Sinopsis Mohabbatein Episode 262 Raman memberikan sambutan dan
berterimakasih pada semua yang telah mendukungnya, semua orang bertepuk tangan
dan Ishita tersenyum menatap Raman. Aaliya menelpon Ishita dan mengatakan apa
yang terjadi dengan Mihir, Aaliya meminta bantuannya.
Aditya dan Ruhi menggendong Pihu
dan mengucap selamat, Raman berterimakasih pada ibu2 yang telah memberikan
tempatnya pada Ishita tadi. Mereka lalu berselfie dengan Raman.
Ishita berada diluar gedung dan
mencoba menelpon Aaliya. Sementara saat sesi foto ibu dan anak bersama, Shagun
melihat tidak ada Raman atau Ishita, Shagun berniat berfoto dengan Pihu. Shagun
hendak ke atas panggung tapi Ruhi menghentikannya dan mencelanya.
Ishita berhasil menelpon Aaliya
dan menanyakan lokasinya, Ishita melacak tempat tersebut dan mengatakan ada RS
didekat sana. Ishita berkata pada Aaliya akan mengirim ambulans ke sana.
Usai menutup telepon, Aaliya
mencari gerobak untuk membawa Mihir karena dirasa terlaku lama menunggu
ambulans datang.
Pihu memuji ayahnya, Aditya
berbicara dengan Raman untuk merayakan kemenangannya. Ishita melihat dari
kejauhan kebaagiaan mereka dan tidak ingin merusaknya, Ishita berpikir akan
memberitahu nanti. Ketika hendak pergi, Ruhi memanggilnya dan Ishita berbicara
dengannya mengenai keadaan Mihir dan meminta Ruhi mengatasi keluarganya lalu
beranjak pergi.
Aaliya tiba di RS dan mencari2
dokter, dia berteriak pada perawat disana untuk merawat luka Mihir lalu Mihir
dibawa masuk, Aaliya pun tak henti2nya menangis.
Mihika dan Vandu mengobrol. Romi
datang ke rumah Iyer dan Vandu yang membukakan pintu. Romi beralasan pada Vandu
hendak memberikan sikat gigi pada Mihika, Vandu pun menggoda mereka. Miika
menanggapi gurauan Vandu sekaligus menyindir Romi lalu beranjak pergi. Vandu
bertanya pada Romi apakah mereka tengah bertengkar. Romi membantanya dan
berkata bawa Miika sedang kesal karena al kecil, Romi kemudian beranjak pergi.
Vandu merasa ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya.
Aaliya terkejut mendengar
penjelasan dokter mengenai operasi yang harus dilakukan karena kondisi Mihir
yang parah. Dokter menyuruh Aaliya mengisi formulir dan memberitahu keluarga
Mihir. Seentara Shagun pulang dan Mani mengajaknya makan malam serta menanyakan
Aaliya, Shagun berkata bahwa Aaliya pergi rapat dengan klien.
Ishita tiba di RS dan melihat
Aaliya yang menangis sendirian, Ishita mendatanginya dan Aaliya memeluknya
sambil menangis. Aaliya mengatakan bahwa Mihir harus di operasi, Ishita
menenangkan Aaliya dan berkata bahwa Mihir akan baik2 saja.
Shagun dengan emosi menceritakan
semuanya pada Nidhi melalui telepon. Dia berkata bahwa Ruhi telah menjadi
musuhnya juga. Nidhi berkata bahwa Ruhi telah melupakan rasa takutnya. Shagun
menanyakan maksudnya dan Nidhi menjawab bahwa hal ini antara dirinya dan Ruhi
saja. Nidhi menambahkan bahwa dirinya harus bertemu Ruhi agar Ruhi tidak ikut
campur lagi dalam rencananya. Shagun berkata bahwa Ishita telah menguasai
Aditya dan Ruhi.
Aditya meminta waktu untuk
berbicara dengan Raman dan kemudian dia menunjukkan hadiahnya untuk Aaliya pada
ayahnya. Raman tersenyum. Aditya berkata akan sesegera mungkin mengungkapkan
cintanya. Raman lalu menyuruhnya menelpon Aaliya agar tidak terlewat
kesempatannya.
Aaliya berdebat dengan perawat yang melarangnya mendonorkan darah
karena darahnya berbeda dengan golongan darah Mihir. Ishita menenangkannya dan
mmengajaknya minu kopi karena operasi asih butuh waktu 4 jam lagi, Aaliya emosi
dan menyuruh Ishita pergi mmencari kopi sendiri, “bagaimana bisa kau mengajakku..aku mencintai Mihir dan sekarang
tinggalkan aku sendiri”, Ishita terkejut mendengar ucapan cinta Aaliya
untuk Mihir. Aaliya menangisi Mihir dan berkata agar jangan meninggalkannya
karena sangat mencintainya.
Mani mencoba menelpon Aaliya tapi
tetap tidak terhubung, Shagun memintanya tenang karena mungkin Aaliya sedang
makan malam bersama Mihir. Mani khawatir karena ini sudah larut malam. Dalam
hati Shagun berkata bahwa Aaliya telah jatuh hati pada Mihir dan ini bisa
menjadi keuntungan buatnya.
Aditya merasa heran kenapa Aaliya
tidak menjawab panggilan teleponnya. Ruhi pun menjawab bahwa Aaliya tidak akan
menjawab karena sedang dalam masalah. Aditya meminta Ruhi memberitahu Raman
bahwa dirinya akan pergi.
Sinopsis Mohabbatein Episode 262 Tayang Rabu 19 April 2017 Hari Ini
Ishita bertanya tentang perasaan
Aaliya pada Mihir dan Aaliya mengiyakan. Aaliya berkata bahwa dirinya sangat
mencintai Mihir dan tidak bisa meninggalkannya. Ishita pun terkejut.
Shagun menenangkan Mani dan
mereka makan malam bersama. Ishita lalu menelpon Mani dan terkejut dengan
berita dari Ishita. Mani lalu memberitahukan pada Shagun.
Ishita membawakan minuman untuk
Aaliya dan berbicara dengannya. Dokter keluar dari ruangan operasi. Aaliya
bertanya mengenai keadaan Mihir, dokter berkata bahwa operasi telah selesai
tapi Mihir masih kritis. Aaliya pun mulai meneriaki dan memaki kinerja dokter
tersebut, dia juga berkata akan menuntut dokter tersebut bila sesuatu yang
buruk terjadi pada Mihir. Dokter menjawab bahwa dia tidak bisa mengancamnya.
Ishita pun meminta maaf pada dokter dan meminta Aaliya menghentikan sikapnya.
Raman bertanya pada Ruhi dan Ruhi
menjelaskan semuanya, Raman lalu pamit pada Pihu harus menghadiri rapat kantor
dan beranjak pergi.
Ishita memarahi Aaliya yang bersikap
kasar pada dokter. Perawat lalu berbicara dengan Ishita. Ishita beranjak pergi.
Aditya datang dan Aaliya memeluknya, Aaliya lalu menceritakan semuanya pada
Aditya. Ishita melihat mereka dan berharap Aaliya tidak memberitahu Aditya
mengenai perasaannya pada Mihir. Ishita lalu membawa Aditya unttuk mengambil
obat untuk Mihir.
Vandu berbicara ditelepon dengan
Ishita dan memintanya untuk tidak mmencemaskan Mihir karena Mihir pasti akan
memmbaik, usai mmenutup telepon Vandu berdoa untuk Mihir dan berpikir akan
memberitahu Mihika. Mihika sendiri tengah menangis dikamarnya, Vandu mengetuk2
pintu dan Mihika mematikan lampu lalu pura2 tidur, Vandu masuk ke kamarnya menghidupkan
lampu dan melihat airmata Mihika. Vandu keluar dan bertanya2 bagaimana cara
mengetahui masalah Mihika. Vandu lalu pergi keluar rumah.
Sanchi berbicara dengan Romi di
pelataran parkir, Sanchi meminta Romi memberitahu semuanya pada Mihika. Sanchi
juga mengancam akan memberitahu Mihika kalau Romi tidak mau memberitahunya. Vandu
yang keluar melihat mereka dan mencuri dengar pembicaraan mereka. Vandu
terkejut menyadari bahwa sebenarnya Mihika waktu itu curhat masalahnya sendiri
dan bukan masalah temannya.
Aaliya tertidur dan bermimpi
buruk tentang Mihir. Aaliya terbangun dan berteriak memanggil Mihir, Ishita
menenangkannya. Shagun yang baru datang mendengar pembicaraan mereka. Aaliya terus
kehilangan kendali dan Ishita menamparnya untuk menyadarkannya. Dia juga
meminta Aaliya untuk tidak mengatakan pada siapapun tentang perasaannya pada
Mihir.
Shagun pergi dan Mani memanggilnya
lalu berbicara dengannya menanyakan keadaan Mihir. Shagun mengatakan bahwa
operasi telah selesai dilakukan dan Mihir dibawah pengawasan dokter. Shagun
juga kemudian bercerita mengenai Ishita yang menampar Aaliya tapi Mani menjawab
bahwa Ishita sudah seperti ibu bagi Aaliya dan Ishita tidak akan pernah
menampar Aaliya, Mani yakin Aaliya melakukan kesalahan kalau Ishita sampai
menamparnya.
Ishita menenangkan Aaliya. Aditya
datang dan Ishita meminta Aditya membawa Aaliya ke kantin. Lalu Aditya membawa
Aaliya pergi. Mani mendatangi Ishita dan berbicara dengannya, Ishita juga
meminta maaf telah menampar Aaliya tapi Mani memakluminya karena sangat
mempercayai Ishita. Shagun melihat mereka dan merasa marah karena Mani terlalu
mempercayai Ishita, Shagun berkata bahwa Aaliya akan membantunya merusak
kepercayaan Mani pada Ishita.
Aditya membawa Aaliya ke kantin,
Aditya pun hendak memberikan hadiahnya, dia berbicara dengan Aaliya dan
memintanya tenang. Aaliya kembali mengkhawatirkan Mihir. Aditya menyuruhna
memesan makanan, Aaliya pun berteriak kembali dan mengatakan dirinya mengkhawatirkannya
karena sangat mencintai Mihir. Aditya terkejut mendengarnya dan langsung
terdiam. Aaliya memeluknya tapi Aditya menjauhkannya. Aditya lalu pergi ke
kamar mandi dan menangis disana, dia pun menampar2 mukanya sendiri. Hadiahnya
terjatuh dari sakunya, dia memungutnya dan menangis melihat hadiah tersebut.
By : aRin