Fatmagul Episode 102 (Tayang Sabtu, 25 Juni 2016)

Di dlm kamarnya Fatmagul masih merasa berdebar saat kontak tangan dgn Kerim. Di dapur, Kerim menyiapkan sup ke dlm mangkok. Fatmagul telah berganti baju dan sebelum dia keluar kamar, dia memperhatikan dirinya di cermin dan merapikan rambutnya, saat itulah terdengar lagu romantis mengalun dr radio yg diputar Kerim. Kemudian Fatmagul keluar kamar dan menikmati sup bersama Kerim.

Mustafa putus asa, kali ini nasibnya masih di tangan Yasaran. Erdogan berkata agar seepatnya menyerahkan Mustafa pd polisi, Mustafa menyahuti ucapan Erdogan dgn mengatakan jika dia di penjara maka dia akan buka suara ttg kasus Fatmagul dan orang pertama yg bakal disebut Mustafa adalah Erdogan. Munir kembali mengancam Mustafa, Erdogan ikut2 berbicara. Mustafa membentak Erdogan supaya diam. Lalu Rezat brkata agar Mustafa melupakan masalah Yasemin, Rezat menyuruhnya pergi. Mustafa pergi dgn penuh amarah. Dia sempat menatap tajam Yasemin yg sdg bersama Yasar.

Di ruangan Rezat, Erdogan menyombongkan diri jika krn dialah semua masalah teratasi. Rezat dgn penuh kebencian  mengatakan jika semua masalah sebenarnya bersumber padanya. Munir jg ikut menyalahkan Erdogan. Erdogan hanya terdiam.

Mustafa sendiri keluar gedung yasaran dgn penuh emosi, dia membanting pintu pagar juga pintu mobilnya. Kemudian dia berteriak dgn kuat didlm mobil utk meluahkan kekesalannya.

Kerim dan Fatmagul sdg duduk santai di depan perapian. Kerim membaca buku puisi dan Fatmagul nampak sdg melamun. Kerim bertanya mengapa Fatmagul diam saja. Fatmagul menjawab tdk tahu. Kemudian Kerim mulai berbicara bahwa mereka tdk bs berpura2 melupakan ciuman td. Fatmagul menjadi salah tingkah mendengar ucapan Kerim. Kerim meminta Fatmagul utk tdk tkut kepadanya. Fatmagul berkata dia tdk takut. Kerim berjanji dia tdk akan menyakiti Fatmagul. Tiba2 ponsel Fatmagul berbunyi, Kerim berani bertaruh jika itu tlp dr Mukades. Tp Fatmagul berkata jika itu Meryem setelah membaca nama di layar ponsel. Begitu tlp diterima lgs terdengar suara Mukades, Fatmagul lgs berteriak “kakak ipar”. Kerim lgs tersenyum krn tebakannya benar. Mukades berkata jika Meryem lupa menaruh ponselnya, lalu Mukades berkata ingin mengunjugi Fatmagul. Mukades turun ke bawah dan berbohong pd Meryem jika Fatmagul yg menelpon. Meryem meminta ponselnya tp Mukades tak segera memberikan, dia malah nyerocos berbicara pd Fatmagul. Meryem mmelihat Kadir dtg dan sdg berjalan menuju rumah sambil menelpon. Mukades dgn segera memberikan ponsel pd Meryem, Mukades sendiri dgn kepo menunggu Kadir masuk rumah, dia sampai rela membuntuti Kadir hanya demi mencari bau parfum wanita utk dikabarkan pd Meryem. Meryem msh berbicara dgn Fatmagul. Rahmi dtg dan ingin berbicara jg dgn Fatmagul tp ternyata sambungan tlp telah terputus. Rahmi kembali ke kamar krn Murad memanggil. Sementara Mukades asik memanas2i Meryem ttg adanya wanita lain dihati Kadir. Meryem sebal mendengar celotehan Mukades dan dia menegurnya dgn keras lalu Meryem bergegas pergi.Mukades hanya tertawa senang melihat Meryem naik darah.



Di rumah Fahretin, Kerim dan Fatmagul membahas keinginan Mukades utk mengunjungi mereka krn menurut Kerim, Mukades pasti tdk akan betah krn kamar yg dimiliki hanya ada dua, Fatmagul memberi alasan kalau tdk mengijinkan Mukades pasti Mukades mengira dia sdg asik liburan. Kemudian Fatmagul mengutarakan keinginannya utk pulang ke rumah Kadir tp kerim mencegahnya.

Di rumah Kadir, Meryem keluar kamar dan mendengar suara siulan dr kamar Kadir. Meryem mengetuk pintu kamarnya dan menanyakan sesuatu. Meryem melihat kadir sdg menyiapkan baju2nya. Kadir  berkata dia akan ada urusan kerja diluar seminar selama 10 hr. Kadir menceritakan ttg teman wanitanya yg telah lama tdk bertemu. Meryem nampak sedih mendengarnya lalu dia pamit krn akan membacakan dongeng utk Murad. Mukades yg melihatnya dr lantai atas tertawa krn sedari td dia menguping. Mukades menawarkan diri menjadi perantara antara Meryem dan Kadir, Meryem lgs mengancamnya jika Mukades berani macam2. Mukades tertawa kegirangan menyaksikan kemarahan Meryem. Tp kegembiraan Mukades hilang saat rahmi keluar kamar membawa koran yg berisi berita ttg dirinya. Dia memarahi Rahmi.



Di apartemennya, Mustafa sdg minum wiski. Hacer duduk disebelahnya. Mustafa mengeluhkan nasibnya. Hacer mengatakan jika dia sdh memperingatkan Mustafa dr awal. Hacer menenangkan Mustafa dan berkata jika Fahretin Ilgaz telah membuatkannya paspor maka Hacer akan segera pergi dan Mustafa bs menyusul. Tp Mustafa marah dan mengatakan hacer tdk boleh kemana2 tanpa dirinya. Hacer memaksa dan Mustafa kembali mebentaknya hingga membuat Halide terbangun, Halide keluar kamar dan menegur Mustafa. Hacer berjalan menuju kamarnya sambil menangis. Halide melihat koran2 berserakan dan berisi berita ttg Mustafa dan Hacer. Halide berusaha menasihati Mustafa. Mustafa berkata agar ibunya jgn khawatir lalu dia  bergegas menuju kamar. Di kamar, Mustafa kembali merayu Hacer agar selalu bersamanya dan tdk melarikan diri lg. Hacer hanya terdiam, Mustafa kembali berbicara dgn setengah membentak. Hacer pun mengangguk pasrah.

Erdogan, Selim dan Munir sdg menikmati makan malam di sebuah restoran, Munir bertanya bagaimana Erdogan bs tahu ttg kedatangan Mustafa ke rumah Yasemin. Erdogan pun menceritakannya. Munir memuji Erdogan. Tak lama kemudian Yasar dtg, mereka mempersilahkan Yasar duduk dan bergabung dgn mereka. Erdogan malah memberikan menunya pd Yasar. Kemudian mereka melanjutkan obrolan, Munir senang krn selama dia pergi, Yasar telah bekerja dgn cukup baik. Tp Munir heran krn pihak Fatmagul tdk ada yg bereaksi dgn berita di koran, dia mengaharap Kerim akan marah dan mendatanginya. Selim berujar jika Fatmagul dan kerim tdk pernah terlihat akhir2 ini. Yasar pun menginfokan tdk pernah melihat mereka dtg ke kedai Gul Mutfagi. Erdogan menanggapi dgn senang dan berkata biar mereka merasa seperti apa rasanya di penjara.



Di rumah Fahretin, Fatmagul sdg melamun, Kerim mengambil minuman di dapur. Kemudian Fatmagul berkata apakah Kerim akan marah jika dia pergi tdur lebih cepat. Kerim mengatakan tdk apa2 lalu Fatmagul mengucapkan selamat malam dan hendak pergi ke kamar. Kerim menahannya krn ingin melihat dl tangannya yg terkena panci panas td. Fatmagul memperlihatkannya dan mengatakan tdk apa2 lalu segera pergi ke kamar. Kerim menunggu apakah Fatmagul akan mengunci pintu atau tidak, di dlm kamar saat menutup pintu, Fatmagul agak ragu sejenak utk mengunci pntu kamar atau tidak. Akhirnya dia putuskan utk tdk menguncinya lalu Fatmagul menghidupkan lampu meja. Kerim yg mengetahui Fatmagul telah berganti lampu merasa senang krn Fatmagul tdk mengunci pintunya, kemudian Kerim bergegas mengunci jendela dan pintu2. Utk sesaat dia memandangi bangku di halaman dmn td dia dan Fatmagul berciuman. Setelah itu Kerim masuk ke kamarnya.

Dikamar Murad, Mukades sdg bersama Murad. Murad ingin tdur bersama ibunya tp mukades berkata jika tempat tidurnya tdk akan muat nantinya. Rahmi dtg membawakan air minum utk Murad. Lalu Rahmi menyuruhnya utk cepat tdur. Rahmi mengecup Murad dan tiba2 saja Mukades sdh mencium Rahmi, Rahmi menegurnya krn Murad bs meihatnya. Mukades kemudian menggoda Rahmi dgn berkata jika Murad sdh tdur, dia akan segera menemui Rahmi. Rahmi dgn malu2 mengabaikan ucapan Mukades krn takut didengar Murad lalu dia keluar kamar. Mukades tersenyum melihat Rahmi yg malu2.

Kadir keluar dr kamarnya sambil membaa baju sementara Meryem sdg membaca dikamarnya. Kadir melihat lampu di kamar Meryem msh menyala, diapun mengetuk pintu dan memanggil Meryem, saat pintu terbuka Kadir berkata ingin meminta benang utkmenjahit krn kancing kemejanya terlepas. Meryem berkata bs menjahitkannya tp Kadir mnolak merepotkannya. Lantas Meryem mengambilkan benang utk kadir dan setelah itu dia bertanya mengenai seminar yg napaknya penting bagi Kadir, Kadir menjelaskan bahwa usai seminar mereka akan reuni dl. Setelah itu Kadir kembali ke kamarnya. Meryem melanjutkan membaca tp dia menjadi tdk fokus memikirkan Kadir.

Sementara baik Kerim maupun Fatmagul sama2 masih terhaga, mereka masih mengingat kejadian td di bangku halaman.

Sedangkan di restoran tersisa Erdogan dan Selim yg masih ada di situ. Erdogan sepertinya mulai mabuk, dia berkata jika tdk ada yg bs menyelamatkan hidupmereka kecali pernyataan dr Fatmagul sendiri. Selim menyahut jika Fatmagul tdk akan pernah menarik tuntutannya tpErdogan berani jamin Fatmagul akan membatalkan tuduhannya. Selim merasa Erdogan sdh kelewat mabuk, dia mengajak Erdogan pulang tp Erdogan menolak. Dia ingin pergi bersenang2 dan mengajak Selim, Selim menolaknya krn dia tdk ingin dikenali orang, Erdogan bertanya apakah mereka hrus bersembunyi terus menerus karena kasus ini. Selim tak menjawab dan membiarkannya, dia berpesan agar Erdogan jgn menyetir dl krn sdg mabuk.  Lalu Selim pergi.

Tengah malam, Fatmagul bermimpi, dia sedang memakai gaun pengantin hadiah dr Kerim, lalu muncul Selim dan Erdogan yg berusaha menyentuh gaunnya. Fatmagul memberontak.    Tiba2 lampu dihidupkan dan Kerim memanggil2 Fatmagul yg sdg menangis ketakutan. Kerim menenangkan Fatmagul dan mengambilkan air minum, saat kembali sambil membawa air minum, Kerim bertanya apa yg dimimpikannya. Fatmagul hanya menangis.



Pagi harinya, Erdogan pulang diantar oleh seorang lelaki . Rezat melihatnya dr jendela. Dan saat Erdogan masuk ke dlm rumah, Rezat lgs meghampiri dan dgn kesal mengomelinya. Erdogan membalas jika dia sdg pusing dan tdk ingin mendengarkan omelan Rezat. Rezat melanjutkan omelannya, ttg Yadigar yg mengetahui semuanya, ttg rencana Yasemin itu semua dikarenakan ulah Erdogan. Erdogan membalas jika mmg semua gara2 dia tp Rezat lah yg telah menyuap semua orang. Rezat menyuruh Erdogan ttup mulut. Mereka bertengkar hingga Hilmiye dan Selim terbangun dan melerai mereka. Erdogan terus memaki Rezat hingga Hilmiye membentaknya dan menegurnya. Sementara Rezat dan Selim pergi keruangan lain. Selim mengatakan sesuatu tpRezat membentaknya dan menyuruhnya pergi. Setelah Selim pergi, Rezat nampak berpikir utk membalas Erdogan. Dia menelpon Mustafa dan meminganya utk berbicara berdua di suatu tempat.

Di rumah Fahretin, Fatmagul berjalan mencari Kerim di sekitar rumah, dia menemukannya sdg memperbaiki mesin cuci nyg sdh tua. Kerim berkata usai memperbaiki mereka akan pulang ke rumah Kadir. Fatmagul merasa senang dan mengucapkan terima kasih pd Kerim.

Di rumah Kadir, Mukades masih tdur bersama Murad, Rahmi jg tertidur di ruangan lain. Kadir dan Meryem sama2 keluar dr kamar mereka dan saling menyapa. Kadir berkata jika dia akan brkt ke kantor lbh awal, Meryem pun hendak menyiapkan sarapan utknya tp Kadir menolak krn dia buru2. Sementara Mukades terbangun krn merasa tempat tdur basah. Dia menuduh Murad mengompol tp Murad berkata jika baju dia kering dan baju tdur ibunya yg basah. Mukades terkejut dan memeriksa bajunya yg ternyata basah krn air ketubannya yg sdh pecah. Mukades pun berteriak histeris memanggil Rahmi yg seketika lgs terbangun mendengar teriakan Mukades. Kadir dan Meryem pun kaget mendengar teriakan Mukades. Meryem lgs berlari menuju lantai atas. Di kamar Murad, Meryem berusaha membantu Mukades, dia menyuruh Kadir dan Rahmi menunggu diluar. Kadir bertanya sdh waktunyakah Mukades melahirkan tp Rahmi menjawab krg satu setengah bulan lg. Di dlm kmr, Mukades menangis takut kehilangan bayinya krn belum waktunya melahirkan tp Meryem menenangkanya. Mukades keluar sebentar menyuruh Rahmi mengambil tas obat Meryem dan mengambil air panas, sedangkan Kadir dipintanya menelpon ambulans. Lalu Meryem kembali meminta Mukades utk mencoba melahirkan bayinya.

Di rumah Fahretin, Fatmagul sdg membereskan barang2 yg akan dibawa pulang. Fatmagul 1111menghingat semua kenangan yg telah terjadi selama dua hr di rumah itu. (scene menggambarkan saat dia memasak bersama Kerim, saat berjalan2 dihutan, saat bertemu dan bermain dgn Lodos  serta saat mereka berciuman di halaman). Kerim muncul, mereka mengonrol sebentar setelah itu Fatmagul mengajaknya pergi krn taksi sdh menunggu. Saat akan keluar dr rumah, mereka berdua menatap seluruh ruangan dgn sedih. Kemudian mereka berjalan keluar menuju taksi yg sdh menanti.

Tim medis datang dan segera menuju lantai atas rmah Kadir. Meryem berhasil membantu kelahiran bayi Mukades. Tim medis segera membawa bayhi dan Mukades ke RS. Sebelum pergi, Mukades mendoakan Meryem krn kebaikannya. Meryem menyuruh Rahmi mengikuti Mukades. Sementara Kadir akan pergi dgn Murad. Meryem kembali ke kamar dan duduk menangis krn bahagia, Kadir melihatnya lalu pergi dan membiarkannya sendirian krn sepertinya Meryem tdk ingin diganggu. Tak beberpa lama Meryem menelpon Fatmagul dan menceritakan kelahiran bayi Mukades di rumah. Fatmagul dan Kerim terkejut dan senang Meryem yg membantu kelahirannya. Fatmagul berkata akan segera sampai di rumah.



Di rumah Yasaran, Erdogan masih tertidur, Selim berjalan menaiki tangga menuju kamar Erdogan dan membangunkannya, mereka harus menjemput Perihan di RS. Erdogan yg rupanya msh marah thdp Rezat menolak berangkat bersama Selim, dia berkata akan menyusulm nanti. Selim yg jengkel pun kemudian pergi. Lalu di lantai bawah dia menanyakan ayahnya pd pelayan dan dijawab jika Rezat sdh pergi pagi2 sekali.

Mustafa berada di tepi laut sdg menunggu kedatangan Rezat. Tak beberapa lama dia melihat mobil Rezat dtg. Rezat turun dan menghampirinya. Mustafa mengatakan sesuatu krn dia takut ini jebakan Rezat. Rezat berkata bahwa ini hanya antara dia dan Mustafa. Yg lain tdk ada yg tahu. Rezat agak terdiam, Mustafa menunggunya berbicara. Dgn sedikit tersendat Rezat akhirnya membuka suara. Rezat berkata bahwa semua yg dilakukan selama ini hanya utk menutupi kejahatan Erdogan, sebenarnya Rezat tdk senang melakukan itu semua dan terus terang sebenarnya Rezat malu melakulan itu semua. Mustafa diam mendengarkan pembicaraan Rezat.

Di RS, Rahmi, Murad dan Mehmet sdg memandang bayi Mukades. Murad bertanya mengapa adiknya diletakkan dlm kaca. Mehmet memberitahu bahwa kaca itu bernama inkubator. Rahmi menjelaskan jika adiknya diletakkan di inkubator krn lahir sebelum waktunya. Lalu Kerim dan Fatmagul dtg. Kerim memberi ucapan selamat. Rahmi berkata jika sebenarnya dia khawatir akan bayinya. Fatmagul menenangkan kakaknya.



Tayang Sabtu, 25 Juni 2016
By : ARIN