Fatmagul Episode 99 (Tayang Rabu, 22 Juni 2016)

Sinopsis Fatmagul Episode 99 (Tayang Rabu, 22 Juni 2016) Fahretin menghampiri Kerim, dia berkata bahwa dia sdh memaafkan ibunya dr dl, dia jg telah memaafkan Meryem, Fahretin mengatakan bahwa Kerim adalah hadiah terindah utknya, Fahretin selalu menunggu balasan dr semua suratnya yg tdk pernah dibaca oleh Kerim. Kerim meminta agar Fahretin meninggalkannya. Tp Fahretin kembali berbicara jika dia akan pulang ke Australia, Fahretin jg akan selalu mendukung Kerim. Kerim diam saja dan dgn kesal bergegas pergi.

Di rumah Kadir, Meryem membaca berita di koran yg memperlihatkan foto keadaan keluarga Yasaran yg sdg bersedih krn mengalami kecelakaan sementara foto yg lain memperlihatkan Kerim dan Fatmagul sdg tertawa bahagia saat di dlm mobil (saat Fatmagul belajar menyetir), Fatmagul hanya bs menangis mendengar dan melihat itu semua. Mukades terus saja membaca berita itu. Fatmagul pun merampas koran yg dipegang Mukades dan membantingnya. Mukades masih saja membahasnya dgn berapi2, Meryem memintanya berhenti brbicara. Rahmi menghibur Fatmagul yg masih menangis. Sementara di lantai bawah, Kerim mendengar tangisan Fatmagul tp dia tdk bs berbuatg apa2.

Sementara di RS, Perihan sdg berbicara dgn Hilmiye, Perihan menganggap insiden yg terjadi ini ulah Rezat, Rezat menepis anggapan Perihan. Perihan berujar jika mmg Rezat dalang dibalik kecelakaan ini, Perihan tdk akan pernah memaafkan Rezat. Hilmiye meminta Perihan utk tenang. Selim dan Munir yg mendengarkan hanya bs terdiam

Sementaradi dlm mobil, Erdogan sdg menunggu Nil didepan rumahnya. Saat Nil mkeluar, Erdogan segera memanggil dan menghampiri Nil. Tp Nil mengabaikannya dan ergegas menuju mobilnya. Erdogan masih berusaha membela diri tp Nil tetaptdk mpeduli dan meminta Erdogan utk tdk mengganggunya lg krn Nil sdh tdk ingin melihat Erdogan lg. Nil lgs masuk mobil dan melesat pergi. Erdogan menatap kepergian Nil sambil berbicara sendiri dgn penuh amarah dan dendam.




Di rumah Kadir, Kerim yg sdg duduk di kamarnya melihat dr jendela kedatangan Deniz, Kerim segera keluar kamar. Sementara Rahmi sdg menerima tlp dan membicarakan Fatmagul. Kerim keluar kamar, Mukades mengatakan sesuatu pdnya tp Kerim mengabaikan, Meryem bertanya mau kemana dia, Kerim menjawab jika Deniz datang. Kerim segera turun di ikuti yg lain.

Deniz mengetuk pintu, Kerim membukakannya dan menyapanya. Deniz berpamitan pd semua, dia berkata bahwa dia akan pulang ke Australia, lalu Deniz mengeluarkan kertas yg berisi alamat dan nomer telponnya, dia memberikan pd Kerim. Kerim menoleh pd Fatmagul dan Fatmagul menyuruh Kerim menerimanya dgn kode kedipan mata. Lantas Deniz berpelukan dgn semua dan keluar rumah, saat dihalaman Mukades bertanya kemanakah ayahnya, Deniz berkata ayahnya sdg ada urusan. Deniz pun bergegas pergi Saat akan masuk ke dlm rumah, Mukades menyindir sinis pd Kerim. Kerim diam saja kemudian bergegas masuk mengambil sepatu dan keluar lg. Fatmagul ingin mengikutinya tp Meryem menahannya dan menyuruhnya agar membiarkan Kerim sendiri. Kerim berjalan ke halaman belakang, dia nampak berpikir dgn perasaan tak menentu.

Fahretin sdg berpamitan pd Hacer, Fahretin berpesan agar Hacer berhati2. Kemudian Fahretin bergegas pergi bersama Mumtaz. Setelah itu hacer kembali masuk ke dlm rumah. Dia menutupi semua pintu dan jendela, kemudian terdengar suara pintu belakang tertiup angin, Hacer berjalan ke belakang dan menutup pintu. Tepat saat dia berbalik, dia terkejut menemukan Mustafa sdh berdiri dihadapannya.

Dlm perjalanan ponsel Fahretin berbunyi, Kerim menelponnya, setelah agak lama terdiam Kerim menanyakan kapan keberangkatannya ke Australia. Fahretin menjawab besok. Kerim menoleh ke belakang dan melihat Fatmagul sdh berdiri sedang menatapnya. Di ujung tlp Fahretin bertanya knp Kerim menanyakan. Kerim pun menjawab “besok aku akan datang, Ayah”. Fahretin seketika terkejut dan merasa senang, matanya berkaca2. Sementara Fatmagul tersenyum bahagia mendengar Kerim mau memanggil Fahretin dgn sebutan ‘ayah’.

Kerim tersenyum pd Fatmagul, Fatmagul lantas menyebut nama Kerim dgn mata berkaca2. Kerim lantas mendekat dan memeluk Fatmagul. Tapi kemudian Kerim melihat seseorang memotretnya. Kerim melepas pelukannya dan berteriak memanggil wartawan itu. Kerim berlari keluar dgn marah. Dia memarahi 3 orang yg mencoba mengambil fotonya. Fatmagul masuk kedlm rumah. Mukades yg melihat insiden itu nsegera berteriak memanggil Rahmi. Rahmi bergegas keluar dan memarahi para wartaan itu. Kerim berusaha menahan Rahmi. Meryem pun ikut keluar dan meyuruh Kerim mengakhiri semuanya. Kerim sekali lg mengancam mereka. Para wartawan itu bergegas pergi. Kerim dan yg lain jg bergegas masuk ke dlm rumah. Di halaman, Kerim melihat Fatmagul sdg memandangnya dr jendela dgn sedih. Kerim segera masuk ke dlm rumah.

Didlm mobil, Fahretin masih menangis terharu dan tdk percaya krn pd akhirnya Kerim mau memanggilnya “ayah”. Mumtaz hanya melihat Fahretin dr spion. Ketika masih seperempat perjalanan Fahretin melihat jejak ban mobil menuju jalan pintas rumah Fahretin yg ditinggali Hacer. Fahretin menyuruh Mumtaz mengikuti jejak itu.

Mustafa mendekati Hacer dan mulai bertanya knp Hacer malarikan diri darinya, dgn takut2 dan menangis Hacer meminta Mustafa agar melepaskannya, Mustafa mengabaikan permintaan Hacer, dia malah menanyakan knp Hacer mengirim surat pd ayah Kerim. Hacer terkejut mendengarnya, ia menanyakan bgmn Mustafa tau ttg surat itu. Mustafa kembali mengabaikan pertanyaan Hacer. Dia meyakinkan Hacer bahwa dia tdk akan pernah menyakiti Hacer krn Hacer adalah ibu dr calon anaknya. Hacer menjelaskan bahwa dia melakukan ini semua krn tdk ingin Mustafa kembali pd Yasaran. Mustafa terdiam mendengar penjelasan Hacer.

Fahretin dan Mumtaz terus mengikuti sampai akhirnya mereka melihat mobil yg diparkir. Fahretin dan Mumtaz turun dr mobil lalu melihat mobil tsb.


Saat melihat mobil yg diketemukan kosong kemudian dgn berlari Fahretin dan Mumtaz akhirnya  bergegas menuju rumah Fahretin.




Di rumah Kadir, semua sdg berkumpul di meja makan. Fatmagul masih menangis. Meryem menenangkannya. Mukades mulai berbicara hal2 yg malah membuat Fatmagul menangis Meryem mencoba menghiburnya dan mengatakan jika ini semua pasti ulah Yasaran, dia menyuruh Fatmagul cuci muka lalu mereka akan berangkat ke kedai. Mukades menyahuti jika wartawan2 itu nanti pasti jg mendatangi kedai mereka. Kerim setuju dgn ucapan Mukades, dia melarang Fatmagul pergi ke kedai dan diam saja di rumah. Fatmagul bereaksi, dia berkata jika dia hanya diam saja dirumah berarti yg diberitakan koran2 benar adanya, orang luar pasti mengira dia sdg bersembunyi. Kerim lalu berujar kalau dia akan mengantar Fatmagul ke kedai. Fatmagul pun pergi menuju kamarnya. Mukades kembali berkomentar sinis, Meryem menyuruhnya diam. Mukades lalu menyuruh Rahmi agar bersiap2. Rahmi segera bergegas. Kerim dan Meryem saling berpandangan.

Di rumah Fahretin, Mustafa masih bertanya mengapa Hacer tdk pernah mempercayainya. Hacer lalu menjawab agar Mustafa meninggalkannya. Mustafa berdiri dan memeluk Hacer sambil mengatakan bahwa dia sangat mencintai Hacer. Dia mengajak Hacer pulang bersamanya. Tiba2 Hacer melihat Fahretin dan Mumtaz datang. Fahretin lgs membuka pintu dan berteriak memanggil Mustafa, lalu menyuruh Mumtaz menelpon polisi. Hacer menahannya, Fahretin bertanya apakah Mustafa menyakitinya. Mustafa yg menjawab kalau dia tdk akan meyakiti Hacer krn Hacer adalah istrinya. Lalu Mustafa dan Fahretin saling beradu mulut. Fahretin menuduhnya sbg mata2 Yasaran. Tak lama ponsel Mustafa berbunyi, Selim menelponnya tp dia mengatakan bahwa itu ibunya yg menelpon. Fahretin tdk percaya dan lgs merampas posel Mustafa. Benar saja, dilayar ponsel tertulis nama Selim Yasaran. Fahretin menyuruhnya megeraskan suara ponselnya agar semua bs mendengar. Mustafa terlihat ragu kemudian dgn pasrah dia turuti kemauan Fahretin. Tp ternyata Selim menelponnya hanya utk menuduhnya sbg otak dr kecelakaan yg menimpa ibunya. Mustafa tdk terima dan dia memaki Selim lalu menutup tlp. Mustafa lalu menggunakan tlp td sbg bahan utk membela diri didepan Hacer. Mustafa berkata bahwa dia telah membuktikan dia bukan mata2 Yasaran. Fahretin terdiam sementara Hacer meminta maaf pd Mustafa



Fatmagul dan yg lain tiba di kedai, saat turun dr mobil mereka terkejut dgn banyaknya karangan bunga di depan kedai kiriman dr pemdukung2 Fatmagul. Mehmet berkata bahwa di dlm kedai sdh ada dua wanita menunggunya. Fatmagul dan yg lain masuk ke dlm kedai, ternyata dua wanita yg dimaksud Mehmet adalah Meltem dan Ibunya (Ender). Meltem memperkenal kan Ender pd semua anggota keluarga Fatmagul. Meryem menyuruh Mehmet menyapkan minuman. Ender membuka pembicaraan, dia mengatakan kalau Meltem ingin mengatakan sesuatu.






Fatmagul bertanya pd Meltem. Meltem menyampaikan tujuan utamanya menemui Fatmagul. Meltem berkata jika dia mundur utk mendukung Fatmagul. Fatmagul terkejut dan lgs merasa kecewa, begitu jg dgn Meryem dan Kerim. Meltem melanjutkan pembicaraannya, dia tdk nyaman menghadapi wartawan yg terus mengejarnya berkenaan dgn pernikahannya bersama Selim, dia merasa tertekan. Ender jg ikut memberi penjelasan pdn Fatmagul. Fatmagul menjawab jika dia memahami apa yg dirasakan Meltem. Lalu Meltem dan ibunya pamit. Saat akan keluar dr kedai, Meltem kembali meminta maaf pd Fatmagul. Fatmagul menjawab dgn riang tp dr raut wajahnya tersirat jelas kekecewaannya.

Sementara di rumah Fahretin, Mustafa masih mencoba merayu Hacer utk mau ikut pulang bersamanya, Hacer menjawab ragu ucapan Mustafa tp Mustafa kembali meyakinkannya. Hacer menatap Fahretin, Mustafa kemudian berkata pd Fahretin jika ia sangat berterima kasih krn Fahretin sdh membantu Hacer, tp dia ingin Hacer pulang bersamanya. Fahretin menyerahkan semuanya pd Hacer. Mustafa kembali merayu Hacer hingga akhirnya Hacer bersedia utk pulang bersama Mustafa

Di kantin RS tempat Nil bekerja, beberapa org perawat sdg membnicarakan berita Fatmagul, Nil yg jg sdg berada di dlm kantin mendengarnya. Para perawat itu jg membicarakan ttg Yasaran. Nil malas mendengarnya dan memilih pergi dr kantin.

Erdogan terlihat sdg minum di sebuah kafe, Selim menelponnya dan mengabarkan kabar gembira jika ibunya akan dipindah ke RS di Istanbul di RS tempat Nil bekerja. Erdogan bukannya senang mendengar kabar itu dr Selim, dia malah emosi dan memaki Selim mengapa hrus di RS tempat Nil bekerja dan mengapa Selim menelponnya hanya utk kabar seperti ini Selim yg awalnya senang menelpon menjadi kesal mendengar jawaban Erdogan, merekapun adu mulut.




Selim menelpon Erdogan dr halaman RS, Selim sempat melihat keatas dan nampak Leman sdg tersenyum padanya. Selim jg mengangguk tersenyum. Ternyata Leman memanggil Selim dgn nama Vural, dia mulai menggedor kaca dan berteriak2 memanggil Vural. Kadir masuk kamar Leman dan mencoba menenangkannya tp tdk bs. Kadir memanggil perawat, saat Kadir memanggil perawat, Leman berhasil menggedor2 kaca hingga pecah dan mengenai tangannya, Selim di bawah mendengar suara kaca pecah dan bergegas masuk ke dlm RS, perawat menyerbu m asuk dan menenangkan Leman yg histeris. Rezat jg ikut melihat Leman, melihat Kadir ada disitu, Rezat berteriak pdm Kadir, dia mengira Kadir lah yg telh membuat Leman histeris. Kadir memilih diam dan keluar ruangan. Rezat mengikutinya dan masih memarahi Kadir, Selim dtg, Rezat menjelaskan kalau semua karena Kadir. Perihan ikut mendengar teriakan2 Leman yg terdengar hingga ke kamarnya. Kadir pun pergi keluar, dia jg merasa stres krn sdh bs dipastikan Leman tdk akan bs bersaksi dgn kondisi yg seperti itu.

Hacer sdh berada di dlm mobil Mustafa. Mustafa msh diluar dan sdg berbicara dgn Fahretin. Fahretin berkata bahwa dia akan tetap mengawasi gerak gerik Mustafa, Mustafa terlihat cemas lalu dia masuk ke dlm mobil, Mustafa melambaikan tangan tp Fahretin diam saja, tp ketika Hacer tersenyum adanya, Fahretin pun tersenyum. Setelah mobil Mustafa pergi, Fahretin menyuruh Mumtaz mengambil mobil dan Fahretin menelpon Kadir.


Di apartemen Mustafa, Halide sdg menonton tv, lalu Mustafa datang, menggenggam tangannya dan mengatakan sesuatu, lantas Halide melihat Hacer di balik pintu. Sontak Halide menghempaskan tangan Mustafa, dia memarahi Mustafa. Halide berkata dia tdk akan mau tinggal bersama dgn Hacer. Mustafa meminta sang ibu mendengar penjeasannya tp Halide tetap mengomel dan tdk mau mendengar penjelasan Mustafa. Saat Halide akan pergi barulah Mustafa berkata bahwa Hacer sdg hamil, dia tdk bs meninggalkan Hacer dan anaknya begitu saja. Mustafa jg berkata jika dia tdk akan bs bila disuruh memilih antara ibunya atau istrinya. Mustafa meminta pengertian Halide, laku Mustafa memberi kode pd Hacer agar mendekat dan mencium tangan ibunya. Hacer mendekati Halide dan memegang tangannya tp Halide menghentakkan tangan Hacer lalu pergi ke kamar. Hacer sedih dgn sikap Halide tp Mustafa memintanya utk bersabar krn lambat laun ibunya pasti berubah.




Di lain tempat, Fahretin sdg menemani Deniz berbelanja oleh2, lalu Fahretin memanggil Mumtaz utk membawa sebagian oleh2 ke mobil. Deniz kembali berbelanja tp dia melihat kecemasan di ajah ayahnya. Deniz tahu jika ayahnya sdg memikirkan Kerim. Deniz bertanya mengapa ayahnya masih bersedih pdhal kakaknya sdh mau memanggilnya “ayah”, Fahretin merasa Kerim belum benar2 memaafkannya. Deniz kembali menghibur ayahnya agar tdk bersedih lg.

Di rumah Kadir, Rahmi sibuk melongok2 di jendela, Kerim keluar dr kamar dan bertanya pd Rahmi, lantas Kerim melihat pintu kamar Fatmagul terbuka dan melihat kesibukan Fatmagul. Kerim masuk ke kamar Fatmagul, Fatmagul sdg membungkus kado utk Deniz. Kemudian Kerim melihat gaun hadiah darinya tertata manis di lemari Fatmagul. Fatmagul menanyakan pendapat Kerim ttg kadonya utk Deniz. Kerim berkata segala sesuatu yg dibuat oleh Fatmagul pasti akan bagus. Kemudian Mukades masuk kamar dan mengatakan sesuatu, dia jg berkata bahwa besok semua orang akan iut ke bandara utk mengantar Fahretin. Kerim agak kesal pd Mukades. Mukades kemudian melanjutkan jika itu ide Meryem, Mukades bertanya sekali lg pd Meryem yg sdg ada di meja makan, Meryem mengiyakan ucapan Mukades, Kerim keluar kamar dan berkata dgn agak kesal pd Meryem lalu masuk ke kamar. Meryem merasa tdk enak hati. Kemudian dia menuju lantai bawah krn mendengar seseorang datang. Ternyata Kadir yg datang, Fatmagul dan Kerim nergegas turun juga. Kadir membawa kabar buruk, dia berkata bahwa Leman tdk mungkin bs bersaksi utk Fatmagul krn kondisinya yg memprihatinkan. Untuk kedua kalinya Fatmagul merasa kecewa.

Di RS, Leman sdh tertidur krn pengaruh obat. Diluar kamar Rezat nampak duduk dan berpikir. Munir datang dan mengatakan sesuatu ttg Leman, dia sdg membuat rencana agar Leman dinyatakan sakit oleh pihak RS agar Leman tdk bs memberikan kesaksian di pengadilan. Rezat merasa kasihan pd Leman tp tdk dgn Munir, Munir beranggapan kalau Leman sehat dan bs bersaksi maka tdk akan ada harapan utk Yasaran tp kalau Leman dinyatakan ‘sakit’ meskipun dia bersaksi tdk akan ada yg percaya padanya.

Di kamar Perihan, Hilmiye sdg menelpon Yadigar dan memberitahukan keadaan Perihan, Yadigar dgn menangis berharap semoga Perihan lekas baik, Hilmiye menyampaikannya pd Perihan dan Perihan mengucapkan terima kasih utk Yadigar. Lalu Hilmiye kembali berbicara dgn Yadigar dan berkata jia Perihan akan di pindah ke Istanbul. Tiba2 Yadigar mendengar keributan diluar, Yadigar melihat ke jendela dan memekik pelan melihat Erdogan sdg menga uk dgn memukul semua pot2 bunga. Hilmiye bertanya mengapa Yadigar memekik tp Yadigar menutupi perbuatan Erdogan dan mengatakan hal lain, lalu Yadigar cepat2 menyudahi pembicaraan dgn Hilmiye, setelah itu Yadigar menuju luar rumah dan melihat Edogan, Erdogan masih mengamuk dan sambil menangis tanpa sadar dia berbicara sendiri memang dialah yg telah melakukan pemerkosaan thdp Fatmagul. Yadigar mendengarnya tp pura2 tdk mendengar, dia memanggil Erdogan dan berusaha menenangkannya. Erdogan masih menangis lalu tertawa lantas dia kembali marah2 membuat Yadigar ketakutan dan lari masuk ke dlm rumah.

Saat makan malam di rumah Kadir, Kadir menceritakan ttg laporan dr operator seluler ttg keberadaan para tersangka saat malam kejadian, Kadir jg menceritakan kalau Omer masih di RS sambil menunggu keadaan Leman dan info dr dokter kalau kalau Leman bs kembali stabil dan bs bersaksi utk Fatmagul. Fatmagul jg menceritakan kedtangan Meltem ke kedai. Kemudian Kadir menyampaikan kabar buruk bahwa Fahretin menelpon dan mengabarkan jika Hacer telah dibawa pulang oleh Mustafa. Kerim dan Fatmagul nampak kecewa mendengarnya.

Di kamar, Halide sdg melamun ketika Hacer masuk dan menghampirinya. Hacer berkata bahwa ia mencintai Mustafa dgn tulus dan Hacer menyadari jika Halide ingin nyg terbaik utk Mustafa. Halide menyela dan mengatakan jika Hacer telah berdusta krn dulu Hacer pernah berkata akan meninggalkan Mustafa. Hacer membalas ucapan Halide kalau skr ia sdh menutup masa lalunya yg kelam, dia berharap Halide bs menerimanya sbg menantu suatu saat nanti. Setelah itu Hacer keluar kamar dan Halide berdoa agar diberi kesabaran.

Di rumah Kadir, masih di meja makan. Mereka membahas ttg Mustafa dn Hacer. Kerim yakin bahwa Mustafa masih bekerja utk Yasaran tp Fatmagul membela Mustafa dgn mengatakan jika Mustafa tdk membahayakannya. Kerim merasa kesal Fatmagul membela Mustafa. Dia pun berkata sinis ttg Mustafa dan Fatmagul menegurnya. Kemudian Mukades menyela dan menanyakan rumah Fahretin yg ditinggai Hacer, Kadir mengatakan sesuatu. Lalu Mukades berkata bahwa meski Fahretin di Australia tp dia ingat utk berinvestasi di Istanbul utk Kerim. Kerim terdiam mendengar ucapan Mukades.

Malam harinya, Fatmagul menyelesaikan membungkus kado utk Deniz di kamarnya, lantas setelah itu dia hendak pergi ke dapur, saat melewati kamar Kerim dia melihat lampu dikamar Kerim msh menyala. Di dapur, Fatmagul mengambil air minum. Sementara dikamarnya Kerim sdg melihat foto2 masa kecilnya, lalu dia melihat foto dmn kepala mayahnya dipotong olehnya lantaran kesal waktu itu. Fatmagul selesai minum dan saat hendak kembali kekamarnya dia melihat lampu kamar Kerim masih menyala, dia hendak mengetuk pintu tp diurungkannya lantas Fatmagul kembali ke kamarnya. Sementara Kerim masih termenung smbil menatap foto terpotong td.

Deniz dan ayahnya sdh berada dibandara. Fahretin memerintahkan Mumtaz agar terus mengawasi Yasaran agar tdk merusuhi Kerim lagi. Fahretin terlihat cemas menunggu kedatangan Kerim. Tak berapa lama ponselnya er bunyi, Hacer menelpon utk megucapkan selamat tinggal pd Fahretin, Hacer jg menitipkan salam Mustafa utk Fahretin. Fahretin menerima salam itu.

Setelah Hacer menutup teleponnya, Mustafa menarik tangan Hacer agar duduk dekat disebelahnya lalu Mustafa kembali merayunya, Mustafa katakan betapa dia mencintai Hacer, dia memohon agar Hacer tdk meninggalkannya. Lalu Mustafa melihat bayangan ibunya yg menguping pembicaraan mereka, Mustafa dgn sengaja menambah omongan agar ibunya mendengar, dia sengaja membicarakan yg baik2 mengenai Hacer, setelah itu Mustafa mencium tangan Hacer dan memeluknya. Halide pun menyingkir setelah mendengar semuanya.



Di bandara, Fahretin kembali cemas krn tak melihat tanda2 kedatangan Kerim dan yg lain, tak lama panggilan utk pemberangkatan sdh terdengar. Dgn gontai Fahretin dan Deniz berjalan masuk ke dlm tp tiba2 Deniz mendengar namanya dipanggil, Fahretin menoleh dan melihat Kerim dan yg lain telah tiba. Deniz lgs berlari memeluk Kerim, setelah itu dia memeluk Meryem dan Fatmagul. Fatmagul memberikan kadonya utk Deniz. Sedangkan Fahretin menghampiri Kerim, dia menyapanya dan mengucapkan kebahagiaannya atas kedatangan Kerim, Kerim membalas bahwa ini kali kedua dia melihat kepergian ayahnya. Fahretin menggenggam tangan Kerim dan berkata bahwa kali ini dia tdk akan pergi lama, lalu Kerim memberikan fotonya yg terpotong pd Fahretin kemudian Fahretin memeluknya dgn haru. Fatmagul menatapnya bahagia. Lalu Fahretin berbalik dan menemui Meryem utk mengucapkan terima kasih lantas dia memeluk Meryem, Kerim menatap ayah dan bibinya dgn tangis haru yg disembunyikannya.

Setelah berpamitan pd Meryem, Fahretin pamit jg pd Kadir, Mukades dan Fatmagul. Lantas Deniz ingin mengabadikan perpisahan ini agar ibunya di Australia nnti bs meihatnya. Kemudian mereka foto bersama, lalu Deniz meminta foto berempat saja bersama ayahnya, Kerim dan Fatmagul. Lantas yg terakhir dia meminta ayahnya berfoto bersama Kerim dan Fatmagul. 

Setelah itu Fahretin kembali memeluk Kerim dgn tangisan, lalu dia dan Deniz berjalan masuk ke dlm, Fahretin menoleh lg dan melambaikan tangan. Lantas Kerim dan yg lain berbalik arah menuju pintu keluar, Kerim jg membalikkan badan dan melihat ayahnya, sepertinya Kerim merasakan kesedihan yg teramat sangat

Tayang Rabu, 22 Juni 2016
By ARIN