Thapki Episode 86 ( Tayang Jumat, 14 Oktober 2016 )

Sinopsis Thapki Episode 86 Tayang Jumat 14 Oktober 2016 - Gorila itu melempar Thapki dengan sesuatu. Hal itu menyebabkan tangan Thapki terluka. Gorila menghampiri Thapki. Ia terlihat sangat khawatir. Thapki meminta Gorila itu untuk diam dan menjauh darinya. Gorila itu malah .embelai rambut Thapki. Thapki berfikir jika Gorila itu mengasihi nya.



Tak lama kemudian Bathki datang. Cuthki melihatnya dan mengira Bathki lah yang tadi mengenakan kostum Gorila. Thapki hendak pergi namun Gorila mencegahnya. Gorila ingin tahu dimana letak luka Thapki. Meskipun agak takut, Thapki akhirnya memperlihatkan letak lukanya. Gorila itu mengambil slendang dan membalutkan selendang itu pada luka Thapki. Thapki lalu bertanya pada Gorila kenapa ia melemparnya. Gorila itu melihat seekor lalat dan berusaha menunjukkan pada Thapki bahwa ia memukul karena melihat lalat di lengan Thapki. Sayangnya Thapki kurang mengerti yang dimaksud Gorila.

Cuthki dan Bathki masih membicarakan tentang gorila itu. Mereka menebak bahwa Thapki sengaja membawa gorila itu untuk.menakuti mereka. Namun pikiran itu mereka tepis karena mereka tahu bahwa Thapki tidak akan melakukan itu. Cuthki da Bathki akhirnya pergi ke kamar Thapki untuk melihat keadaannya. Di sana mereka melihat gorila itu. Bihaan panik melihatnya dan menyuruh menhindar karena gorila berbahaya.

Sinopsis Thapki ANTV Episode 86

Bauji hendak memanggil.petugas kebun binatang namun Tbapki meminta semua orang untuk tenang. Sementara itu si gorila terus saja memegang tangan Thapki agar tak pergi. Thapki menenangkan gorila itu dan pergi bersama Bihaan. Sebelumnya Bihaan memberi gorila ponsel yang bergambar gorila, lalu keduanya pergi dan mengunci gorila di dalam. Gorila itu marah dan melempar ponsel. Ia membuka paksa pintu. Gorila menghentikan semua orang yang hendak pergi keluar rumah.

Vasundra menangis sedih. Shradda berusaha menenangkannya dan menyuruh Vasu untuk makan. Namun Vasu malah semakin menangis. Shradda tersenyum melihat itu lalu ia pergi.

Gorila itu hampir melempar tabung gas. Kemudian ia menarik Thapki kepadanya. Bihaan mengacungkan pistol ke arah gorila. Bauji dan Sanjay melarang Bihaan untuk.menembak karena gorila itu memegang tabung gas. Itu bisa membuat kebakaran. Tak lama gorila itu merebut pistol dari Bihaan. Semua orang terkejut dan ketakutan. Thapki diminta menjauh dari gorila itu namun si gorila malah menjadi marah. Beberapa saat kemudian petugas kebun binatang datang. Petugas itu menenangkan suasana. Ia meminta gorila untuk menurunkan pistolnya dan mengeluarkan suntikan. Thapki mengambil suntikan itu dan menginginkannya pada dirinya sendiri. Gorila itu juga meniru Thapki menyuntikkan obat penenang pada dirinya. Keduanya lalu pingsan bersamaan. Bihaan segera mengangkat Thapkim gorila itu juga menatap Thapki dengan tidak berdaya. Petugas segera membawa gorila itu pergi.

Sementara itu, ayah Shradda kedatangan atasannya di rumahnya. Vasu menghidangkan laddu buatannya. Atasan Singh menyukainya dan memuji masakan Vasu yang dianggaya sebagai pembantu dari keluarga Singh. Ia juga malah menawari Vasu untuk bekerja padanya saja. Shradda ingin menjelaskan namun orang itu memotongnya. Vasu pergi dengan sedih. Shradda menghampiri Vasu dan meminta maaf. Tak lama, istri atasannya mengatakan pada Shradda untuk menyuruh Vasu mengasuh anak-anak mereka. Vasu kemudian meminta Shradda untuk menjelaskan bahwa dirinya adalah mertuanya. Dalam pikiran Shradda, jika ia mengatakan yang sebenarnya maka ia tidak bisa mengerjai Vasu lagi. Namun Shradda mengiyakan, "aku akan.mengatakannya meskipun dengan resiko ayah akan dipecat."
Vasu menjadi iba dan meminta Shradda membatalkannya saja.

Bauji sedang melihat foto keluarga. Cuthki dan Bathki menanyakan tentang lukisan favorit ibu juga barang-barang kesayangannya yang tidak ada di situ. Thapki mengatakan bahwa dia lah yang menyingkirkan barang-barang ibu.
"Jika ibu sudah tidak ada di sini, maka jarang-jarang miliknya juga harus disingkirkan. Ibu sudah melakukan kesalahan yang kita tidak dapat maafkan bukan? Maka dari itu, ibu harus mendapat hukumannya." kata Thapki.
Bihaan mengedipkan matanya pada Thapki. Ia lalu berkata, "mana mungkin? Keluarga ini bukan apa-apa tanpa ibu!"
Thapki menyanggahnya, "keluarga ini baik-baik saja dan bahagia tanpa ibu."
Pertengkaran Thapki dan Bihaan yang disengaja itu, memancing keributan orang-orang di rumah. Nenek yang mendengarnya menjadi kesal dan melerai mereka. Bauji lalu menyuruh Bihaan untuk makan dan duduk.

Vasu memakai hidung badut dan rambut palsu. Ia teringat saat menjadikan Thapki badut di rumahnya tempo hari. Vasu pergi keluar dan anak-anak mengikutinya dengan gembira. Istri atasan Singh menyebut Vasu sebagai pembantu dan memuji pekerjaannya. Vasu sedih mendengar ia dipanggil pembantu.

Thapki meminta semua orang untuk duduk. Ia.mengatakan bahwa ia telah sengaja menyingkirkan barang-barang ibu. Selain itu Thapki juga meminta mereka untuk membuat daftar kesalahan ibu dan kebaikannya agar ibu bisa keluar dari hati semua orang. Druv menganggap itu tidak perlu. Bihaan juga tida.menyetujuinya lalu ia pergi. Thapki kemudian membagikan kertas untuk semua orang.

Vasundra merasa lelah dan istirahat. Ia meminta Shradda untuk membuatkan dia teh. Shradda mengiyakan dan segera membuat teh. Dengan sengaja Shradda memberikan sesuatu pada teh tersebut dan memberikannya pada Vasundra. Setelah memberikan teh itu, Shradda kemudian pergi. Vasu meminum teh nya lalu ia merasa ada sesuatu yang aneh pada tenggorokannya.

Istri atasan pak Singh sedang menidurkan anaknya. Ia lalu meminta Vasu untuk menyanyikan lagu tidur. Shradda juga meminta Vasu untuk.melakukannya demi kelancaran pekerjaan ayahnya. Dengan sedih Vasu pun menyanyi dengan tenggorokan yang terasa sakit. Sementara itu, Bihaan dan Thapki bermaksud akan menjenguk ibu di rumah Shradda.

Ibu anak itu memuji kebaikan hai Vasu pada Shradda. Thapki sampai di rumah Shradda dan terkejut melihat keadaan ibunya. Saat melihat Thapki, Shradda menjadi gugup. Thapki menghardik istri atasan pak Singh. Ia mengatakan bahwa Vasyndra adalah istri dari Balvinder Pandey sekaligus ibu mertua dari Shradda. Atasan pak Singh dan istrinya terkejut. Ia meminta maaf karena keluarga oak Singh tidah memberitahu mereka sebelumnya. Atasan pak Singh lalu berpamitan. Thapki lalu bertanya pada Vasu kenapa ia melakukan itu semua. Vasu tak menjawab. Thapki kemudian menegur Shradda yang memperlakukan ibunya seperti itu. Vasu dengan suah payah menjawab bahwa itu adalah kemauannya. Ia harus menebus kesalahannya dengan ini semua. Thapki marah dan akan pulang untuk.memberitahu pada semua orang tentang yang Vasundra alami di rumah Shradda. Namun Vasu mencegahnya mengatakan itu. Mereka berpelukan sambil menangis.


Sinopsis by INTAN