Uttaran Episode 382 rabu 17 agustus 2016 (ANTV)

Sinopsis Uttaran episode  382 yang tayang di ANTV pada tanggal rabu 17 agustus 2016 menceritakan tentang,Ratna Bai menyauruh anak buahnya membawa Chameli ke kuil tempat dimana dia sedang melakukan pooja.
Anak buah Rani menarik rambut Chameli, "Beritahu dimana Rani berada!".

Chameli meludahi wajahnya, pria itu hilang kesabaran dan melukai lengan Chameli menggunakan pisau kemudian mendorong Chameli hingga kepalanya terbentur dan mengeluarkan darah. Pria itu berkata, "Beritahu dimana Rani berada atau kalian berdua akan lenyap!". Chameli melihat kearah patung Dewi Durga.
Sinopsis Uttaran episode 382

Sinopsis Uttaran episode 382


Chameli berdo'a dlm hati, "Kumohon dewi, tolong lindungi putriku. Ini bkn kesalahannya, dia adalah putriku".

Pria itu kembali mengancam Chameli, "Beritahu dimana Rani atau saya akan mencincang-mencincang tubuhnya saat saya menemukannya!", ia menampar Chameli.

Rani mencabut trisula patung Dewi Durga dan mengarahkannya ke pria itu.

Chameli : jgn coba-coba menyaentuh putriku! Rani ku tdk akan pernah kamu temukan!

Ratna Bai : Lepaskan trisula itu!

Chameli : Ibu manapun bs menjadi seperti Dewi Durga utk melindungi putrinya! kamu ingin menjual putriku?

Chameli menusuk dada pria itu dengan trisula, ia kemudian mengarahkan trisula tersebut kepada Ratna Bai.

Chameli : Putriku tdk akan pernah datang kepadamu selama saya masih hidup, atau kamu akan mendapatkan takdir yang sama!

Polisi kemudian datang utk menangkap Chameli.
Chameli dimasukkan kedlm sel.

Ratna : Dia berkelahi dengan pria itu. Mereka sudah bertengkar selama beberapa hari ini. saya berusaha membuatnya mengerti namun dia tdk mendengarkanku. Akhirnya dia menghabisi pria itu.

Chameli : Itu bohong! Dia ingin menjual putriku!

Inspektur : Dimana putrimu berada?

Chameli : saya tdk akan mengatakannya!

Chameli tdk bs mempercayai siapapun, ia takut kalau Inspektur itu juga ada dipihak Ratna Bai.

Inspektur : Penjaga! Biarkan dia tinggal disini selama 2 hari! Dia baru akan menyadarinya nanti.

Ditempat lain, Ekadish memarahi Rani sesampainya di rumah.

Ekadish : Apa ibumu tdk mengajarimu apapun? saya akan menunjukkannya padamu jika kamu adalah putriku. Apa dia tdk memikirkanmu? Atau dia juga berkeliaran dari rumah ke rumah sebagai penari?

Meethi : Ibu, tolong maafkan Rani, dia terlalu banyak nonton tv, jadi dia meniru apapun yang ada di tv.

Ekadish : Kenapa disana tdk ada anak lain yang bersikap seperti dia? Dia benar-benar sudah mempermalukan kita.

Rani : Kakak putih, kenapa dia (Ekadish) memarahiku? saya hanya menari. Semua orang senang melihatnya kecuali dia (Ekadish). Meethi : Diam Rani.

Ekadish : Suruh dia diam atau saya akan menamparnya! Jika ibunya sudah menamparnya sejak dia kecil, dia tdk akan berani bicara seperti ini. Entah anak siapa dia ini!

Rani : Hei! Wanita tua berambut pendek! jgn katakan apapun tentang ibuku!

Akash : Rani, diam!
Ekadish ingin menampar Rani, namun Meethi menahannya.

Meethi : Maaf bu. jgn angkat tanganmu kepada Rani demi kebaikannya.

Akash : Meethi, bawa Rani ke kamarnya.

Ekadish : Tunggu menantu. kamu menahan tanganku demi gadis ini?

Meethi meneteskan airmata.


Meethi : Anak-Anak tdk akan mengerti kalau kita memukulnya. Segalanya bs diajarkan dengan penuh kasih sayang, kalau tdk, mereka akan mengambil jalan yang salah.

Rani mengejek Ekadish lagi.

Rani : Bicaralah, bicaralah.

Meethi : Rani! Minta maaf pada ibuku sekarang!

Rani : tdk mau! tdk mau! kamu mau apa? Apa kamu juga mau memukulku? Meethi : Sudah cukup dramamu! Ikut denganku sekarang!

Meethi membawa Rani ke kamarnya.
Rani memberontak saat Meethi membawanya kembali ke kamar.

Rani : Kakak putih, saya ingin tau dimana salahku?

Meethi : Diam!saya tdk mengatakan apapun karena kamu masih anak2. namun kamu tdk sekecil itu sampai kamu boleh melewati batas. Semua ada batasnya!kamu merasa marah saat seseorang bicara buruk tentang ibumu, namun dia juga ibunya Akash. Akash juga merasa marah. saya tau kamu tdk sengaja mengatakannya. saya sudah menyauruhmu minta maaf padanya namun kamu tetap keras kepala. kamu tdk mau mendengarkanku. Ibu mertuaku sudah seperti ibuku sendiri. Seperti ibumu, Chameli. kamu tdk boleh menghinanya.

Rani : saya tdk terima jika seseorang mengatakan hal buruk tentang ibuku!Dia mirip Ratna Bai yang sering memukul ibuku!Dia sangat buruk, termasuk rambut pendeknya yang kuno itu.

Meethi : Ini bkn tempat Ratna Bai, namun sebuah rumah. tdk ada yang bicara utk melawan yang lain dengan alasan apapun atau memukul satu sama lain. saya hanya berusaha membuatmu mengerti. Kami semua orang baik2.

Rani : kamu memang baik, namun si rambut pendek kuno itu sangat jahat. saya tdk mau tinggal disini.

Meethi : Baiklah. saya beri kamu 2 pilihan. Minta maaf pada ibu atau hancurkan harapanku utk selamanya.

Meethi meninggalkan kamar Rani.

Akash sedang berusaha membujuk Ekadish dibawah.

Ekadish : Usir saja dia keluar!

Meethi : saya mewakili Rani minta maaf padamu. saya telah berusaha keras namun Rani tdk mau mengerti. Dia tdk mau minta maaf.

Ekadish : Dia bkn putrimu, kenapa kamu yang minta maaf? kenapa kamu menahan gadis itu disini?

Meethi : saya akui dia telah melakukan kesalahan. namun kalian bersikap seolah dia telah melakukan kejahatan!Anak mana yang tdk nakal? Aku janji dia akan minta maaf padamu dan pada kalian semua, namun itu butuh waktu!Ibunya ingin membawanya keluar dari tempat hina itu!Krn itu dia meninggalkannya. Mungkin dia tdk akan pernah kembali utk menjemputnya. Rani membutuhkanku, kasih sayang dan dukungan dari kita. Jika aku mengusirnya keluar, tdk akan ada yang mau menerimanya/menyayanginya karena dia adlh putri dari seorang wanita prostitusi!!

Semua orang shock mendengarnya.

Ekadish : kamu membawanya ke rumah kita? Apa kamu mengetahui itu Akash?

Akash terdiam karena dia juga baru mengetahuinya

Baca Juga Sinopsis Uttaran Episode 381 yang merupkaan episode sebelumnya dan baca juga kelanjutanya di Sinopsis Uttaran Episode 383 yang akan tayang  rabu 17 agustus 2016