Sinopsis Rangrasiya Episode 47 Sinopsis Rangrasiya Sebelumnya Rudra teringat semua insiden yang
menimpa Paro dan bagaimana Paro menjadi ketakutan, Rudra pun memikirkannya.
Malam harinya Rudra mengajak Paro
ke sebuah gubuk dan memeluknya lalu mengatakan bahwa dia di bawa kesini untuk mengingatkannya bahwa kehidupan
masihlah indah. Rudra membuat Paro menutup matanya dan memberikan hadiah sebuah
saree, Paro juga mendapatkan asam kesukaannya, Paro juga melihat ada bingkai
fotonya bersama Rudra, Rudra lalu berjalan pergi dengan diam2. Paro mencari2
Rudra, Rudra muncul dengan memakai rompi merah pemberian Paro, Rudra memnta
pendapat Paro dan Paro mengkomentarinya lalu Rudra meminta Paro membalikkan
badan dan Rudra mulai memainkan harmonika.
Sinopsis Rangrasiya Episode 47 |
Paro tersenyum dan kemudian memaksa
Rudra menyanyi untuknya. Rudra setuju dengan syarat Paro harus ikut menari. Rudra
lalu menarik tangan Paro dan mereka menari bersama sembari Rudra menyanyikan
sebuah lagu. Mereka lalu masuk ke dalam gubuk dan Rudra memnta Paro agar
bernyanyi. Paro menyanyikannya dan mereka semakin berdekatan. Hujan turun menemani
kemesraan mereka dan merekapun bercinta.
Pagi menjelang, Paro terbangun
dan tersenyum menyadari rompi Rudra sudah dipakainya. Paro lalu mmbelai Rudra
dan menanyakan dimana anting dan gelangnya, Rudra terbangun dan menjawab tidak
akan memberikannya sebelum dia memberikan rompinya. Paro pun terlihat malu dan
mereka saling berpelukan satu sama lain.
Sinopsis Rangrasiya Episode 47
Sumer berada di kamar mandi dan
tengah mengisi air di timba, Shatabdi terbangun mendengar suara gemericik air
dan mengomel juga karena Sumer membuka jendela kamar, sementara Sumer tengah
mencampur serbuk ke dalam timba yang diisi air tadi. Sinopsis Rangrasiya Episode 47
Shatabdi menggedor2 pintu kamar
mandi, Sumer muncul dan mereka kembali berdebat tentang siapa yang lebih dulu
mandi. Shatabdi mengambil handuk dan bergegas masuk ke kamar mandi, Shatabdi
membasuh wajahnya dan langsung berteriak. Sumer tersenyum penuh kemenangan,
Shatabdi muncul dengan menggaruk2 wajah dan lehernya yang sudah ruam.
Paro tengah mengganti sarung
bantal di ruang tengah, Maithili mendatanginya dan bertanya mengapa wajahnya
terlihat cerah, Paro hanya tertunduk malu dan wajahnya merona, Maithili
mengatakan bahwa ritual yang akan diadakan untuk Shatabdi dan bukan untuknya tapi
mengapa wajahnya merona. Sumer dan Shatabdi muncul, Paro bertanya2 mengapa Shatabdi
memakai penutup wajah, Maithili membukanya dan terkejut melihat wajah Shatabdi
penuh ruam karena gatal. Shatabdi beralasan
dan mengatakan telah menngunakan bubuk gatal pada wajahnya. Sumer terus saja
tertawa, Mohini muncul dan pura2 bersimpati dengan ruam di wajah Shatabdi. Paro
pun meminta Sunehri mengambilkan obat untuk Shatabdi.
Shantanu menghentikan Sunehri dan
bertanya adakah yang bisa dibantunya, wajah Sunehri merona dan Sunehri beranjak
pergi. Paro melihat saat Shantanu bersikap mesra pada Sunehri yang tengah
melintas. Sinopsis
Paro mengoleskan bubuk ke wajah
Shatabdi di bantu Maithili untuk mengurangi rasa gatalnya, beberapa saat
kemudian tetangga berdatangan untuk melihat wajah Shatabdi, merekapun berkomentar
dan Shatabdi menjadi kesal.
Dua wanita datang dan Paro mengenali
mereka sebagai tetangganya di Birpur, Paro menyapa lalu berbicara dengan
mereka, Paro lalu memanggil Maithli dan mengenalkannya, Maithili sendiri tengah
berdiri menutupi Shantanu.
Saat Maithili pergi, dua wanita
tadi mengenali Shantanu dan mengatakan pada Paro bahwa pernah melihatnya di
Birpur tapi Paro mengatakan bahwa Shantanu adalah petugas BSD lalu Paro mempersilahkan
dua wanita tadi untuk duduk. Sunehri datang dengan membawa jus dan memberikan
pada para tamu.
Paro membawakan jus pada Shantanu
dan bertanya pada Shantanu apakah dia pernah pergi ke suatu desa di Rajashtan,
Shantanu berkata tidak pernah kemana2 dan baru pertama kalinya datang kesini. Shantanu
beranjak pergi dan bertabrakan dengan Sunehri hingga membuatnya tersipu malu, Paro
melihatnya dan teringat ucapan Mala saat berkata mengenali Shantanu serta
teringat ucapan 2 wanita tadi yang pernah melihat Shantanu di Birpur.
Saat para tamu beranjak pergi Maithili
menyuruh Sunehri membawa Shatabd ke kamar, Sunehri tengah bersama Shantanu dan
Shantanu tidak mengijinkannya pergi, Sunehri berkata tengah banyak pekerjaan
dan meminta Shantanu membiarkannya pergi. Paro melihat kembali bagaimana Shantanu
berusaha mendekati Sunehri dan Paro pun menjadi cemas.
Sinopsis Rangrasiya Episode 47 Hari Ini |
Sinopsis Rangrasiya Episode 47 Tayang Jumat 6 Oktober 2017
Shantanu berada di teras lantai
atas dan tengah menunggu Sunehri, Sunehri datang dan meminta maaf karena membuatnya
menunggu, Shantanu menggodanya dan memntanya mencium pipinya sebagai ungkapan
kata maaf. Shantanu pun menolak dengan tersipu2 malu. Paro mendatangi mereka dan
bertanya mengapa mereka selalu berduaan, Sunehri mengatakan bahwa dirinya dan
Shantanu saling mencintai. Paro pun terkejut dan menyuruh Sunehri turun ke
lantai bawah, Sunehri meminta maaf dan beranjak pergi. Shantanu lalu dengan
wajah memelas berbicara dengan Paro mengenai hubungannya dengan Sunehri dan
berkata ingin menikahinya, Shantanu bertanya apakah Paro mau membantunya dengan
berbicara pada orang tua Sunehri. Paro teringat perilaku mencurigakan hantanu
dan menola permintaan Shantanu. Shantanu menanyakan alasannya, Paro menjawab
bahwa keluarganya belum memahami seluk beluknya dan keluarganya, Paro
menambahkan bahwa semua terjadi dengan begitu cepat dan semua ini tidaklah
benar. Setelah itu Paro beranjak pergi sembari berpesan agar jangan menemui
Sunehri dengan diam2 sepert ini lagi.
Sinopsis Paro mencoba berbicara dengan
Sunehri yang terus menangis seraya mengatakan bahwa tidak ada yang peduli
padanya. Paro mengatakan melakukan semua ini demi kebahagiaannya. Sunehri pun
emosi pada Paro dan mengusirnya keluar dari kamarnya, Paro pun beranjak pergi.
Malam harinya Rudra pulang dan mendatangi
Paro, keduanya sama2 berkata ingin mengatakan hal yang penting. Paro menyuruh
Rudra mengatakannya terlebih dulu. Rudra pun mengatakan bahwa peluru yang
ditemukan waktu itu milik senjata petugas BSD. Mereka membicarakan kembali
tragedi malam itu dan memutuskan untuk berbicara dengan Shantanu. Mereka berdua
pun beranjak pergi
Sumer menunjukkan foto2 Shatabdi dengan
muka memerah pada Sunehri tapi Sunehri cuek saja dan Sumer pun bertanya mengapa
matanya terlihat sembab. Sunehri mengatakan dirinya tidak apa2 dan Sunehri
meminta Sumer untuk tidak menyakiti Shatabdi karena tdak seharusnya kita
menyakti orang yang kita cintai lalu Sunehri beranjak pergi, Shatabdi masuk ke
kamar sambil mengoles obat kewajahnya, Sumer lalu mengatakan bahwa dirinya
memenangkan skor dan mentertawakan Shatabdi. Shatabdi pun membalas bahwa mash
ada hari lain untuk membalasnya karena hari ini permainan baru saja dimulai.
Sumer kembali mentertawakannya dan mengejek Shatabdi seperti cicak terindah di
dunia ini. Shatabdi melempar bantal ke arah Sumer dan berkata, “jangan lupa kalau kau menikahi seekor singa”.
Sinopsis Rangrasiya Episode 47 Paro dan Rudra ke lantai bawah
dan berpapasan dengan Shantanu, Rudra pun menanyakan tentang peluru yang ditemukan
Paro. Setelah mendapat jawaban Rudra kembali ke kamarnya, Shantanu berterimakasih
pada Paro karena tidak mengatakan apapun pada Rudra tentang hubungannya dengan
Sunehri. Paro pun beranjak pergi.
Pagi harinya, selesai jogging
Shatabdi masuk ke kamar dan melihat Sumer masih tertidur. Shatabdi mengeluarkan
cicak karet dan menggelitikkannya ke telinga Sumer lalu meletakkannya di dahi
Sumer, Shatabdi membangunkan Sumer, Sumer bangun dan memegang cicak tersebut.
Seketika Sumer berteriak dan berlari berputar2 di dalam kamar, Shatabdi
menakut2inya dengan cicak karet tadi. Sumer pun sadar bahwa itu hanya mainan.
Shatabdi pun mengatakan bahwa sekarang skornya lebih unggul dan beranjak keluar
kamar.
Paro memberikan prasad pada
Rudra, Rudra lalu bertanya hal penting apa yang ingin Paro katakan semalam,
Paro hendak mengatakan sesuatu tapi Rudra mendapat telepon dan berkata mereka
akan membicarakannya di malam hari lalu Rudra bergegas pergi. Sinopsis
Sunehri bersama Shantanu dan
bertanya mengapa dia tidak mau berbicara padanya, Shantanu mengatakan bahwa
semuanya telah usai, Sunehri menanyakan alasannya, Shantanu berkata kalau Paro
tidak menyukainya jadi tidak akan ada satu orangpun yang akan menyukainya dan
hubungan mereka harus dihindari, Sunehri menjawab bahwa mereka pasti akan
menemukan jalannya, Shantanu menolak dan beranjak pergi, Paro masuk ke kamar Sunehri
dan bertanya apa yang terjadi. Sunehri menangis dan menegur Paro karena dialah
hubungannya berakhir, Sunehri menyuruhnya pergi karena tidak ingin melihat
wajahnya lagi.
Malam harinya Paro ke kamar dan
berbicara dengan Rudra tapi Rudra menyahuti selintas, Paro lalu bercerita
dengannya mengenai Shantanu dan Sunehri tapi Paro tdak mendengar tanggapan
Rudra, Paro pun melihat ternyata Rudra sudah tertidur.
Paro ke kamar Shantanu tapi tidak
melihatnya disana, Paro hendak keluar kamar tapi melihat sebuah foto di bawah
selimut, Paro bergerak mengambilnya tapi Shantanu secepat kilat merebutnya dan
memaki Paro. Tapi Shantanu tersadar dan akhirnya meminta maaf, Paro pun menanyakan
fotonya dan memgapa menyembunyikannya, Shantanu pun menyahuti kalau dirnya
tidak ingin menunjukkan kehidupan pribadinya. Setelah itu Paro keluar kamar.
Sinopsis Rangrasiya Episode 47 |
Sinopsis Rangrasiya Episode 47 Antv
Sunehri masuk ke kamar Santanu
sambil membawa sebuah tas, Sunehri menunjukkan isi tasnya pada Shantanu yang
ternyata berisi perhiasan dan uang. Sunehri lalu menjelaskan pada Shantanu
bahwa dirinya telah mengambil semua itu dari Mohini, Sunehri menambahkan bahwa
mereka akan melarikan diri kemudian menikah dan setelah itu keluarga besarnya
pasti akan menerima mereka. Shantanu setuju dan Sunehri pun memeluknya,
Shantanu berpikir bahwa Sunehri semakin memperlancar rencananya.
Sinopsis Rangrasiya Episode 47 Pagi harinya Paro membawakan teh
ke kamar Sunehri dan melihat Sunehri masih berselimut, Paro membangunkannya dan
memberikan tehnya tapi Paro menyadari bahwa dibawah selimut bukanlah Sunehri
melainkan hanya tumpukan bantal. Paro pun terkejut mengetahui Sunehri
menghilang.
by : aRin