Cansu Dan Hazal 2 episode 86 (Tayang Sabtu, 17 September 2016)

Sinopsis Cansu & Hazal 2 Episode 86 Tayang Sabtu, 17 September 2016 -Dilara dibawa ke sel sementara dimana disana sedang ramai karena keributan penghuni sel. Dilara mengatakan sesuatu pada Yildirim. Yildirim menenangkan Dilara dan kemudian Dilara masuk ke dalam sel.



Cansu dan Rahmi bergegas masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Hazal, Hazal mengejar mereka dengan menaiki taksi. Setelah turun dari taksi dan mobil mereka semua bergegas menemui Yildirim. Yildirim pun meminta mereka untuk tenang dan dia kemudian masuk untuk meminta ijin melihat Dilara. Tak lama kem udian Yildirim keluar dari ruangan dan membawa mereka semua menemui Dilara.

Dilara terkejut melihat kedatangan mereka semua. Mereka pun saling berbicara dan menenangkan. Kemudian Rahmi membawa kedua cucunya untuk keluar.

Cihan masih bercengkrama dengan Ayse sambil menikmati udara malam hari, sampai pada akhirnya mereka tertidur di sofa sambil berpelukan hingga pagi hari. Beberapa saat kemudian keduanya sudah menikmati sarapannya. Tiba2 Cihan mendapat SMS dari Cansu dan membacanya. Cihan terkejut dan menceritakannya pada Ayse. Setelah itu Cihan bergegas pergi.

Sinopsis Cansu & Hazal 2 Episode 86


Cihan pulang ke rumah, Cansu langsung menyambutnya. Sementara Ozan sedang menunggu Candan. Candan pun tersadar.

Sevin mengajak Emine mengobrol mengenai Dilara tapi Emine memintanya untuk tidak ikut campur. Di halaman depan rumah Dilara, Ozkan turun dari mobil bersama Can dan Keriman. Ozkan hanya mengantar Keriman dan setelah itu Ozkan bergegas pergi.

Cansu hendak keluar ketika Keriman muncul, Keriman lalu menanyakan sesuatu pada Cansu. Setelah itu Rahmi dan Cihan muncul, Keriman menyapanya sebentar. Lalu Cihan bersama Rahmi dan kedua putrinya berangkat ke pengadilan.

Yildirim sudah berada di pengadilan saat Cihan datang, Yildirim pun memberi penjelasan pada CIhan. Tak lama kemudian mobil polisi datang dan membawa keluar DIlara dari dalam mobil. Cansu dan Hazal langsung memanggil2 DIlara dan ikut masuk bersama Dilara ke dalam gedung pengadilan. Sedangkan Cihan hanya melihat sekilas dan kemudian memilih pergi.

Harun bersiap2 pergi, dia menemui Maide sebentar dan mengobrol. Tiba2 Maide mendapat telepon dari Sevin yang mengabarkan tentang Dilara. Maide meloudspeaker ponselnya hingga Harun juga ikut mendengar. Keriman muncul dan berteriak memanggil Sevin. Maide dan Harun mendengar teriakan Keriman. Usai menutup telepon, Harun terlihat cemas memikirkan Dilara.

Dilara dibawa masuk ruang sidang, Deniz juga ikut menghadiri sidang tersebut. Polisi membuka borgol Dilara  dan Jaksa kemudian mengatakan untuk memanggil saksi yaitu Ozan. Dilara dan semua keluarganya terkejut. Mereka semua pun serentak membalikkan badan ke arah pintu ketika nama Ozan Gurpinar dipanggil untuk masuk ke ruang sidang..

Mereka semua menunggu tapi Ozan masih bersembunyi di balik tembok, dia tengah bingung untuk memutuskan bersaksi atau tidak. Ozan pun akhirnya memilih pergi untuk tidak bersaksi. Jaksa dan Hakim saling berpendapat.

Ozan keluar dari gedung pengadilan dan masih merasa bingung. Sementara di dalam ruang sidang, Hakim sepertinya memberikan putusan untuk menahan Dilara sementara. Yildirim menenangkan Dilara. Polisi kembali memborgol Dilara dan membawanya pergi. Saat keluar ruang sidang, Harun melihat Dilara dari kejauhan. Cansu dan Hazal memeluk ibu mereka dengan tangis kesedihan. Setelah itu polisi membawa Dilara pergi.

Keluarga Gurpinar mengikuti Dilara hingga masuk ke dalam mobil tahanan. Setelah mobil itu pergi Cihan muncul dan menenangkan putri2nya yang terus menangis. Sementara di dalam mobil tahanan, Dilara nampak terpukul, dia juga melihat dua napi wanita yang satu mobil dengannya.

Cihan mengajak Yildirim berbicara berdua menjauh dari anak2nya. Yildirim pun menceritakan tentang Candan. Ozkan juga menenangkan Cansu, sementara Rahmi nampak terlihat bersalah. Hazal mengatakan sesuatu yang mengejutkan Cansu, mereka mulai bertengkar, Cihan melerai mereka dan menyuruh Yildirim mengajak mereka pergi.

Mobil tahanan memasuki Rutan, Dilara melakukan  sesi foto dan setelah itu dia masuk ke dalam sel. Dilara memandang semua penghuni sel, begitu juga sebaliknya. Sipir mengatakan sesuatu pada Dilara dan kemudian pergi.

Ayse mencoba menghubungi Cihan tapi tidak terhubung. Leyla masuk ke ruangannya dan mengajaknya berbicara. Sementara Harun keluar dari gedung pengadilan dan menelpon Cagatay yang saat itu sedang bersama Maide. Sebelum menerima telepon Harun, Maide mengatakan sesuatu pada Cagatay. Harun lalu berbicara dengan Cagatay dan kemudian Maide juga berbicara dengannya.

Ozan kembali mendatangi RS tempat Candan dirawat. Ozan berbicara dengan perawat mengenai perkembangan kondisi Candan. Sedangkan Rahmi mendatangi lelaki yang disuruhnya menembak Candan. Rahmi memarahinya, mereka berdebat mengenai Candan. Lelaki itu mengancam Rahmi dan mengusirnya pergi.

Candan siuman dan berbicara dengan Ozan, Dokter lalu datang untuk mengecek kondisi Candan. Seelah domter pergi, Ozan dan Candan kembali mengobrol. Setelah itu Ozan beranjak pergi.

Cihan dan Rahmi mendatangi RS yang menangani Candan. Mereka bertemu dengan Ozan yang hendak berjalan keluar. Cihan menanyakan sesuatu pada Ozan, Ozan menjawabnya dengan santai. Cihan kembali menanyakan sesuatu tapi Ozan mengabaikannya. Cihan pun menyeretnya dan memarahinya tapi Cihan tetap membantah ucapan Cihan. Cihan pun menamparnya dan menyuruhnya pergi. Rahmi berusaha menenangkan Cihan dan mengajakm Cihan pergi.

Perawat memasuki ruangan Candan dan memintanya mengambilkan tas. Setelah itu perawat pergi keluar dan Harun masuk. Candan pun terkejut melihat Harun. Harun mengatakan sesuatu dan Candan berusaha menjelaskan jika Dilara lah yang menembaknya, dia lalu menceritakan pada Harun tentang Dilara yang mengancamnya dengan pistol waktu itu. Candan berusaha meyakinkan Harun tapi Harun tertawa mendengar penjelasan Candan. Harun lalu meminta ponsel Candan dan Candan berusaha mengelak, lalu Harun mendekatinya dan mengatakan sesuatu untuk mengancamnya. Candan pun ketakutan tapi masih berusaha membela diri. Harun lalu menekan perut Candan hingga Candan ketakutan. Candan akhirnya buka suara dan memberitahu Harun dimana ponselnya berada. Setelah itu Harun beranjak pergi.



 Tayang Sabtu, 17 September 2016

 By :  ARIN