Sinopsis Mohabbatein Episode 228 Romi menemui Ashok, Ashok lalu sibuk dengan teleponnya dan Romi memanfaatkan kesempatan ini dengan memeriksa kamar2 di rumah Ashok. Setelah itu Romi kembali berbicara dengan Ashok.
Romi dan Ishita dalam perjalanan dan membicarakan sesuatu lalu Ishita memakai ponselnya menelpon seseorang dan mengaku sebagai sekretaris Ashok. Ishita pun tahu kalau Nidhi telah memesan 2 tiket ke Australia. Ishita lalu memberitahu Romi kalau Nidhi ada di hotel Millenium, Ishita memkinta Romi menghubungi polisi. Romi berkata akan menghubungi Raman tapi Ishita melarangnya.
Ashok kembali menerima telepon, usai menutup telepon, Romi menawarkan kopi Ashok dan dengan sengaja menjatuhkannya disofa hingga celana Ashok basah. Romi menyuruhnya untuk ganti. Romi lalu mengambil ponsel Ashok dan menyalin beberapa nomer telepon.
Raman dibawa keluar oleh Simmi dan Pihu membawanya ke mandap lalu mengoleskan kunyit. Pihu melihat mata Raman memerah dan bertanya apakah dia baru saja menangis, Raman membantah dan berpikir untuk mengontrol emosinya atau Pihu akan mengetahui semuanya.
Romi dan Ishita dalam perjalanan dan membicarakan sesuatu lalu Ishita memakai ponselnya menelpon seseorang dan mengaku sebagai sekretaris Ashok. Ishita pun tahu kalau Nidhi telah memesan 2 tiket ke Australia. Ishita lalu memberitahu Romi kalau Nidhi ada di hotel Millenium, Ishita memkinta Romi menghubungi polisi. Romi berkata akan menghubungi Raman tapi Ishita melarangnya.
Raman kembali memandangi
laptopnya saat akan berganti baju, dia lalu menghapus foto tersebut dengan
terpaksa. Sementara Vandu menemui ibunya didapur dan berbicara dengannya
mengenai pernikahan Raman dan Shagun. Madhavi marah dan berkata bahwa dirinya
tidak akan membiarkan pernikahan ini terjadi karena Raman tetaplah menantunya,
Ishita masih hidup dan masih berstatus sebagai istri Raman.
Pernikahan dimulai, Shagun dan
Raman duduk di mandap. Pihu meminta kamera pada Aditya untuk mengabadikan foto2
pernikahan mereka. Madhavi datang dan menghentikan pernikahan, semua terkejut
melihatnya. Madhavi berkata pada Raman bahwa Ishita masih hidup dan dia tidak
bisa menikah lagi. Madhavi berkata akan menghubungi polisi. Raman pun berdebat
dengan Madhavi, Mihika juga kemudian datang. Vandu lalu membawa Madhavi pulang.
Ishita bersama Romi membawa
polisi dan bertanya ke hotel dan
mendapat jawaban bahwa tamu bernama Nidhi tidak pernah tinggal di hotel mereka.
Ishita lalu berbicara dengan polisi kemungkinan Nidhi memakai nama palsu. Romi
lalu mendapat telepon dan terkejut. Usai menutup telepon Romi mengatakan
sesuatu pada Ishita lalu beranjak pergi.
Ruhi mendatangi pernikahan Shagun
dan Raman, dia terlihat senang melihat mereka. Simmi lalu menemuinya dan
mengajaknya masuk. Pihu melihatnya dan memeluknya. Pendeta meminta keluarga
mengikat selendang suci mempelai tapi semua diam tidak mau melakukannya. Raman
pun meminta Pihu melakukannya. Pihu lalu mengikat selendang Raman dan Shagun.
Raman lantas menatap Shagun dan melihatnya sebagai Ishita. Raman tersenyum
melihatnya tapi kemudian Pihu menyadarkannya dan Raman terkejut melihat Shagun.
Lalu Raman dan Shagun berdiri untuk mengitari api suci.
Nidhi diam2 turun ke lobbi dan
melihat Ishita, Nidhi bersembunyi dan bertanya pada pelayan tentang keberadaan
polisi disana. Nidhi pun semakin cemas setelah mengetahui bahwa polisi sedang
mencarinya. Perlahan2 Nidhi berusaha kabur.
Raman dan Shagun masih mengitari
api suci, Ruhi mendapat telepon dari Nidhi dan menjauh, dia lalu berbicara
dengan Nidhi yang memintanya agar segera pergi. Setelah itu Ruhi keluar. Mihika
lalu melihat Romi dan menghampirinya untuk memintanya menghentikan pernikahan
Raman. Romi lantas menghentikan pernikahan mereka dan mengatakan jika dirinya
berhasil mendapatkan Nidhi. Raman dan yang lain terkejut saat Romi mengatakan
Nidhi masih hidup. Raman langsung membuka karangan bunga dan selendangnya, dia
membuangnya dan bergegas pergi. Pihu kecewa melihat tindakan ayahnya. Shagun
pun menangis melihat selendang sucinya tergeletak di lantai.
Nidhi berusaha keluar tapi
penjagaan polisi sangat ketat karena mereka memriksa setiap wanita yang
mengenakan burqa. Nidhi lalu melihat ada sekumpulan wanita memakai burqa dan
Nidhi bergabung dengan mereka.
Raman datang ke hotel dan
langsung bertanya pada polisi. Polisi mengatakan untuk tidak mengganggunya. Romi
membela Raman dan mengatakan bahwa Raman adalah ayah Ruhi lalu polisi
membawanya ketempat Ishita dan memintanya menunggu bersama Ishita. Polisi
kemudian pergi. Romi dan Mihika berbicara dengan Ishita dan memberitahu bahwa
Raman meninggalkan pernikahannya demi Ruhi. Ishita menangis menatap Raman dan Raman
kemudian beranjak pergi.
Nidhi ikut beserta rombongan
wanita berburqa saat keluar. Nidhi melihat Raman dan shock. Raman melihat
mereka saat akan keluar pintu dan melihat tato serta gelang di tangan Nidhi,
dia yakin jika wanita itu adalah Nidhi lalu Raman menghentikan mereka semua.
Nidhi kembali terkejut dan hendak
lari tapi Raman mencekal tangannya, Romi, Ishita dan Mihika muncul. Raman lalu
membuka cadar Nidhi dan menatapnya dengan kemarahan teramat sangat. Nidihi
berusaha melepaskan diri tapi Raman memeganginya dengan kuat, dia lalu
memanggil Inspektur. Polisi membawa Nidhi pergi. Ishita pun merasa lega.
Sinopsis Mohabbatein Episode 228 Tayang Rabu 15 Maret 2017
Aaliya mencoba menghubungi Ishita
tapi tak juga terhubung. Aaliya berharap Ishita baik2 saja. Dia lalu kembali
berpapasan dengan Aditya dan mereka kembali berdebat. Saat Aditya akan pergi, Aaliya
memintanya agar tidak marah lagi dan meminta untuk ikut serta dengannya, Aditya
pun menyuruhnya agar segera duduk di dalam mobil.
Di kamar hotel Nidhi, Ishita
menanyakan keberadaan Ruhi pada Nidhi,
Nidhi berkata jika dirinya warga negara Australia dan meminta pengacaranya.
Raman emosi dan Romi berusaha menenangkannya. Polisi meminta Raman mengontrol
emosi. Datang seorang lelaki menyerahkan koper dan tiket Nidhi. Raman memeriksanya
dan mengetahui tentang Ruhaan. Raman pun sadar bahwa ternyata Nidhi adalah
manager Ruhaan.
Polisi lalu memeriksa koper
Nidhi. Inspektur mengatakan mereka akan segera mengetahui tentang Ruhaan.
Ponsel Nidhi berbunyi dan melihat nama Ruhaan tapi mengabaikan teleponnya. Polisi
kembali membongkar dan menemukan wig Ruhaan. Nidhi berharap Ruhi langsung ke
bandara dan tidak menyusul ke hotel.
Ruhaan berusaha menghubungi Nidhi
lalu Ruhaan ke hotel dan melihat polisi disana. Ruhaan bertanya pada
resepsionis mengenai Nimrit. Resepsionis mengatakan kalau Nimrit sedang bersama
polisi. Ruhaan terkejut dan beranjak pergi sambil berpikir untuk segera pergi
ke bandara tapi dia teringat paspornya ada pada Nidhi. Ruhaan berpikir untuk
memeriksa kamar Nidhi.
Inspektur kembali menyuruh Nidhi
untuk buka mulut. Nidhi lalu meminta ponselnya untuk menghubungi pengacaranya dan
hendak menelpon Ashok. Ashok menelpon agen perjalanan dan terkejut mendengar
bahwa Nidhi tertangkap.
Nidhi menelpon Ashok meminta
bantuannya dan Ashok meminta berbicara dengan Inspektur. Ashok tidak ingin
terlibat dengan penjahat seperti Nidhi. Ashok berbicara dengan Inspektur dan
mengatakan agar tidak melepaskan Nidhi, Ashok berkata tidak ikut campur dan
memintanya untuk tidak memanggilnya. Polisi lalu mengatakan apa yang dikatakan
Ashok pada Nidhi dan Nidhi terkejut. Nidhi pun berteriak tidak akan mengatakan
apapun juga.
Ruhaan berjalan pergi membawa
kopernya ke kamar Nidhi dan terkejut melihat semuanya berada disana. Inspektur
lalu menelpon Ruhaan. Nidhi yang mengetahui Ruhaan di ambang pintu memberinya
kode agar pergi. Inspektur berkata bahwa Ruhaan tidak menjawab panggilannya.
Nidhi pun merasa senang.
Aaliya dan Aditya bertanya pada
resepsionis hotel mengenai Raman-Ishita dan berdebat dengan mereka. Pelayan hendak
membawa mereka ke kamar Nidhi dan Aaliya
bertabrakan dengan Ruhaan, Ruhaan bergegas pergi. Aditya memanggilnya agar
segera bergegas. Aaliya bertanya2 mengapa Ruhaan terlihat aneh.
Ashok berbicara sendiri bahwa dirinya tidak ingin
terlibat dalam masalah sementara Mihir dan Simmi menggedor pintu kamar Shagun
dan memintanya membukanya. Saat Mihir berusaha mendobrak, Shagun membukanya.
Mihir masuk ke dalam.
By : aRin