereka. Ruhi mendatangi Shagun dan berbicara dengannya. Shagun beralasan ingin akan ala tapi Ruhi berkata jika dirinya tau Shagun ingin elihat Raan dan Ishita, Ruhi mengatakan bahwa Raman dan Ishita sudah pergi.  Shagun tetap menyangkal dan akan beranjak pergi tapi hakim memintanya untuk ikut bergabung.

Raman membaca pesan dan berkata akan menelpon polisi, ketika dia hendak menelpon polisi. Raman mendengar alarm mobil Ishita dan melihatnya dari jendela. Raman tidak melihat siapapun dan ertanya pada Ishita mengapa alarm mobilnya berbunyi. Ishita menjawab bahwa itu mobil tua dan berkata akan pergi mematikan alar nya. Raman lalu melihat preman2 tersebut dan mencegah Ishita keluar lalu mematikan lampu dan menunjukkan preman2 tadi pada Ishita.

Mereka mengintai preman2 tersebut. Preman2 tersebut lalu bertanya pada penjaga keamanan tentang mobil Ishita di luar. Raman sibuk berpikir dengan Ishita, Raman lalu mengajak Ishita sembunyi di gudang rumah karena preman2 tersebut tidak akan memeriksa gudang.

Preman2 tadi berhasil masuk ke dalam rumah dan mencari mereka. Raman dan Ishita sembunyi didalam lemari gudang. Preman2 tadi berpikir akan melihat diluar tapi tiba2 ponsel Raman berdering, preman2 itu pun kembali mencari2 di dalam rumah.

Shagun dan Ruhi tiba di apartemen, Ruhi melihat mobil Ishita dan mengatakannya pada Shagun bahwa Raman dan Ishita pasti sudah tiba dirumah. Shagun bertanya2 mengapa Raman menolak panggilan teleponnya.

Preman2 tadi menodongkan senjata pada Raman dan Ishita. Mereka berkata akan membunuhnya karena Raman dan Ishita sudah tahu banyak tentang mereka. Ishita berjanji tidak akan mengatakan pada siapapun. Raman lalu ditelepon oleh Ruhi. Raman berkata pada preman2 tersebut akan menerima telepon agar tidak menimbulkan kecurigaan. Raman pun menerima telepon Ruhi dan mengatakan bahwa dirinya baik2 saja. Ruhi menjadi heran karena dirinya belum menanyakan apa2 tapi ayahnya sudah mengatakan bahwa dia baik2 saja. Ruhi merasa terjadi sesuatu dengan Raman.

Ishita juga ikut berbicara dengan Ruhi. Lalu Ruhi mengatakan pada Shagun bahwa mungkin Raman dalam bahaya dan dia berniat masuk tapi Shagun mencegahnya. Ruhi tanpa sengaja memegang mobil Ishita dan alarm pun berbunyi. Salah satu preman  memeriksa dari jendela. Shagun dan Ruhi melihat preman tersebut dan bersembunyi. Ruhi menjadi cemas dan berkata bahwa mereka bisa saja pencuri, Shagun berusaha menghubungi Aditya.

Sinopsis Mohabbatein Episode 238 Tayang Minggu 26 Maret 2017 Hari Ini


Nidhi menemui Mihika dan berbicara dengannya. Nidhi mengatakan pada Mihika bahwa dia dan Romi tidak cocok. Nidhi mengatakan bahwa dia lebih cocok dengan Ashok tapi Mihika mengabaikannya dan memintanya untuk tidak ikut campur urusannya. Romi datang bersama Ashok.  Ashok menayapa Mihika dan menanyakan kabarnya. Romi juga kemudian mengajak Mihika untuk ikut dalam pertemuannya. Sementara Raman dan Ishita masih di sandera dan mereka berdebat karena kesepakatan yang dibuat Raman dengan preman2 tersebut.

Aaliya dan Aditya menghalangi Ruhi yang ingin membantu Raman. Shagun berkata bahwa mereka membawa pistol. Mihir kemudian datang. Ruhi memberitahu tentang preman2 tadi. Mereka lalu menyusun rencana. Romi, Ashok dan yg lain berada di resto, Mihika dan Romi berdebat karena Mihika meminta Romi menolak investasi di perusahaan Chandan Shah. Mihika lalu mendapat telepon dari Ruhi dan terkejut. Mereka lalu berpamitan pada Ashok dan Nidhi. Nidhi pun geram karena mendengar Ruhi mengkhawatirkan Raman dan Ishita.

Mihir dan yang lain berada di rumah keluarga Iyer  menyusun rencana. MIhir meminta Madhavi memberi bubuk cabe pada masing2 orang. Mihir memberitahu mereka untuk menaburkan bubuk cabe tersebut ke mata para preman Sementara Raman dan Ishita terus berdebat dan membuat preman2 tersebut pusing. Preman memibta mereka memberikan emas mereka. Raman berniat memberikan apa yang diminta preman tapi Ishita melarang. Raman dan Ishita kembali berdebat. Preman pun marah dan menembakkan senjata ke atap. Raman dan Ishita terkejut.

Ruhi dan yang lain yang menunggu didepan pintu terkejut mendengar bunyi tembakan. Ruhi semakin cemas dan menangis, dia meminta Mihir melakukan sesuatu.

Raman dan Ishita berusaha melawan preman2 tersebut. Ishita berhasil kabur dan berusaha membuka pintu, salah satu oreman mengikuti Ishita dan saat intu terbuka orang2 menyiramkan bubuk cabai, Ishita dan salah satu preman tersebut terkena bubuk tersebut. Mihir lalu menghajar preman tersebut, salah satu preman berhasil lolos dan menodongkan pisau ke leher Ishita. Raman berhasil menyelamatkan Ishita dan menghajar preman tersebut. Polisi pun kemudian datang dan menangkap preman2 tersebut yang ternyata sangat berbahaya.

Raman terlihat sangat mengkhawatirkan mata Ishita yang terkena bubuk cabai, dia berusaha mengobatinya dan membersihkan matanya, dia menyuruh Aditya menelpon dokter. Shagun melihat perhatian Raman pada Ishita dengan iri lalu beranjak pergi, Ruhi melihat sikap Shagun tersebut.

Raman menelpon seseorang membicarakan pekerjaannya, Toshi muncul mendatangi Ishita dan berusaha mengompres matanya. Toshi lalu meminta Raman terus mengompres mata Ishita tapi Ishita berkata bisa melakukannya sendiri, Ishita meminta Toshi beristirahat lalu Toshi pun beranjak pergi. Ishita kesulitan mencari kompresnya dan Raman membantunya. Dia meniup2 mata Ishita lalu mengompresnya dan akhirnya ikut tertidur sambil memeluk Ishita, pagi harinya Toshi melihat mereka yang tdur bersama dan tersenyum, Toshi berterimakasih pada Dewa.

Mani menyapa Aaliya sambil membawakan sarapan, mereka lalu mengobrol tentang Aaliya yang tidak pandai memasak. Aaliya pun berpikir akan bertanya pada Aditya untuk mencarikan solusi pada siapa dirinya harus belajar memasak.

Guru Shravan datang ke rumah keluarga Iyer. Shravan mengatakan pada Madhavi bahwa dia mengajar bahasa perancis. Guru Shravan menanyakan Bala, Vishwa memangilnya dan Bala kemudian muncul berbicara dengan guru Shravan. Mereka kemudian saling berjabat tangan. Vandu muncul dan bertanya2 mengapa mereka harus berjabat tangan. Vandu pun membuat jabat tangan keduanya terpisah. Bala kemudian beranjak pergi. Vandu berbicara dengan guru Shravan, guru Shravan terus memuji2 Bala dan mengatakan Bala lebih muda dari Vandu. Vandu membantahnya dan bertanya apakah dirinya terlihat lebih tua daripada Bala. Guru Shravan tidak menjawab dan terus berpamitan. Vandu pun terlihat marah.

Mihir ke rumah Raman dan berbicara dengan Toshi dan Romi di meja makan. Mihir lalu mendapat telepon dan beranjak pergi untuk menerimanya. Toshi lalu memuji2 Mihir karena berhasil membuat preman2 tertangkap. Romi kemudian menemui Mihir dan menghinanya, Romi tidak berkomentar dan memilih pergi. Aditya mendengarkan mereka dan bertanya2 mengapa Romi menghina Mihir. Aditya merasa harus berbicara dengan Romi.

Ishita terbangun dan terkejut berada dalam dekapan Raman. Ishita lalu memandanginya sambil tersenyum. Raman terbangun dan lehernya terasa sakit karena tidur dengan kepala tertunduk semalaman, Ishita mencoba memijatnya tapi Raman menolak.

Simmi berbicara dengan  Toshi, Ruhi diam2 mendengarkan. Toshi menceritakan Raman dan Ishita yang tidur bersama dan saling peluk, Shagun terkejut mendengarnya dan merasa sedih. Rhi pun berpikir akankan ayahnya dan Ishita bersama lagi. Mereka lalu mendengar teriakan Raman dan bergegas melihat.

Simmi menggoda Raman dan Raman berkelit mengatakan bahwa dirinya ketiduran bersama Ishita saat mengompres matanya. Shagun lalu berusaha menelpon dokter.


Dokter datang memeriksa Raman dan mengatakan sesuatu lalu beranjak pergi. Simmi dan Toshi pun tertawa mengingat penjelasan dokter tadi yang secara tidak langsung mengatakan Raman sudah beranjak tua. Raman menyuruh mereka pergi sementara Romi berkomentar pada Raman karena dia sudah tua, Romi meminta Raman memanggilnya jika memerlukan bantuannya. Raman pun mencari sandal untuk memukul Romi. Romi pun tertawa dan bergegas pergi. Raman merasa marah sementara Ishita mentertawakannya.


By : aRin